Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | ALIMMUL FATTAH
Cuplikan film Texas Chainsaw Massacare (imdb)

Berbicara soal film thriller dan pembunuh psikopat tak lengkap rasanya jika belum membahas sosok Leather Face dari film Texas Chainsaw Massacare. Walaupun memang pamornya sedikit kalah dari pembunuh psikopat lainnya seperti Jason dari Friday the 13, Freddy Kruger dari Nightmare on Elm Street, dan Jason Myers dari film Halloween.

Texas Chainsaw Massacre 2022 adalah film reboot sekuel film The Texas Chainsaw Massacre yang pertama kali diproduksi tahun 1974. Tercatat film ini adalah film ke-9 dari franchise-nya. 

Melihat peluang tersebut, Netflix pun mencoba peruntungannya untuk membuat reebot pada film ini. Film ini disutradari oleh sutradara yang Namanya mungkin kamu kurang kenal, yaitu David Blue Garcia.

Sedangkan untuk pemerannya sendiri Netflix memilih menggunakan aktor dan aktris muda yang minim pengalaman seperti Sarah Yarkin, Mark Burnham, Elsie Fisher, Olwen Fouere, Nell Hudson, Moe Dunford, Jacob Latimore dan masih banyak lainnya.

Memang sedikit riskan memilih aktor dan aktris yang notabene baru terjun ke dunia akting, namun mengingat budget yang tidak banyak dan juga film ini menceritakan tentang para remaja yang sedang berlibur ke kota kecil tempat tinggal Leatherface.

Nyaris lima puluh tahun setelah kejadian pembantaian oleh Leatherface, kota tua Harlow kini bagai kota mati tak yang mengerikan. Sekelompok muda-mudi milenial dari kota besar, berusaha menjual lokasi eksotik ini untuk kemudian mengembangkan bisnis mereka. Seorang nenek yang mengaku pemilik satu bangunan rumah panti asuhan bersitegang dengan mereka, yang berujung ia dilarikan ke rumah sakit.

Di perjalanan, sang nenek pun menghembuskan nafas terakhir dan satu sosok pria besar misterius yang ikut dan dekat dengan korban, murka dan menghabisi secara brutal semua orang. Sosok ini pun berjalan kembali ke arah kota dengan membawa amarah yang sama.

Mencoba mengikuti jejak kesuksesan film Halloween (2018), namun film ini tak banyak menawarkan sesuatu yang menarik diplotnya. Plotnya yang dipakai sangat sederhana, ringkasnya hanya untuk memotivasi leatherface beraksi kembali dengan gaya brutalnya.

Berbeda dengan Halloween yang memiliki pendalaman cerita dan juga sisi nostalgia. Benar saja, akting dari para pemerannya tidak membantu banyak, film ini terasa seperti film horror indi yang tidak bisa banyak diharapkan. Satu adegan mengerikan adalah ketika Leatherface beraksi dalam bis dengan alat favoritnya, gergaji mesin! Darah dan potongan tubuh pun berserakan di mana-mana. 

Semua karakter dalam film ini terasa ingin mati dibunuh, ada satu adegan ketika salah seorang yang selamat mencoba untuk naik bus, bukannya bus-nya langsung tancap gas supirnya malah turun dan serasa ingin membuktikan bahwa tidak apa-apa.

Alhasil terpenggalah kepalanya oleh Leatherface menggunakan gergaji mesin sebagai senjata ikoniknya. Terlepas dari semua hal diatas film ini masih bisa kamu nikmati sendirian atau bersama orang terkasih, dan kamu bisa menontonnya di Netflix.

ALIMMUL FATTAH