Tawuran merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan untuk melukai lawan dengan menggunakan alat maupun tidak. Tawuran juga merupakan tindakan yang dilarang oleh hukum dan jika dilakukan dapat berakibat pada jeruji besi.
Persoalan sekarang ini, aksi tawuran sering dilakukan antar-remaja. Padahal, remaja masih dalam proses pertumbuhan menuju pada manusia dewasa yang punya masa depan dan bijak dalam bertindak.
Terkait dengan itu, kita harus tahu sebenarnya alasan antar-remaja melakukan tawuran. Berikut 3 alasannya.
1. Akibat janjian di media sosial
Tanpa kita sadari bahwa tawuran antar pelajar terjadi akibat janjian di media sosial. Hal tersebut terungkap dari media-media online yang menyorot kasus aksi tawuran yang terjadi di masyarakat.
Begitu berbahayanya jikalau remaja kita melakukan tawuran melalui janjian di media sosial, padahal media sosial adalah tempat bersosialisasi, menjalin silaturahmi jarak jauh dan untuk pelaku usaha melalui online menjual dagangannya.
Namun, dengan fakta tersebut, membuat kita miris karena media sosial awal dari tawuran. Hal ini harusnya dicegah oleh orangtua untuk membatasi anak bermedia sosial.
2. Diakibatkan saling ejek
Alasan kedua terjadinya tawuran adalah akibat saling ejek secara langsung antar remaja. Saling ejek ini sudah sering terjadi dimana remaja terpancing emosinya karena ada balasan ejekan yang diterimanya.
Akibat tak mau diejek maka langsung melakukan kekerasan kepada lawan dengan membawa-bawa teman lainnya sehingga pertengkaran semakin memuncak dan menyebar ke jalanan.
3. Dihasut teman lainnya
Alasan terakhir terjadinya tawuran antar-pelajar adalah dihasut teman lainnya. Hal ini adalah salah satu pemicu lainnya terjadinya tawuran. Kita bisa melihat bagaimana para pelajar ini terlalu gampang untuk dihasut.
Mereka gagal memahami bahwa tawuran itu adalah tindakan berbahaya dan pelaku akan diancam hukuman pidana. Karena itulah, orangtua berperan dalam pencegahan agar anak tidak gampang untuk dihasut.
Anak harus memahami bahwa mereka harus bisa menahan diri dan berpikir positif dalam setiap tindakan sehari-hari. Jangan pernah mau dihasut untuk ikut tawuran maupun mengikuti atau coba-coba membantu temannya.
Ketiga hal tersebut dapat jadi masukan buat kita terutama orangtua dalam proses pencegahan tawuran antar-pelajar yang marak saat ini. Ketiga alasan tersebut dapat dijadikan pemahaman untuk mencegah terjadinya tawuran.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ternyata Ini yang Bikin Shenina Cinnamon Jatuh Cinta dengan Angga Yunanda, Sampai Tak Lirik Mingyu di Sampingnya
-
Alasan Lapor Mas Wapres Tak Dibuat Elektronik, Gibran Butuh Citra "Suka Menolong"?
-
Sebut Pengangguran Jadi Faktor Terjadinya Tawuran, Sekda DKI Mau Carikan Pekerjaan Buat Jagoan Kampung
-
Rahasia Gelap Dunia Maya: 13 Persen Anak Indonesia Punya Akun Media Sosial Tersembunyi dari Orang Tua
-
74 Persen Anak Indonesia Pakai Gawai Tanpa Pengawasan, Saatnya Orang Tua Lebih Terlibat
Ulasan
-
Stop Galau! Ulasan Buku Your Next Step: Panduan Menghadapi Masa Depan
-
Ulasan Film Ditto: Nostalgia Manis dalam Balutan Time Travel
-
Geosite Sipinsur, Tempat Wisata Favorit Pencinta Alam di Tepian Danau Toba
-
Buku Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, Sekumpulan Puisi Karya Joko Pinurbo
-
Menara Pandang Tele, Tempat Terbaik untuk Menyaksikan Persona Alam Samosir
Terkini
-
Mengungkap Misteri Kuntilanak dalam Film 'Anak Kunti', Berani Nonton?
-
3 Rekomendasi Film Terbaik yang Dibintangi Shenina Cinnamon, Sudah Nonton?
-
Comeback Solo! Yuta NCT Siap Merilis Single Jepang Baru 'Twisted Paradise'
-
Maraknya Judi Online: Seberapa Buruk Dampak Negatifnya?
-
Persita Terus Benahi Lini Depan, Fabio Lefundes Optimis Kandaskan Borneo FC