Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Muhamad Firdaus | Bagus Sudewo
Ilustrasi investasi.[Pixabay]

Makin berkembangnya zaman, kebutuhan manusia makin meningkat. Para pakar finansial menggaungkan pentingnya financial planning, salah satunya ialah menggalakkan investasi. Investasi sendiri merupakan kegiatan menyimpan atau menyimpan dana untuk jangka waktu tertentu dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan atau meningkatkan nilai investasi melalui simpanan.

Tentunya pada setiap aktivitas ekonomi manusia, termasuk investasi, pasti ada landasan ilmunya. Investasi termasuk dalam bidang keuangan maka tentunya sangat erat dengan ilmu matematika. Mari kita bongkar formula-formula matematika dibalik investasi.

1. Opportunity cost

Yang pertama adalah konsep biaya peluang (Opportunity Cost). Pelaku investasi sering dihadapkan oleh dua atau lebih produk investasi yang bisa dipilih. Biaya peluang merupakan nilai investasi yang tidak dipilih untuk memperoleh nilai keuntungan investasi lain. Dalam perhitungannya, selisih antara nilai peluang terpilih dan nilai peluang tidak terpilih menunjukkan nilai yang dikorbankan ketika memutuskan salah satu produk investasi.

OC = Manfaat Investasi yang Dipilih - Manfaat Investasi yang Tidak Dipilih

Konsep ini berguna untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugian ketika menentukan investasi.

2. Ilmu statistika dan peluang

Yang kedua adalah ilmu statistika dan peluang. Ketika menanam uang dalam investasi nilai return hasil tidak bisa ditentukan secara absolut karena profit investasi bersifat probabilitas, tetapi bisa diketahui nilai ekspektasinya. 

Jika peluang dinyatakan dalam P(K) = n(A)/n(S)

Nilai ekspektasi (EV) didapatkan dari perhitungan rata-rata nilai dari distribusi peluang yang ada. 

EV = a n(A) + b n(B) + c n(C) + .... + x n(X) / n(S), dengan a,b,c, dst adalah nilai kemungkinan dari setiap peluang

Dengan nilai ekspektasi tersebut kita dapat memperkirakan berapa kemungkinan profit (keuntungan) atau loss (kerugian) yang akan diterima.

3. Bunga majemuk

Yang ketiga, perhitungan hasil investasi menggunakan fungsi bunga majemuk. 

Mn = M0 (1 + b)^n, n merupakan periode 

Ini berbeda dengan bunga tunggal, besar nilai bunga majemuk selalu meningkat setiap periodenya. Hal ini karena hasil dari modal yang dilekatkan bunga awal digunakan sebagai modal dasar pada bunga berikutnya. Makin lama periode suatu investasi, hasil return (pengembalian) investasi akan makin tinggi. Ini sebabnya mengapa para investor sering disarankan untuk menanam modalnya dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Landasan pengetahuan ini penting untuk memberikan pemahaman bagaimana investasi bekerja. Dari para pegiat literasi keuangan menyarankan untuk banyak mencari referensi, bagaimana memilih investasi yang sesuai kebutuhan, menentukan dengan jelas tujuan, berapa lama jangka waktu berinvestasi. Hal yang terpenting adalah melakukan investasi jangan hanya sekadar ikut-ikutan.

Bagus Sudewo