Tak ada kesuksesan yang bisa diraih secara instan di dunia ini. Semua butuh usaha atau ikhtiar, proses yang panjang, dan biasanya harus melewati sederet kegagalan. Sayangnya, tak semua orang memahami hal ini. Mereka ingin meraih sukses dalam waktu singkat dan tentu saja itu mustahil rasanya. Bayi saja membutuhkan proses bertahun-tahun hingga akhirnya dia tumbuh menjadi anak-anak, remaja, hingga manusia dewasa.
Ada penjelasan menarik dalam buku ‘Sukses Itu...’ yang ditulis oleh Widarko Bangkit terkait kesuksesan dan kegagalan. Bahwa setiap keberhasilan pasti melalui proses dan perjuangan luar biasa. Kejelian menangkap peluang, fokus terhadap bidang tertentu, keterampilan mengatur waktu, serta kemampuan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki merupakan modal paling berharga sekaligus menentukan kesuksesan.
Ketika Anda mengalami kegagalan, jangan pernah berputus asa. Belajarlah dari setiap kegagalan. Selanjutnya, Anda harus berusaha mengoptimalkan segenap potensi yang dimiliki disertai dengan doa. Rintangan hidup memang tidak mudah, tetapi jika Anda mampu menyikapi dengan berpikir positif, keberanian, serta bersikap sabar dan tegar maka situasi sulit akan berubah menjadi ringan (Sukses Itu..., halaman 164).
Jangan lupa, iringi setiap usaha kita dengan doa. Menurut Widarko Bangkit, doa adalah harapan, cita-cita, serta kesadaran hidup yang harus dipelihara dan ditumbuhkan secara terus-menerus di dalam jiwa. Adapun usaha ialah melakukan suatu pekerjaan sehari-hari dengan target tertentu yang ingin dicapai. Doa dan usaha harus dilakukan secara seimbang. Doa tanpa usaha tentu omong kosong. Di sisi lain, usaha tanpa doa merupakan salah satu bentuk kesombongan.
Salah satu hal terpenting sekaligus kunci dalam meraih kesuksesan adalah bersikap konsisten. Patut dipahami bahwa kegagalan sering disebabkan oleh inkonsistensi. Pada umumnya, manusia lebih menyukai dan mencintai orang yang memiliki konsistensi sikap dan ucapan. Orang yang konsisten tidak mudah berubah pendirian serta selaras antara sesuatu yang diucapkan dengan tindakannya. Konsisten bukan sekadar tindakan berkesinambungan, tetapi juga harus disertai tekad membara serta kemampuan mendobrak segala rintangan dan tantangan (Sukses Itu..., halaman 59).
Buku berjudul Sukes Itu... (Saufa, 2015) ini menarik dan cocok dijadikan sebagai salah satu panduan sekaligus motivasi bagi para pembaca yang ingin meraih kesuksesan.
Baca Juga
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
-
Ulasan Buku Sabar tanpa Batas, Memaknai Hidup dengan Bijaksana
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Kisah Pengkhianatan Masa Lalu
-
Ulasan Buku Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti Karya Julia Keller
-
Kafe Hijau Tempat Menyembuhkan Luka Setelah Dipecat dalam Novel Evergreen
-
Kitab Anti Bodoh: Menjadi Pemilih Cerdas Tanpa Cacat Logika
-
Lucu dan Mengharukan! Ulasan Buku Mamomics: Curhatan Emak-emak dalam Komik
Ulasan
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Kisah Pengkhianatan Masa Lalu
-
Ulasan Buku Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti Karya Julia Keller
-
Kafe Hijau Tempat Menyembuhkan Luka Setelah Dipecat dalam Novel Evergreen
-
Kitab Anti Bodoh: Menjadi Pemilih Cerdas Tanpa Cacat Logika
-
Lucu dan Mengharukan! Ulasan Buku Mamomics: Curhatan Emak-emak dalam Komik
Terkini
-
3 Serum Brightening Murah Meriah Cocok untuk Pelajar, Harga Rp20 Ribuan
-
Taeyeon Tulis Pesan Hangat untuk Diri Sendiri di Lagu 'Letter To Myself'
-
Penuh Chemistry! 4 Film dan Serial yang Dibintangi Dion Wiyoko bersama Sheila Dara
-
Fans Tak Perlu Banyak Menuntut, STY Pasti Miliki Alasan Tersendiri Tak Mainkan Eliano Reijnders
-
Rating Melejit! Akhir Drama Korea Jeongnyeon Pecahkan Rekor, Happy Ending?