Seperti yang kita ketahui, di Indonesia masih sangat jarang terdapat film yang mengangkat tentang kisah yang melibatkan binatang sebagai tokoh sentral.
Kebanyakan dari film-film garapan sineas Indonesia, menempatkan menempatkan manusia sebagai tokoh utama, sementara binatang-binatang yang dimasukkan ke dalam film tersebut, tak lebih sebagai pemanis adegan saja.
Namun tidak demikian halnya dengan film Marley ini. Kali ini, yuk kita pelajari fakta-fakta tentang film Marley yang dirilis pada 17 Maret 2022 ini:
1. Menempatkan Anjing Sebagai Tokoh Sentral
Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, film Marley merupakan salah satu film Indonesia yang berani menempatkan hewan sebagai tokoh sentral dalam film.
Tak hanya itu, sutradara M. Ainun Ridho bahkan berani menempatkan anjing sebagai benang merah dalam filmnya tersebut.
Hal ini tentu saja sebuah hal yang berani, pasalnya, di Indonesia sendiri anjing digolongkan sebagai hewan yang haram berdasarkan agama Islam madzhab Syafi’i yang menjadi mayoritas.
2. Menggambarkan Kekurangan Sistem Pendidikan di Indonesia
Dalam sebuah adegan, disebutkan dengan gamblang mengenai hal ini. Doni (diperankan oleh Tengku Tezi), yang menjadi sahabat Marley, harus kehilangan pekerjaannya dari sebuah sekolah karena pola pengajaran yang dilakukannya berbeda.
Iya, Doni yang merupakan guru matematika, harus dipecat dari sekolahan tempatnya mengajar karena perbedaan sistem mengajar yang dia lakukan.
Sebuah hal yang sangat buruk, karena menyiratkan bahwa pola mengajar yang dilakukan haruslah sama, bukan berorientasi pada hasil akhir ketercapaian tujuan pembelajaran seperti yang dicanangkan oleh kurikulum nasional.
3. Mengangkat buruknya praktek jual beli daging anjing
Di sebagian daerah Indonesia, praktek jual beli dan mengkonsumsi daging anjing adalah sebuah hal yang wajar dan menjadi sebuah bagian dari budaya. Namun disini yang dikritisi adalah tentang anjing-anjing yang diperjualbelikan tersebut.
Dalam film Marley, terungkap bahwa praktek jual beli daging anjing terkadang menyasar pada anjing-anjing yang menjadi piaraan orang, selain menyasar pula pada anjing-anjing liar di jalanan.
Nah, itu dia 3 fakta yang kita dapatkan dari film Marley ini. Berminat untuk menonton film yang menceritakan persahabatan antara manusia dan anjing ini? Pasti akan menarik ya karena kan film-film seperti ini jarang ada di Indonesia.
Baca Juga
-
Meski Tak Ada Tendensi, Timnas Indonesia Harus Targetkan Kemenangan atas Jepang di Laga Terakhir!
-
3 Alasan Laga Indonesia vs Jepang Bakal Lebih Seru dari Pertemuan Pertama, Bisa Menebak Kenapa?
-
Laga Kontra Jepang dan Rasio 100 Persen Ole Romeny Bersama Indonesia yang Kini dalam Ancaman
-
Jelang Hadapi Malaysia, Timnas Vietnam Ternyata Dihantui Fakta yang Cukup Mengerikan!
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Buku Kitty sang Pahlawan Super: Mengatasi Ketakutan dalam Diri
-
Lagu TOMBOY oleh HYUKOH: Melankolis Masa Muda tentang Refleksi Kehidupan
-
Review Film Ballerina: Aksi Brutal yang Elegan dari Semesta John Wick!
-
Jadi Cantik Apa Adanya Lewat Lagu Scars to Your Beautiful oleh Alessia Cara
-
Lagu Out of Time oleh The Weeknd: Sebuah Penyesalan dalam Balutan City Pop
Terkini
-
Meski Tak Ada Tendensi, Timnas Indonesia Harus Targetkan Kemenangan atas Jepang di Laga Terakhir!
-
Poco F7 Siap Meluncur Juni 2025, Usung Snapdragon 8s Gen 4 dan Harga Rp 5 Jutaan
-
Joey Pelupessy Antusias Ladeni Jepang, Ungkap Bekal Positif Skuad Garuda!
-
3 Alasan Laga Indonesia vs Jepang Bakal Lebih Seru dari Pertemuan Pertama, Bisa Menebak Kenapa?
-
Comeback di 'Tempest', 5 Drama Korea Terpopuler Jun Ji Hyun Sepanjang Kariernya