Setiap orang, saya yakin sepakat mengatakan bahwa guru adalah sosok yang sangat berjasa bagi kehidupan kita semua. Sejak kecil hingga dewasa kita dididik oleh para guru, diajak mendalami beragam mata pelajaran yang kelak memberikan manfaat bagi kita.
Pengertian guru, bila merujuk keterangan M. Prawiro (Maxmanroe.com, 16/11/2018) adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
Menjadi guru tentu tidak mudah. Apalagi guru profesional yang disukai seluruh muridnya. Seorang guru harus menguasai ilmu pengetahuan dengan baik dan mengetahui cara atau metode mengajar yang baik sesuai karakter setiap peserta didiknya.
Dalam buku Great Teacher! Jamal Ma’mur Asmani menguraikan, dalam proses belajar dan mengajar, guru harus mempelajari banyak pendekatan pengajaran. Dengan menguasai pendekatan pengajaran yang banyak, proses belajar dan mengajar dapat berjalan secara variatif, tidak monoton, dan selalu segar. Misalnya, dalam suatu kesempatan, seorang guru menggunakan pendekatan ceramah. Di lain kesempatan, ia juga bisa menggunakan pendekatan dialogis interaktif, atau dapat pula menggabungkan teori monologis dan dialogis dalam satu kesempatan.
Pendekatan-pendekatan baru seperti micro teaching (pengajaran pada kelompok kecil), club discussion (membentuk klub diskusi), small groups (membentuk grup-grup kecil), dan student categories (menggolongkan murid), sebaiknya perlu dicoba (Great Teacher! halaman 94).
Jamal Ma’mur Asmani menerangkan, dalam menerapkan banyak pendekatan ini, jangan sampai murid merasa dilecehkan dan dianaktirikan. Misalnya, membentuk kelompok berdasarkan kecerdasan, murid-murid yang kurang pintar dibentuk satu kelompok, yang pintar satu kelompok. Hal ini akan mengakibatkan kecemburuan dan tidak produktif bagi efektivitas pembelajaran.
Seorang guru harus berusaha untuk mengajar secara alami, tidak terlalu menekan dan memaksa murid. Jika hal itu dilakukan, efeknya tidak positif bagi perkembangan psikologis. Guru harus dapat menyelami psikologi murid, memberikan materi secara perlahan, mampu menerobos hal-hal sulit, dan merobohkan hal-hal besar dengan ketekunan, kerajinan, dan kesungguhan (Great Teacher! halaman 97).
Semoga melalui buku Great Teacher! karya Jamal Ma’mur Asmani ini para guru dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajarnya. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Hari Guru Nasional: Momentum Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Cek Kesehatan Bagi Para Guru
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Gaji Guru ASN dan Non ASN Naik Per Januari 2025, Berapa Besar Kenaikannya?
-
Gegara Pendidikan Gibran Janggal, Warganet Curiga Sekolah Menengah Orchid Park Bukan SMA Tapi SMP
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
Ulasan
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Ulasan Buku Bob Sadino Karya Edy Zaqeus: Mereka Bilang Saya Gila!
Terkini
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan
-
Berbau Seksual, Lirik Lagu Tick Tack English Ver. Karya ILLIT Dikecam Penggemar
-
Jadi Calon Rekan Setim, George Russell Beri Bocoran Ini ke Kimi Antonelli