Buku berjudul “Yang Maha Sekarepe, Yang Maha Entengan” buah karya Edi AH Iyubenu ini berisi sekumpulan esai dengan tema-tema yang begitu akrab dengan kehidupan keseharian. Dikemas dengan gaya bahasa lugas, cerdas, dan mampu membuat pembaca meresapi dan merenunginya.
Perihal hidayah yang diberikan oleh Allah Swt. kepada hamba-Nya ternyata menyimpan misteri yang tak mampu kita tebak. Kita tentu tak tahu siapa saja orang-orang yang akan diberikan hidayah oleh-Nya. Bukankah telah banyak kisah orang yang semula gemar bermaksiat tiba-tiba mereka bertobat dan kembali menapaki jalan lurus-Nya? Hal ini menandakan bahwa siapa pun bisa memperoleh hidayah-Nya. Oleh karena itu, kita tak memiliki hak sedikit pun untuk menghakimi orang lain yang saat ini masih bergelimang dosa.
Memang, terkait hidayah dan taufik sepenuh-penuhnya hanya milik Allah Swt. yang akan dikaruniakan-Nya kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya, serta tak dikaruniakan kepada siapa pun yang tak dikehendaki-Nya. Hidayah adalah semutlak itu misterinya. Allah Swt. Maha Bebas untuk menentukan dan memilih siapa saja yang akan diberi-Nya hidayah tersebut (Yang Maha Sekarepe, Yang Maha Entengan, halaman 59).
Sebagai sesama manusia, saya yakin kita ingin menjadi manusia yang beruntung, baik di dunia maupun kelak di akhirat. Ciri-ciri orang beruntung dapat dilihat dari ketaatannya dalam menunaikan perintah Tuhan dan upaya-upaya yang dilakukannya dalam menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya. Namun bukan berarti kita lantas menjadi orang yang mudah menilai dan menghakimi orang lain yang, misalnya, sedang tidak menjalankan perintah-Nya. Jangan lantas kita menuduhnya sebagai ahli maksiat, dan sebagainya.
Oleh karenanya, kepada luar diri kita, kepada orang-orang lain, logika terbaiknya yang seyogianya kita dapuk selalu ialah jangan sekali-kali “menghakimi” orang lain sebagai buruk dan jauh dari rahmat Allah Swt. hanya karena terlihat mata mereka sedang melakukan perbuatan yang menyalahi syariat-Nya. Jangan lancang memvonis-vonis masa depan rohani mereka bakal su’ul khatimah dan ahli neraka gara-gara mereka belum terlihat tekun menjalankan perintah atau ibadah kepada-Nya (Yang Maha Sekarepe, Yang Maha Entengan, halaman 24).
Kehadiran buku “Yang Maha Sekarepe, Yang Maha Entengan” terbitan Diva Press (2020) ini semoga dapat menjadi semacam refleksi dan pembelajaran bersama: jangan sampai kita seenaknya menghakimi hati dan perilaku orang lain, karena merasa lebih baik. Alangkah lebih baiknya kita berusaha mendoakan kebaikan terhadap sesama.
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
Ulasan
-
Kengerian Time Loop dalam Film Horor 'Until Dawn', Bikin Jantungan
-
Review Film Antiviral: Fans Fanatik yang Bawa Penyakit
-
4 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Film Lilo and Stitch 2025
-
Loveliest Misfortune: Realita Pernikahan Jarak Jauh yang Bikin Baper
-
Film Waktu Maghrib 2: Teror Jin Masa Lalu, Yakin Nggak Mau Nonton?
Terkini
-
6 Rekomendasi Drama China Berlatar Musim Dingin yang Wajib Ditonton
-
Beda Nasib Antara Dean James dan Mees Hilgers dalam Kenaikan Market Value
-
Media Lokal Sudah Badai Selama 10 Tahun Terakhir dan Tak Ada yang Peduli
-
4 Ide Padu Padan Urban Look ala Sooin MEOVV, Pas Buat Daily Style Kekinian!
-
Saat Buku Tak Bisa Dibaca: Akses Literasi yang Masih Abai pada Disabilitas