Masa pandemi Covid-19 memang meluluh-lantakkan kehidupan lintas sektoral kehidupan masyarakat Indonesia. Tak hanya kalangan bawah, para pengusaha dan juga orang-orang kaya pun merasakan dampak yang signifikan dengan merebaknya covid-19 ini. Namun sayangnya, apa yang terjadi dengan para kaum berpunya, imbasnya kembali juga ke masyarakat akar rumput alias kelas bawah pada akhirnya. Pabrik-pabrik atau tempat-tempat usaha yang terpaksa tutup, menjadikan orang-orang yang memilikinya merugi, pun demikian dengan orang-orang kecil yang bekerja di sana. Nah, peristiwa inilah yang melatarbelakangi Fajar Bustomi membuat film berjudul Hari yang Dijanjikan.
Film Hari yang Dijanjikan ini mengangkat kisah Puji (Vino G. Bastian) yang harus bertahan dengan berbagai tekanan kehidupan yang dialaminya pada masa pandemi. Dikisahkan, Puji adalah seorang pekerja di sebuah pabrik. Karena dampak dari Covid-19, pabrik tempat Puji bekerja harus mengurangi jumlah pekerja agar keuangan stabil. Dan sayangnya, Puji merupakan salah satu Karyawan yang harus mendapatkan Pemberhentikan Hubungan Kerja alias PHK dari pabrik tempatnya menggantungkan hidup.
Celakanya, Puji yang memiliki hutang kepada preman, sudah berjanji untuk melunasi hutang-hutangnya tersebut. Jadi, mau tak mau, Puji harus berlari kesana-kemari untuk mendapatkan pekerjaan atau sekadar mendapatkan uang demi bisa membayar hutang seperti yang telah dijanjikannya itu. Di sisi lain, Puji juga memiliki sebuah janji yang harus ditepati kepada anaknya. Janji apakah itu? Bisakah ditepati oleh Puji? Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa menyaksikan secara langsung film Hari yang Dijanjikan, yang telah rilis pada tahun 2021 ini.
Film yang bergenre drama ini sejatinya mengangkat sebuah kisah yang relate dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Dampak pandemi yang menghebat, membuat rakyat kecil di kalangan akar rumput menjadi pontang-panting demi bisa mempertahankan hidup. Tak hanya itu, lewat film ini kita juga tahu, sejatinya yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah pengadaan lapangan pekerjaan, bukan hanya sekedar bantuan yang instan.
Bukannya tak menghargai, tapi dengan pengadaan lapangan pekerjaan yang melimpah, orang-orang seperti Puji nantinya akan mampu untuk menjaga kehidupannya tetap stabil hingga ke hari-hari depannya.
Plot yang diangkat dalam film Hari yang Dijanjikan ini pun tak berat, hanya mengangkat kisah masyarakat Indonesia pada umumnya, yang semakin sulit ketika Covid-19 melanda negeri ini. Apakah di sekitar kamu masih ada sosok yang bernasib seperti Puji?
Tag
Baca Juga
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Di Balik Kegagalan Meraih Juara, Ada Deja Vu yang Menghantui Timnas Indonesia
-
Timnas Filipina dan 3 Alasan Piala AFF U-23 Edisi 2025 Tak Akan Terlupakan oleh Mereka
-
Piala AFF U-23 dan Tebaran Ancaman Filipina Terhadap Kekuatan Mapan Sepak Bola Asia Tenggara
-
Piala AFF U-23 dan Raihan Gelar Individu yang Terasa Hambar bagi Seorang Jens Raven
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel One Golden Summer: Kisah Cinta yang Tumbuh dari Musim Panas
-
Ulasan Novel The Good Liar: Topeng Kebaikan di Lembah Para Pendusta
-
Review Film Speak No Evil, Sikap Diam yang Memberikan Masalah Baru
-
Ulasan Buku Strategi Najmah: Ketika Madrasah Tumbuh di Tangan yang Tepat
-
Tips Selesaikan Tugas di Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan
Terkini
-
3 Nama Pelatih yang Bisa Gantikan Gerald Vanenburg di Ajang Sea Games 2025
-
PPAD Jenguk Puluhan Purnawirawan TNI AD di RSPAD: Bentuk Perhatian di HUT ke-22
-
Semarak Perlombaan dan Talenta Singa di Perayaan Hari Anak Nasional 2025 Karawang
-
Choi Min Shik dan Han So Hee Siap Bintangi Film "The Intern" Versi Korea
-
Redmi Note 14 SE 5G Resmi Meluncur, Usung Mediatek Dimensity 7025 Ultra