Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Sam Edy Yuswanto
Ilustrasi Pantai Criwik terkini (DokPribadi/samedy)

Pantai merupakan tempat wisata yang biasa dikunjungi oleh para wisatawan, baik lokal maupun asing. Adalah sebuah keberuntungan bagi mereka yang rumahnya tak begitu jauh dari lokasi pantai, karena mereka dengan mudah pergi ke pantai tanpa harus keluar kota dengan biaya yang tak sedikit tentunya.

Salah satu orang yang merasa beruntung adalah saya. Ya, karena kebetulan saya penyuka tempat wisata, salah satunya pantai. Dan jarak pantai dari rumah saya lumayan dekat. Pantai Criwik misalnya. Pantai ini adalah salah satu pantai selatan yang masih sangat alami yang ada di kota kelahiran saya, yakni Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Untuk lebih jelasnya, ketika Anda ingin pergi ke Pantai Criwik, ketik saja di Google Maps: Pantai Criwik Kebumen. Nanti akan muncul lokasi pantainya, yakni Tambakmulyo, Puring, Kabupaten Kebumen.  

Pantai Criwik, selain tempatnya cukup dekat dengan Jalan Daendels yang menghubungkan kota Kebumen menuju Yogyakarta, juga lumayan dekat (kurang lebih satu kilometer) dengan Pantai Suwuk yang cukup populer dan banyak dikunjungi para wisatawan dari berbagai daerah. Pantai Criwik berada di timurnya Pantai Suwuk, atau bila melihat Google Maps, di sebelah timurnya Hotel Mulya Indah. Atau berada di arah selatannya gapura bertuliskan Kampung Wisata Suwuk.

Perbedaan yang paling mencolok dari kedua pantai ini ialah, kalau Pantai Suwuk masuknya bayar tiket masuk plus biaya parkir, sementara Pantai Criwik gratis hehehe. Maklum, Pantai Suwuk saat ini sudah dikelola oleh Pemda, sementara Pantai Criwik masih benar-benar natural dan sepertinya hanya dikelola oleh warga sekitarnya saja. 

Pada hari-hari biasa, Pantai Criwik tampak begitu sepi, bahkan tak tampak ada tukang parkir. Warung-warung juga tampak tutup. Kecuali kalau hari libur, biasanya banyak orang yang berkunjung ke pantai yang memiliki pasir hitam kecokelatan ini. Bila kebetulan Anda pergi ke pantai ini saat cuaca sedang terik, tak perlu cemas karena di tepi pantai ditumbuhi pohon cemara yang begitu rindang. Beberapa tempat duduk yang terbuat dari kayu juga terhampar di sana. 

Bila Anda datang pada musim yang tepat, misalnya saat musim hujan, biasanya di sekitar pohon cemara ada tumbuhan yang begitu subur merambat di pasir, dengan daun-daunnya yang rimbun kehijauan, sementara bunga-bunganya yang mekar berwarna pink tampak begitu indah dipandang dan bisa dijadikan sebagai latar foto yang cukup menarik. 

Sayangnya, di sekitar Pantai Criwik masih terlihat sampah tercecer. Sebenarnya, di pantai-pantai lain di berbagai daerah yang pernah saya jumpai, orang-orang yang gemar membuang sampah sembarangan memang masih menjadi persoalan yang seolah belum kunjung ditemukan titik temunya. 

Namun menurut saya, semua tergantung dari diri kita masing-masing. Artinya, diperlukan kesadaran bagi kita semua, para wisawatan khususnya, agar selalu berusaha menjaga kebersihan dengan cara tidak membuang sampah di sembarang tempat.

 Alangkah baiknya bila setiap pengunjung membawa kantong kresek sendiri, sebagai persiapan untuk dijadikan sebagai tempat sampah. Kalau perlu, sampah tersebut kita bawa pulang bila memang di sana tak tersedia tempat sampah yang memadai. Semoga liputan tentang wisata ini bermanfaat. ***

Sam Edy Yuswanto