Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Buku "Penemuan-Penemuan Spektakuler Pengubah Wajah Dunia" (DocPribadi/Samedy)

Semakin ke sini, kita semakin dimanjakan oleh beragam kecanggihan teknologi. Munculnya internet, ponsel pintar, komputer, laptop, dan sebagainya, kian membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah. Dulu, ketika belum ada laptop atau komputer, ketika ingin menulis artikel, kita harus bersusah payah mengetik melalui mesin ketik manual yang bikin jari-jari terasa pegal. Belum lagi suara ketukan tuts-tutsnya yang begitu berisik dan bisa mengganggu orang lain yang sedang tidur.

Perkembangan teknologi, khususnya komputer modern, semakin menguatkan ramalan para futurolog tentang dunia masa depan. Misalnya Alfin Toffler (The Third Wave: 1980) dan John Naisbitt (The Megatrend), yang mengatakan bahwa masa depan masyarakat akan penuh dengan hal menakjubkan, tata cara kehidupan manusia akan berubah menjadi lebih baik. Teknologi pada umumnya akan menjadi pelayan masyarakat. Hal yang sama tentunya berlaku pula bagi komputer, suatu teknologi baru yang terus berkembang (Penemuan-Penemuan Spektakuler Pengubah Wajah Dunia, halaman 73).

Kecanggihan teknologi lain yang kian mempermudah manusia dalam beraktivitas ialah pesawat terbang. Lukman Santoso Az. memaparkan, dalam definisi modern, pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri. Secara umum, istilah pesawat terbang sering disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefinisian yang sama, yaitu sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara. 

Dalam buku ini dibeberkan, burung besi bernama pesawat terbang yang kini bukan barang aneh lagi itu ternyata mempunyai perjalanan sejarah yang cukup panjang, yaitu berabad-abad. Cikal bakal pesawat terbang sebenarnya telah diperkenalkan pertama kali oleh Armen Firman, ilmuwan muslim yang hidup pada masa kekhalifahan Muhammad Amir bin Abdurrahman di Cordoba, Spanyol.

Pada musim gugur tahun 852, Armen melakukan uji coba dengan cara terjun dan melayang menggunakan sayap jubah semacam burung dari menara di Cordoba. Uji coba itu berjalan mulus (republika.co.id). Armen mendarat dengan selamat. Namun, sayap buatannya belum sempurna, karena belum stabil saat menahan hembusan angin musim gugur (Penemuan-Penemuan Spektakuler Pengubah Wajah Dunia, halaman 200).

Melalui buku Penemuan-Penemuan Spektakuler Pengubah Wajah Dunia karya Lukman Santoso Az. ini, pembaca dapat mengetahui lebih luas tentang beragam kecanggihan teknologi yang selama ini mungkin tak pernah terpikirkan di benak banyak orang. 

Sam Edy Yuswanto