Nama adalah sebuah identitas diri yang dimiliki oleh setiap orang. Berdasarkan teori labelling yang berkembang di ilmu sosiologi, setiap tindak tanduk manusia tak bisa lepas dari yang namanya pelabelan terhadap apa yang mereka lakukan. Baik itu label yang baik ataupun yang buruk.
Pun demikian dengan penggunaan nama bagi seseorang. Terkadang, nama besar yang mereka sandang, menjadi semacam merk atau pengenal bagi jati diri yang bersangkutan. Lalu, bagaimana jika ada orang lain yang mengklaim nama besar seseorang? Apa yang akan dilakukan sang pemilik identitas asli? Nah, premis inilah yang diangkat dalam film produksi Korea Selatan tahun 2021 lalu berjudul Goblin.
Diceritakan dalam film ini, Doo Hyeon yang menggunakan nickname “Goblin” harus masuk ke dalam penjara karena berusaha untuk menjatuhkan Yeong Min, sang pembunuh asli bos mereka. Iya, Doo Hyeon menjadi korban konspirasi yang dilakukan oleh Yeong Min, dan harus menghabiskan waktu selama 10 tahun mendekam di penjara.
Waktu pun berlalu dengan cepat, dan sepuluh tahun kemudian, Doo Hyeon akhirnya berhasil menghirup udara bebas. Pasca keluar dari penjara, Doo Hyeon kembali menata hidupnya dan menjalani kehidupan dengan normal.
Namun, suatu ketika dirinya terkaget ketika mengetahui nama “Goblin” yang dulu digunakan olehnya, kini dipakai oleh Yeong Min. Tak hanya itu, Yeong Min pun memanfaatkan nama besar yang dimiliki oleh Goblin. Kaget? Marah? Tentu saja iya. Hingga dirinya berencana untuk mengungkapkan kebenaran yang tertutupi.
Namun sayangnya, Yeong Min yang berusaha untuk menghalangi Doo Hyeon, bertindak terlalu jauh. Yeong Min menculik putri Doo Hyeon untuk menutup mulut sang ayah. Sebuah hal yang pada akhirnya harus dibayar dengan mahal oleh Yeong Min. Karena dengan melibatkan sang putri, Doo Hyeon kini semakin gencar memburu Yeong Min untuk membalaskan dendam, sekaligus memproklamirkan kepada khalayak ramai tentang kembalinya “Goblin” yang sebenarnya. Wah, sepertinya seru nih ya!
Iya, memang film ini memiliki plot yang padat dan seru semenjak awal dimulainya cerita. Namun, karena film yang dibintangi oleh Jo Dong Hyuk dan Lee Wan ini penuh dengan adegan kekerasan nan berdarah-darah, maka teman-teman harus bijak ya dalam menontonnya.
Baca Juga
-
Ronde Keempat Mengintip, Bagaimana Recap Negara-Negara Asia Tenggara di Ronde Ketiga?
-
Sempat Ogah-Ogahan vs Arab Saudi dan Australia, Beruntungnya Jepang Main Serius Lawan Indonesia
-
Lolos ke Ronde Keempat Kualifikasi, Indonesia Bikin Negara-Negara Asia Tenggara Makin Susah
-
Meski Terbantai di Laga Terakhir, Indonesia Tetap Berhak untuk Sandang Tim Terbaik ASEAN
-
Sering Sindir Terkait Naturalisasi, Ternyata Malaysia Lebih Parah daripada Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
8 Fakta Drive My Car, Film Jepang yang Sukses Boyong Piala Oscar 2022
-
Raih Banyak Penghargaan, Rio The Survivor Akhirnya Tayang di Bioskop Akhir Bulan Ini
-
Piala Oscar 2022: "Drive My Car" Raih Penghargaan Terbaik, Panggung Aktingnya Saab 900 Turbo
-
Cocok Menemani Waktu Ngabuburit, 5 Rekomendasi Film Ramadhan Wajib Tonton
Ulasan
-
ENHYPEN Blak-blakan Bicara Rindu yang Membakar Kalbu dalam Bait Flashover
-
Pahlawan Street Center, Wisata Ikonik di Kota Madiun
-
Suncity Waterpark Madiun, HTM Terjangkau Cocok Buat Liburan Keluarga
-
5 Rekomendasi Buku dari Lima Negara Berbeda, Jalan-jalan Lewat Bacaan!
-
Goa Lalay, Pesona Area Tambang yang Disulap Jadi Tempat Wisata Kekinian
Terkini
-
ASEAN Women's 2025: Tergabung di Grup A, Ini Peluang Lolos Timnas Putri Indonesia
-
Rakernas IMA 2025 Soroti Pemasaran sebagai Kunci UMKM Tembus Pasar Global
-
Lolos Putaran Empat, Shin Tae-yong Beri Petuah Penting ke Skuad Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi Drama Thailand Paling Hits tentang Dunia Medis, Penuh Tensi!
-
Tatap Piala Dunia U-17 2025, Ini Rencana PSSI untuk Timnas Indonesia U-17