Makin berkembangnya zaman, kebutuhan manusia makin meningkat. Para pakar finansial menggaungkan pentingnya financial planning, salah satunya ialah menggalakkan investasi. Investasi sendiri merupakan kegiatan menyimpan atau menyimpan dana untuk jangka waktu tertentu dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan atau meningkatkan nilai investasi melalui simpanan.
Tentunya pada setiap aktivitas ekonomi manusia, termasuk investasi, pasti ada landasan ilmunya. Investasi termasuk dalam bidang keuangan maka tentunya sangat erat dengan ilmu matematika. Mari kita bongkar formula-formula matematika dibalik investasi.
1. Opportunity cost
Yang pertama adalah konsep biaya peluang (Opportunity Cost). Pelaku investasi sering dihadapkan oleh dua atau lebih produk investasi yang bisa dipilih. Biaya peluang merupakan nilai investasi yang tidak dipilih untuk memperoleh nilai keuntungan investasi lain. Dalam perhitungannya, selisih antara nilai peluang terpilih dan nilai peluang tidak terpilih menunjukkan nilai yang dikorbankan ketika memutuskan salah satu produk investasi.
OC = Manfaat Investasi yang Dipilih - Manfaat Investasi yang Tidak Dipilih
Konsep ini berguna untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugian ketika menentukan investasi.
2. Ilmu statistika dan peluang
Yang kedua adalah ilmu statistika dan peluang. Ketika menanam uang dalam investasi nilai return hasil tidak bisa ditentukan secara absolut karena profit investasi bersifat probabilitas, tetapi bisa diketahui nilai ekspektasinya.
Jika peluang dinyatakan dalam P(K) = n(A)/n(S)
Nilai ekspektasi (EV) didapatkan dari perhitungan rata-rata nilai dari distribusi peluang yang ada.
EV = a n(A) + b n(B) + c n(C) + .... + x n(X) / n(S), dengan a,b,c, dst adalah nilai kemungkinan dari setiap peluang
Dengan nilai ekspektasi tersebut kita dapat memperkirakan berapa kemungkinan profit (keuntungan) atau loss (kerugian) yang akan diterima.
3. Bunga majemuk
Yang ketiga, perhitungan hasil investasi menggunakan fungsi bunga majemuk.
Mn = M0 (1 + b)^n, n merupakan periode
Ini berbeda dengan bunga tunggal, besar nilai bunga majemuk selalu meningkat setiap periodenya. Hal ini karena hasil dari modal yang dilekatkan bunga awal digunakan sebagai modal dasar pada bunga berikutnya. Makin lama periode suatu investasi, hasil return (pengembalian) investasi akan makin tinggi. Ini sebabnya mengapa para investor sering disarankan untuk menanam modalnya dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Landasan pengetahuan ini penting untuk memberikan pemahaman bagaimana investasi bekerja. Dari para pegiat literasi keuangan menyarankan untuk banyak mencari referensi, bagaimana memilih investasi yang sesuai kebutuhan, menentukan dengan jelas tujuan, berapa lama jangka waktu berinvestasi. Hal yang terpenting adalah melakukan investasi jangan hanya sekadar ikut-ikutan.
Baca Juga
-
Bukan Lagi Panjat Pinang, Begini Cara Gen Z Rayakan HUT RI di Era Digital
-
20 Tahun Jejak Musik The Changcuters, Rock Lincah hingga Sisi Emosional
-
Menyelami Lagu Billie Eilish 'What Was I Made For?' di Film Barbie
-
Tips Memilih Tas Anak Sekolah yang Berkualitas dan Terjangkau!
-
Bahasa Gaul dalam Film: Tinjauan 4 Film Populer Indonesia!
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Timur: Aksi Intens dan Cerita Emosional di Tanah Papua
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Kuyank, Horor Emosional dari Semesta Saranjana
-
Buku Kita dan Mereka, Menelusuri Akar Luka di Balik Identitas Manusia
-
1,9 Juta Penonton dalam Seminggu: Avatar: Fire and Ash Masih Punya Taring di Bioskop Indonesia
-
Ulasan Buku This is How You Heal, Kumpulan Esai untuk Pulih dari Kesedihan
Terkini
-
Kritik MBG di Hari Libur: Saat Obsesi Serapan Anggaran Mengalahkan Realitas Sosial
-
Skandal Naturalisasi Pemain Malaysia dan Rasa Sungkan AFC yang Berimbas Setumpuk Hukuman
-
It Girl Alert! 4 Ide OOTD Jennie BLACKPINK yang Cocok Buat Daily Style
-
Ketika Laut Membentuk Cara Masyarakat Pesisir Mengelola Perasaan
-
Mashle, DaDaDan, dan Haikyuu!! Umumkan Proyek Baru di 2027, Apa Saja?