Pandemi Covid-19 yang sudah melanda dunia sejak akhir tahun 2019, memberikan dampak yang luar biasa bagi perekonomian dunia. Banyak karyawan yang harus menelan pil pahit karena diberhentikan begitu saja dari perusahaan mereka mengabdi selama ini. Para pengusaha pun tampaknya sudah semakin kesulitan untuk mempertahankan bisnis mereka ditengah keadaan pandemi yang entah kapan akan selesai.
Banyak daerah yang merasakan dampak yang luar biasa dari terjadinya pandemi ini. Bali adalah salah satu provinsi yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Sebagian besar masyarakat Bali yang pendapatan utama mereka bertopang pada pariwisata, tentu saja sangat kesulitan dengan berkurangnya kedatangan wisatawan domestik maupun internasional untuk berwisata ke Bali.
Sebagian besar hotel-hotel di Bali memutuskan untuk memberhentikan pegawainya yang terikat kontrak, sedangkan pegawai yang berstatus sebagai karyawan tetap pun terpaksa harus diliburkan. Keputusan itu dibuat karena hotel sudah tidak sanggup lagi untuk menggaji karyawan, maupun melakukan maintenance yang seharusnya dilakukan secara berkala. Para pemegang saham hotelpun banyak yang menjual saham-saham mereka.
Perhelatan berskala internasional yang akan diselenggarakan di Bali, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, diharapkan akan menjadi langkah awal bangkitnya pariwisata Bali. KTT G20 akan digelar pada 30-31 Oktober 2022.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo RM Manuhutu mengatakan KTT G20 di Indonesia akan menimbulkan efek berganda bagi perekonomian Indonesia, terutama bagi Bali.
"Efek tersebut dapat dirasakan langsung dan tidak langsung baik dari segi ekonomi, sosial, dan juga politik," ujarnya saat media briefing KTT G20 yang diselenggarakan di Kuta, Bali (11/12).
Secara nasional, penyelenggaraan KTT G20 di Indonesia juga dapat meningkatkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia.
"Dampak positif yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu diharapkan dapat sejalan dengan tema G20 yang diusung yaitu, Recover Together, Recover Stronger," katanya.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menegaskan bahwa Bali sudah sangat siap untuk menerima wisatawan mancanegara, dengan didukung masyarakat yang sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi yang sudah diatas target.
"Tidak hanya itu, pelaku industri pariwisata juga telah melengkapi diri dengan sertifikasi CHSE. Untuk itu, Bali sudah sangat siap menerima kunjungan dari wisatawan mancanegara," kata Tjokorda Oka saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Ceko Martin TLAPA di Denpasar (08/12).
"Dapat dilihat, masyarakat Bali sangat mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran pandemi dengan selalu menggunakan masker," ujarnya.
Sumber : ANTARA
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
-
Aktivasi Co-Branding Wonderful Indonesia Ajak Masyarakat Jaga Keindahan Alam dan Budaya
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
-
Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil, Sherpa G20 Indonesia Memimpin Perundingan
Ulasan
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Ulasan Buku Gaga dan Ruri: Ajari Anak agar Tidak Mengambil Milik Orang Lain
-
Mengulik Misteri Denah Rumah Tak Lazim Lewat Buku Teka-Teki Rumah Aneh
-
Ulasan Novel Waktu Aku Dilayoff: Kisah saat Menghadapi Kehilangan Pekerjaan
-
Ulasan Novel Home Sweet Loan:Impian di Tengah Tantangan Finansial
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade
-
3 Rekomendasi Drama China yang Dibintangi Cheng Yi, Terbaru Ada Deep Lurk