Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Indra Cahya
Jargon sebagai Alat Komunikasi Masyarakat Sosial

Bahasa seperti yang kita tahu adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok. Bahasa juga merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Sebab, bahasa tidak luput dari pemakaian dalam setiap sendi kehidupan sosial seseorang.

Tentu, bahasa diketahui bukan hanya sekedar kata ataupun ujaran yang diucapkan oleh penutur dan diterima lawan tutur. Namun, adanya juga sebuah koneksi antara keduanya yang menimbulkan efek atau dampak sosial akibat komunikasi tersebut.

Dalam komunikasi, bahasa yang ada di dalam masyarakat atau lingkaran sosial, ada variasi bahasa yang dikenal dengan istilah jargon. Jargon sendiri merupakan variasi bahasa sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok-kelompok tertentu dan tidak bersifat rahasia.

Nah, dalam penggunaannya, jargon memang digunakan oleh komunitas atau kelompok-kelompok tertentu. Seperti adanya jargon para pedagang, petani, atau penambang dan masih banyak lagi yang digunakan dalam komunikasi suatu lingkaran sosial. Penggunaan jargon ini tidak hanya diamati melalui komunikasi lisan, tetapi dapat diamati pula dalam bahasa tulis.

Seperti halnya dalam komunitas pengendara motor atau geng motor, ada ungkapan-ungkapan dan istilah yang digunakan dalam mereka berkomunikasi.

Dalam penggunaan variasi bahasa, para tukang ojek dalam interaksinya sesama tukang ojek juga menggunakan variasi bahasa jargon. Beberapa variasi bahasa jargon yang penulis dapati dalam pembicaraan para tukang ojek adalah sebagai berikut:

  • Sewa = Penumpang
  • Narik = Mengojek
  • Tarik = Mengantarkan penumpang
  • Mandi = Mencuci motor
  • Nyarap = Sarapan pagi
  • Cuy = Teman

Selain di dalam komunitas tukang ojek itu, tentu masih banyak yang lain contoh sederhana seperti yang kita temui saat dalam aplikasi WhatssApp. Para pengguna media sosial WhatssApp pasti sering menemui kata-kata berikut sebagai contah dari jargon dalam chatting WhatssApp:

  • OMG = Oh My God
  • BTW = By The Way
  • OTW = On The Way
  • Ngab = Bang
  • Sabi = Bisa
  • Boljug = Boleh Juga
  • Mood = Suasana hati
  • Gaes = Teman-teman

Mengapa jargon digunakan? Menurut saya, itu digunakan untuk mempermudah adanya komunikasi yang terjadi di dalam suatu kelompok atau komunitas. Karena tidak bersifat rahasia, jargon sering kita dengar di kehidupan sehari-hari. Bagi penggunanya yang berada di lingkungan sosial pemakai jargon tersebut, akan menambah kedekatan dan keakraban satu sama lain. Jadi, dapat dikatakan jargon juga bisa memberikan sebuah bumbu dalam sebuah komunikasi agar lebih menarik dan tidak dirasa monoton itu-itu saja.

Oleh karena itu, penggunaan jargon dalam masyarakat kerap kita temui, ada yang kita mengerti ataupun juga ada yang tidak kita pahami arti dan maksudnya. Itu karena jargon dibuat atau dipakai oleh suatu lingkaran sosial untuk digunakan dalam lingkaran internal mereka saja, tapi meski begitu jargon juga dapat meluas dan dipakai oleh lingkaran sosial yang berbeda. Terkadang ada jargon yang memiliki kata yang sama tapi memiliki arti dan maksud yang berbeda dari setiap kelompok pengguna jargon itu.

Dengan adanya jargon dalam komunikasi suatu komunitas atau masyarakat, maka akan memudahkan bagi mereka untuk dalam berkomunikasi, sehingga ada terjalinnya hubungan khusus dan akrab di dalam komunitas atau masyarakat.Jargon juga dianggap sebagai bentuk identitas suatu kelompok, sehingga jika ingin mengetahui atau melihat suatu kelompok dapat diamati dari cara mereka berkomunikasi menggunakan jargon yang mereka miliki.

Indra Cahya

Baca Juga