Pemerintah Indonesia belakangan ini semakin gencar dengan program revitalisasi pelayanan masyarakat. Sistem yang selama ini terlalu birokratif, perlahan mulai dipangkas dengan tujuan agar pelayanan kepada masyarakat luas menjadi lebih mudah dan prima. Dari dunia seni peran, para sineas pun seringkali mengkritisi perihal pelayanan masyarakat melalui karya-karya mereka. Setelah era Warkop yang penuh dengan sindiran-sindiran terhadap pemerintahan berlalu, sejatinya ada satu film keren yang dalam salah satu adegannya menampilkan kritik terhadap kinerja lembaga pemerintahan.
Film yang saya maksud adalah film Talak Tiga yang rilis pada tahun 2016 lalu. Film bergenre drama komedi ini dibintangi oleh para aktor kenamaan sekelas Laudya Chintya Bella, Reza Rahardian dan juga Vino G. Bastian. Namun, bukan mereka yang melakukan kritik terhadap lembaga pemerintah, namun komika Dodit Mulyanto yang berperan sebagai Basuki, seorang pegawai KUA yang seringkali dimutasi tempat kerjanya karena terlalu jujur.
Dalam film ini, Dodit Mulyanto yang sangat anti dengan praktik main belakang dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, berkali-kali mendapatkan bujukan dari kepala KUA agar bisa mengerti dan memuluskan proses rujuk abal-abal yang diminta oleh Vino G. Bastian dan Laudya Chintya Bella. Namun sayangnya, Dodit alias Basuki tak terpengaruh dengan bujukan tersebut, dan bahkan dirinya merencanakan untuk memasang alat perekam untuk mengetahui kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh lembaga KUA tempatnya bekerja.
Sentilan dari adegan yang dimainkan oleh Dodit ini seolah menyadarkan kita bahwa praktik main belakang untuk memperlancar maksud-maksud terselubung memang kerap terjadi dan membudaya di lembaga pemerintahan Indonesia. Dan dari apa yang dialami Basuki sendiri kita setidaknya sudah mendapatkan dua hal penting. Yang pertama adalah praktik curang masih menjamur di berbagai lembaga pemerintah, baik di tingkat pusat maupun tingkat akar rumput, dan yang kedua, pegawai yang jujur seringkali akan disingkirkan dengan dalih yang bermacam-macam.
Tentu saja hal ini merupakan sebuah tamparan tersendiri bagi mereka yang memiliki sensitifitas moral. Pasalnya, dalam film Talak Tiga ini, Dodit alias Basuki menjadi sosok yang paling dihindari baik oleh sesama rekan kerjanya, ataupun orang-orang yang menginginkan kelancaran kepentingannya dengan cara-cara yang curang. Masih menemukan sosok seperti Basuki di kehidupan sekitar kamu?
Tag
Baca Juga
-
Timnas U-17 Jangan Terlalu Jumawa, Uzbekistan yang Mereka Kalahkan Bukanlah Tim Juara Asia
-
Sandy Walsh Gabung Buriram, Liga Thailand Kian Disesaki para Defender Timnas Indonesia
-
Nasib Sandy Walsh dan Tak Ramahnya Tanah Matahari Terbit bagi Pesepak Bola Indonesia
-
Piala Kemerdekaan 2025: Kans Menang Skuat Garuda Muda Melawan Uzbekistan U-17 KW 2
-
Bukan Hanya Sekadar Pindah, Hijrahnya Jay Idzes Juga Pecahkan Rekor Kawasan ASEAN!
Artikel Terkait
Ulasan
-
Dendam Berdarah, Menyingkap Kesadisan Film Darah Nyai
-
Review Film The Map That Leads to You: Cinta yang Nggak Pakai Logika
-
Mengulik Novel Sesuk Karya Tere Liye: Misteri Rumah dan Wabah Kematian!
-
Ulasan Novel Pulang Pergi: Sisi Gelap dan Mematikan Shadow Economy!
-
Ulasan Novel SagaraS: Sosok Orang Tua Kandung Ali Terungkap!
Terkini
-
Di Lapangan Futsal, Kami Belajar Menjadi Tim Sejati
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Feminin untuk Wanita Modern, Tahan Lama!
-
Lim Hyunsik BTOB Ungkap Kerumitan Emosi dalam Cinta di Lagu The Answer
-
Detik yang Menentukan: Magis 2x20 Menit di Lapangan Futsal
-
Momen Sidang Cerai Pratama Arhan dan Azizah Salsha Terbongkar Secara Gak Sengaja, Awalnya Rahasia?