Akhir-akhir ini nama Xavi Hernandez kian santer digaungkan oleh publik. Terlebih oleh fans Barcelona itu sendiri. Tak lain dan tak bukan karena Xavi Hernandez dinilai (mampu membuat Barcelona kembali signifikan) berkat taktik dan polesan Xavi yang luar biasa. Dan memang begitu adanya.
Apakah dengan demikian bila seorang penggemar sepakbola atau pendukung El Barca berlebihan bila mengangkap Xavi Hernandez sukses menangani Blaugrana? Jawabannya bisa jadi tidak. Rasanya memang bukan hal yang rada bila kita berasumsi bahwa sosok mantan pemain Barcelona itu memang benar-benar sukses (beruntung, berhasil) membuat Barcelona bangkit dari keterburukannya.
Jika kita melihat hasil demi hasil, atau kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh Ferran Torres dan kawan-kawannya, Barcelona memang sudah bukan lagi tim yang gampang dilakahkan. Tak seperti di era kepelatihan Ronald Koeman.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa sosok Xavi Hernandez kini mampu membuat Barcelona konsisten dalam menorehkan kemenangan. Terlebih, Adama dan kolega belum pernah menelan kekalahan. Dalam koteks apa? Dalam semua kompetisi yang telah dilakoninya. Seakan Xavi Hernandez mengajak kita untuk sepakat "ini Barcelona sekarang yang akan kembali menjadi Barcelona yang dulu. Kuat dan rajin membuat kemenangan".
Taktik atau permainan Xavi yang diperagakan oleh anak-anaknya adalah khas Barcelona tulen. Yakni menguasai penguasaan bola. Lini tengah tetap menjadi andalan dalam membangun serangan dan membendung laju serangan lawan. Dan yang menarik, winger-winger mereka adalah salah satu kekuatannya. Dembele, Ferran dan Adama adalah tiga trisula pembawa petaka dan keretakan rumah tangga bagi lawan-lawannya.
Terbukti, dari dua belas laga di semua ajang, enam pertandingannya, El Barca mampu mencetak gol 4. Seperti saat melawan Atletico Madrid 4:2, vs Valencia 4:1, vs Napoli 4:2, vs Bilbao 4:0, vs Osasuna 4:0 dan teranyar melibas sang rival, Real Madrid 4:0.
Hasil apik di atas adalah berkat kegemilangan Xavi Hernandez. Sebab kemenangan besar tersebut (tak lepas dari peran) tajamnya pemain yang ia rekrut di musim dingin kemarin. Seperti Adama, Ferran dan Aubameyang. Xavi begitu pandai meracik taktik dalam membangun transisi menyerang demi menyongsong kemenangan bagi Barcelona.
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
MotoGP Barcelona 2024: Michelin Sediakan Paket Ban 'Luar Biasa'
-
Profil Xavi Woudstra, Pemain Keturunan 'The Next Hakim Ziyech', Eligible Bela Timnas Indonesia
-
Jadwal MotoGP Barcelona 2024, Siapa yang Akan Jadi Juara Dunia Musim Ini?
-
Balapan Terakhir di MotoGP, Aleix Espargaro Ingin Maksimal di GP Barcelona
-
Setelah Andrea Iannone, VR46 Rekrut Michele Pirro untuk MotoGP Barcelona
Ulasan
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
-
Review Novel 'Iyan Bukan Anak Tengah', Ketika Anak Merasa Tidak Diprioritaskan
-
Lagu ENHYPEN 'No Doubt': Pengen Cepet Pulang Kantor buat Ketemu Si Dia
-
Ulasan Novel Komet Minor, Petualangan dalam Menemukan Pusaka Dunia Paralel
-
Ramai Lagunya di TikTok, The Jansen Band Punk Energik Digemari Anak Muda
Terkini
-
Marselino Ferdinan Dipanggil Timnas Indonesia untuk AFF Cup 2024, Akankan Klub Beri Izin?
-
3 Film Sydney Sweeney yang Tak Boleh Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Eden!
-
Sinopsis Drama Korea The Tale of Lady Ok, Dibintangi Lim Ji Yeon dan Choo Young Woo
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan
-
Tak Hanya 'Doubt', Ini 4 Drama Korea Chae Won-bin yang Sayang untuk Dilewatkan