Saya yakin, memiliki rumah tangga harmonis menjadi dambaan setiap orang. Namun realitasnya, tak semua orang bisa meraih kehidupan yang harmonis dengan pasangannya. Alih-alih, justru yang terjadi percekcokan, tak ada yang mau mengalah, dan setiap masalah yang ada bukannya terselesaikan tapi malah memunculkan masalah lain.
Seyogianya, orang yang sudah hidup berumah tangga harus berusaha memahami tanggung jawab masing-masing dan berusaha menjalankannya dengan penuh rasa ikhlas, sabar, dan berharap mendapat keridaan dari Allah Swt. Ingatlah bahwa tujuan menikah sejatinya adalah untuk beribadah. Jangan lupa senantiasa berdoa, memohon pada-Nya agar segala persoalan yang datang dalam kehidupan rumah tangga dapat terselesaikan dengan baik, tanpa diwarnai adu mulut atau pertengkaran.
Rumah tangga yang harmonis dapat ditandai oleh beberapa hal. Salah satunya adalah saling terbuka dan jujur. Berkata jujur merupakan salah satu syarat utama dalam mempertahankan rumah tangga dari masalah. Oleh karena itu, berbohong tidak dibolehkan, apalagi dalam rumah tangga. Sebab, berbohong adalah perbuatan tercela yang akan merugikan diri sendiri, bahkan orang lain. Berbohong juga merupakan salah satu ciri-ciri orang munafik (Jadilah Istri Penghuni Surga Dunia dan Akhirat, halaman 133).
Cemburu termasuk hal yang wajar dan manusiawi yang biasa dialami oleh setiap pasangan suami-istri. Suroso, dalam buku “Jadilah Istri Penghuni Surga Dunia dan Akhirat” menjelaskan, cemburu merupakan salah satu tanda cinta terhadap lawan jenis. Bahkan, rasa cemburu menjadi bumbu dalam bercinta. Ada pula remaja yang mengatakan bahwa jika tidak cemburu bukan cinta namanya. Rasa cemburu cenderung dijadikan tolok ukur kemampuan seseorang dalam mencintai dan menyayangi pasangannya. Namun, perlu disadari bahwa rasa cemburu juga memiliki efek yang buruk jika berlebihan, terlebih bagi pasangan suami-istri.
Rasa cemburu yang berlebihan akan menjadikan rumah tangga berantakan. Keindahan dalam rumah tangga sedikit demi sedikit akan berkurang. Bahkan, komunikasi antara suami dan istri akan mengalami kemunduran yang sangat besar. Hal tersebut karena pasangan suami-istri tidak saling mempercayai satu sama lain. Oleh karena itu, cemburu yang berlebihan harus dihindari. Terlebih lagi, ketika suami jarang berada di rumah, istri harus menahan rasa cemburunya (Jadilah Istri Penghuni Surga Dunia dan Akhirat, halaman 152).
Buku "Jadilah Istri Penghuni Surga Dunia dan Akhirat" semoga dapat menjadi bahan renungan bagi para suami-istri yang mendambakan rumah tangganya harmonis, bahagia dunia dan akhirat.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Menilik Dakwah dalam Balutan Fiksi Religi di Novel Harapan di Atas Sajadah
-
Ulasan Novel Akad: Romansa Pesantren yang Manis, Kocak, dan Sarat Makna
-
Pernah Bayangin Hidup Jadi Hewan? 3 Novel China Ini Bahas Reinkarnasi Unik
-
Review Film Believe: Kobaran Cinta Tanah Air
-
Novel The Hen Who Dreamed She Could Fly: Arti Tujuan Hidup dari Seekor Ayam
Terkini
-
Stray Kids Umumkan Comeback Sekaligus Bagikan Trailer Album Baru 'KARMA'
-
Gaji UMR, Inflasi Gila-gilaan: Mimpi Kemapanan Generasi Z yang Terjegal
-
Kembali Jumpa Irak dan Arab Saudi, Ini Kata Gelandang Timnas, Beckham Putra
-
Gen Alpha Beda dari Kita! Pola Asuh Zilenial Ubah Segalanya
-
AFF Cup U-23: Indonesia Jumpa Vietnam di Final, Media Asing: Laga Idaman!