Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Martina Mulia Dewi
Buku Henry Jhie, Kuli Panggul yagn meraup ribuan dolar per bulan dari internet (DocPribadi/Martinamuliadewi)

Setiap orang punya kisah perjalanan hidup yang berbeda. Punya hal istimewa yang selalu menarik untuk diceritakan kembali. Kali ini, kita akan belajar tentang seorang kuli panggul yang menemukan passionnya melalui internet. Siapa sangka dari sana, ribuan dollar bisa dikantongi setiap bulannya. 

Henry Jhie, adalah sosok pria kelahiran 20 September 1983 yang telah mengalami jatuh bangun dalam hidupnya untuk meraih sebuah mimpi. Cerita yang diangkat di buku ini, ia telah merasakan kerasnya hidup sejak masih kecil. Perceraian kedua orang tuanya membuat ia menjadi tulang punggung keluarga sejak SD. Bahkan ia belum bisa menamatkan sekolahnya, hanya sampai pada kelas 4 SD. 

Sejak usia belia, Ia telah bekerja menjadi pedagang buku, tukang semir sepatu, bahkan menjadi TKI illegal di Malaysia. Hasilnya pas-pasan kerjaannya menguras tenaga, tapi ia tidak menyerah untuk mengubah nasib keluarganya. Belum lagi ia ditinggal ayah dan ibunya yang memiliki keluarga sendiri lagi. Ia jadi tulang punggung untuk dua kakak perempuan dan dua adiknya. Sampai berkali-kali harus mengadu nasib di kota orang, bahkan di negeri seberang. 

Jatuh bangun kisah Henry tidak berhenti saat ia telah berkeluarga. Ia masih bekerja menjadi kuli panggul di Makassar. Bahkan sempat terlilit hutang di rentenir sampai Rp 10 juta. Uang yang tak sedikit baginya. 

Masa pencerahan pun datang dalam hidupnya. Ia berkenalan dengan komputer di salah satu warnet dekat rumahnya. Setelah pulang dari kuli panggul di sore hari, ia menyempatkan untuk mampir dan mempelajari sesuatu di situ. Melihat orang-orang asik dengan komputernya masing-masing mengundang penasaran Henry. Ia sama sekali tidak tahu bagaimana mengoperasikan komputer. 

Rasa penasarannya menuntun Henry untuk mencoba. Jika ingin mengetahui segala sesuatu, maka harus mengetik pertanyaan di google search.  Jadilah ia mencoba dengan mengetik “cara menghasilkan uang dari internet”. Ia mendapatkan berbagai sumber yang menawarkan cara mudah mendapatkan uang dari internet. Ada satu e-book  yang berisi panduan mendapatkan uang hanya dalam waktu 24 jam. Akan tetapi, syaratnya harus membayar Rp 200.000,-. Uang dari mana pikirnya, untuk makan saja masih belum cukup. 

Akhirnya Henry berhasil membeli e-book  itu dan mempelajari cara-cara yang ditulis. Setiap hari ia belajar dan mempraktikkan apa yang ditulis di e-book, tetapi hasilnya nihil. Tak patah semangat, ia terus belajar sesuatu dari internet cara mencari uang. Terlalu seringnya Henry pergi ke warnet, ia akhirnya memutuskan untuk membeli laptop bekas dan modem sendiri. Meskipun modalnya dengan meminjam uang ke rentenir sebesar Rp2.000.000,-. Ia terus bersemangat belajar mencari jalan keluar untuk kondisi ekonomi keluarga yang lebih baik. 

Sesuatu mengantarkannya untuk belajar tentang dunia blogger. Ia belajar membuat artikel yang menarik, penerapan SEO, melakukan riset kata kunci, mengenal juga yang namanya clickbank dan google adsense. Ia juga belajar dengan orang-orang sukses di media sosial, menerapkan tips-tipsnya, bergabung di komunitas AsiaBrain untuk belajar bersama. 

Apapun ia lakukan untuk meraih mimpinya. Sampai orang berkata pada Henry, “jangan ngimpi tinggi-tinggi, nanti kamu gila.” Kata-kata ini seperti amunisi buatnya untuk membuktikan kepada mereka yang meremehkan, bahwa suatu saat ia akan sukses dengan jalan yang dipilihnya. Seorang kuli yang menenteng tas dan laptop ini akan punya penghasilan yang luar biasa nantinya.

Penghasilan pertama Henry dari menjadi seorang blogger pertama kali adalah $103. Inilah yang menjadi pemantik untuknya terus berusaha memperoleh penghasilan dari dunia online. Sampai ia berkenalan lagi dengan dunia game publisher. Masuk di dunia baru ini Henry juga mengalami jatuh bangun dari awal. Tentu tidak langsung mudah, tapi ia tidak menyerah. Berkat ketekunannya mempelajari soal game publisher ini, belajar dari orang-orang yang sukses menggelutinya terlebih dahulu, Henry akhirnya bisa menemukan jalannya. 

Gaji pertama setelah dua bulan menggeluti dunia game android, ia memperoleh gaji sebesar $104. Gaji ini lebih mending dari pada ia menggeluti dunia blog selama setahun dulu. Seiring berjalannya waktu, passionnya terasah, gajinya juga mengikuti. Penghasilannya naik menjadi $500 per bulan, lalu $700 per bulan, sampai mencapai $1175 per bulan pada tahun 2015 lalu, atau sekitar Rp16,3 juta. Itu adalah jumlah uang terbesar pertama yang ia dapatkan sepanjang hidup. 

Cerita Henry kemudian di upload di facebook  pribadinya, lalu menjadi viral di dunia maya. Henry kemudian diundang di berbagai acara sebagai pembicara dan bintang tamu. Seperti di Kompas TV Makassar, TVOne, Bukan Empat Mata di Trans7. Henry juga mendapat kesempatan untuk berkunjung di Studio game Touchten, menghadiri acara-acara di Ideabox, Sagoo Festivity Makassar, GDG Bandung, IWIC Indosat, dan berbagai kesempatan istimewa lainnya.

Setelah berbagai hal yang dilalui Henry, ia kembali melangitkan mimpi untuk terus bergerak mewujudkannya lagi dan lagi. Katanya, ia ingin berkontribusi untuk negeri khususnya di bidang teknologi, dan punya target penghasilan $10.000 setiap bulannya. Tulisan ini ditulis pada 2016 lalu saat buku ini diterbitkan. Bagaimana sekarang? Pasti mimpinya lebih spektakuler lagi. 

Belajar dari Henry, setiap orang itu berhak punya mimpi. Tidak perlu memandang siapa dia, kalau sudah punya tekad kuat, beranilah untuk mewujudkan mimpi itu. Henry sudah membuktikannya kalau ia bisa. Pesan Henry untuk kita, “Seseorang yang tidak berani mencoba, menurut saya adalah orang yang gagal sebenar-benarnya. Saya ini mungkin bodoh karena hanya memiliki satu ide. Tapi saya fokus mengerjakan ide tersebut. Beberapa orang malah banyak yang gagal karena memiliki ribuan ide, tapi tak satu pun yang dia eksekusi.”

Untukmu, semangat untuk mewujudkan mimpi! Jangan berhenti hanya karena keadaan hari ini belum sepenuhnya mendukungmu. Tetap semangat!

Martina Mulia Dewi