Pada hakikatnya setiap orang menyukai kebaikan-kebaikan. Sejahat apapun seseorang, saya yakin dia tetap lebih menyukai kebaikan-kebaikan. Nyatanya, orang yang jahat juga akan marah bila dijahati oleh orang lain. Hal ini menandakan bahwa hal baik lebih disukai oleh setiap orang daripada hal buruk (jahat).
Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan merupakan hal yang diajarkan oleh agama Islam. Oleh karenanya, sudah menjadi hal yang niscaya bagi kita untuk berusaha memperbanyak berbuat baik, saling berbuat baik satu sama lain. Saya percaya bahwa orang yang banyak berbuat kebaikan kelak dia akan mendapatkan kebaikan yang berlipat ganda.
Kita perlu belajar pada Rasulullah Saw. dan para sahabatnya yang telah memberikan contoh atau keteladanan tentang kebaikan. Abu Bakar Al-Shiddiq adalah salah satu sahabat Rasulullah Saw. yang dikenal memiliki perangai yang baik dan layak dijadikan contoh bagi kita semua.
Dalam buku berjudul 150 Kisah Abu Bakar Al-Shiddiq karya Ahmad ‘Abdul ‘Al Al-Thahthawi (Mizania, 2016) dijelaskan, dalam berbuat kebaikan, Abu Bakar Al-Shiddiq selalu mengejarnya di barisan terdepan, sehingga dia menjadi seorang teladan dalam kebaikan dan panutan dalam akhlak yang mulia.
Di antaranya adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a yang berkata, “Rasulullah Saw. pernah bertanya kepada para sahabat, ‘Apakah ada seseorang di antara kalian yang puasa hari ini?’ Abu Bakar menjawab, ‘Aku!’. Rasulullah Saw. bertanya lagi, ‘Adakah seseorang di antara kalian yang mengeluarkan sedekah hari ini?’ Abu Bakar menjawab lagi, ‘Aku!’ Rasulullah Saw. kembali bertanya, ‘Adakah seseorang di antara kalian yang menjenguk orang sakit?’ Abu Bakar kembali menjawab, ‘Aku!’ Lalu Rasulullah Saw. bersabda, ‘Tidaklah semua pekerti ini terhimpun dalam diri seseorang pada hari yang sama, melainkan dia pasti masuk surga” (150 Kisah Abu Bakar Al-Shiddiq, halaman 91).
Bila kita selalu berusaha merenungi kisah percakapan antara Rasulullah Saw. dan Abu Bakar Al-Shiddiq tersebut, saya yakin dapat memotivasi kita untuk selalu memperbanyak berbuat kebaikan. Berpuasa, bersedekah, menjenguk orang sakit, adalah merupakan kebaikan-kebaikan yang dapat mengantarkan pelakunya meraih surga-Nya.
Tentu masih ada jenis kebaikan lainnya yang sangat perlu untuk kita amalkan, karena kebaikan itu sangat beragam jenisnya. Misalnya, selalu berusaha menjaga kebersihan, jangan membuang sampah sembarangan, menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongan, tak mudah menyakiti orang lain, dan lain sebagainya. Semoga ulasan buku 150 Kisah Abu Bakar Al-Shiddiq ini bermanfaat.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Ridwan Kamil Ingatkan Hal Ini kepada Warga yang Akan Salat Tarawih Berjamaah di Ramadhan 2022
-
3 Amalan Mulia di Bulan Ramadhan yang Bisa Diamalkan, Tidak Cuma Puasa
-
Ramadhan Tahun Ini Masyarakat Boleh Bukber Tapi Dilarang Ngobrol, Bisa Nggak Ya?
-
Dokter Ingatkan Pentingnya Asupan Cairan Selama Ramadhan, Simak Tips Penuhi Kebutuhanya di Sini!
Ulasan
-
Ulasan Novel Jepang Colorless Tsukuru Tazaki and His Years of Pilgrimage
-
Menguliti Luka dan Obsesi dalam Novel False Idol Karya Shooastrif
-
Ulasan Buku Sun & Ssukgat: Self-Care ala Korea yang Mudah untuk Ditiru
-
Ulasan Buku 5 Dosa dalam Mengelola Keuangan: Hindari Ini Biar Nggak Boncos
-
Ulasan Novel Summer in the City:Cinta Tak Terduga dari Hubungan Pura-Pura
Terkini
-
Joel Edgerton Jadi Bintang Utama di Film Train Dreams, Rilis November 2025
-
Di Tengah Budaya Skimming saat Membaca, Masih Perlukah Menulis dengan Rasa?
-
4 Peeling Serum AHA BHA Lokal Harga 20 Ribuan, Ampuh Angkat Sel Kulit Mati
-
0,2 Detik untuk Menentukan Gol: Ilmu di Balik Keputusan Cepat dalam Futsal
-
BRI Super League: Madura United Putuskan Tambah Bek Asing, Ini Sebabnya