World Bipolar Day (WBD) atau Hari Bipolar Sedunia adalah peringatan yang dilakukan setiap tahun pada tanggal 30 Maret. Mengutip dari International Bipolar Foundation (IBPF) lewat laman resminya ibpdf.org, WBD diperangi sejak 2014 dengan mengambil tanggal lahir Vincent van Gogh, seniman legendaris yang kemungkinan menderita gangguan bipolar dan terdiagnosis setelah wafat. Peringatan ini diinisiasi oleh IBPF bersama Asian Network of Bipolar Disorder (ANBD), dan International Society for Bipolar Disorder (ISBD).
Visi Hari Bipolar Sedunia adalah membawa kesadaran dunia akan gangguan bipolar dan menghapuskan stigma sosialnya. Melalui kolaborasi internasional cita-cita Hari Bipolar Sedunia adalah memberikan informasi kepada seluruh populasi masyarakat dunia tentang gangguan bipolar sehingga dapat mengedukasi dan meningkatkan kepekaan terhadap hal tersebut.
Menyadur dari National Institute of Mental Health melalui nimh.nih.gov, penyakit bipolar adalah sebuah penyakit mental yang menyebabkan pergantian mood, energi, level aktivitas, dan kemampuan mengerjakan tugas sehari-hari secara drastis. Terdapat tiga tipe gangguan bipolar yaitu gangguan bipolar tipe I, tipe II, dan gangguan siklotimia.
Diagnosisnya tentu harus dilakukan oleh profesional. Ketiga tipe gangguan bipolar tersebut melibatkan perubahan mood atau suasana hati, energi, dan tingkat aktivitas secara jelas. Suasana hati ini berkisar dari periode perilaku yang sangat "up" seperti gembira, mudah tersinggung, atau bersemangat (dikenal sebagai episode manik) hingga sangat "down" seperti sedih, acuh tak acuh, atau putus asa (disebut episode depresif). Periode manik yang tidak terlalu parah dikenal sebagai episode hipomanik.
Sesuai dengan tema #BipolarTogether yang diusung tahun ini, ada beberapa aspek gangguan bipolar yang penting untuk dimengerti sehingga kita dapat membatu melawan stigma sosial yang buruk:
1. Gangguan bipolar mempengaruhi setiap aspek kehidupan
Mungkin cukup sulit memahami gangguan bipolar yang diderita oleh seseorang karena penyakit ini tidak terlihat. Namun, gangguan bipolar dapat mempengaruhi hubungan, pekerjaan, dan segala hal di kehidupan sehari-hari.
2. Gangguan bipolar bisa disebabkan oleh banyak hal dari genetik sampai peristiwa di kehidupan
Ilmuwan menemukan bahwa tidak ada sebab tunggal baik perubahan genetik, peristiwa, atau kelainan pada aspek kimiawi otak yang menjadi akar penyebab gangguan bipolar. Banyak gangguan bipolar terjadi karena dipicu kombinasi beberapa kondisi biologis dan faktor lingkungan.
3. Gangguan bipolar jarang terjadi tanpa gangguan lain
Gangguan bipolar kadang tidak hanya melibatkan gangguan psikologis, namun kondisi fisik juga dapat mengikuti seperti gangguan metabolisme dan migrain.
4. Setiap gangguan bipolar berbeda
Gangguan bipolar seperti halnya sidik jari, tidak semua orang akan memiliki gejala yang persis sama dan diagnosis dapat sangat beragam. Namun ada tipe-tipe utama yang telah disebutkan di atas.
5. Gangguan bipolar dapat mengancam kehidupan dan dukungan sangatlah penting
Diperkirakan 1 dari 5 orang terdiagnosis gangguan bipolar mati karena bunuh diri. Oleh karena itu Hari Bipolar Sedunia adalah sebuah kesempatan untuk menunjukkan bahwa penderita bipolar dengan hari-hari yang penuh tantangan tidak sendirian menghadapi kondisi itu.
Mari semakin tingkatkan perhatian terhadap gangguan bipolar dan tunjukkan kepedulian pada mereka yang mengalami gangguan bipolar. Hidup dengan bipolar mungkin tidak mudah, namun akan selalu ada harapan seperti yang pernah dituliskan oleh van Gogh, "The beginning is perhaps more difficult than anything else, but keep heart, it will turn out all right."
Baca Juga
-
Sering Dikira Sama, Ini Beda Hydrating dan Moisturizing pada Skincare
-
4 Tips Olahraga Tetap Aman dan Nyaman saat Ibadah Puasa
-
Life is Beautiful: Film Musikal dan Road Movie Tentang Permintaan Terakhir
-
Mengenali Berbagai Jenis Edelweis, Apakah Bunga Rawa Termasuk?
-
3 Macam Cara Stek untuk Memperbanyak Tanaman, Ayo Dicoba!
Artikel Terkait
-
Tawa di Balik Luka: Ketika Komedian Harus Melucu Meski Batin Terluka
-
Edukasi Kesehatan Mental Guna Mewujudkan Remaja Sehat Fisik, Psikis dan Sosial
-
Yudo Andreawan Disebut Polisi Gangguan Bipolar, Bisa Sembuh Gak Sih?
-
Dirujuk ke RS Jiwa Grogol, Polisi Sebut Yudo Andreawan Didiagnosa Gangguan Bipolar
-
3 Mitos terkait Gangguan Bipolar dan Fakta Sebenarnya
Ulasan
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Review Film Drop: Dinner Romantis Berujung Teror Notifikasi Maut
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku