Etnik Menik sebagai novel teenlit dari penerbit Gramedia Pustaka Utama telah menarik perhatian para pecinta buku sejak awal terbitnya pada tahun 2021. Ditulis oleh Netty Virgiantini, novel ini disebut-sebut bisa membawa pembacanya ke nuansa nostalgia kala masih remaja. Meskipun termasuk teen fiction, Etnik Menik berhasil menarik minat orang dewasa untuk membaca karena alur ceritanya yang page turner.
Ide ceritanya cukup simpel, yaitu tentang keseharian gadis SMP bernama Menik. Ia adalah anak yang terkenal ceriwis minta ampun, doyan ngobrol, dan sangat antusias dengan segala hal. Kesehariannya selain sekolah adalah membantu ibunya mengurus pesanan jahitan bersama ayah dan adiknya, Upik.
Suatu hari, Menik diminta tolong ibunya untuk mengantarkan pesanan jahitan ke rumah pelanggan. Di sana, ia justru bertemu dengan cowok sebayanya yang sangat pendiam bernama Aiman. Namun siapa sangka kalau Aiman ternyata satu sekolah dengan Menik. Kejutan selanjutnya adalah saat hari pertama sebagai siswa kelas 3 SMP, Aiman jadi teman sekelas Menik.
Sebagai cewek ceriwis, Menik tentu ingin terus ngobrol. Apalagi dengan Aiman yang menarik perhatiannya itu, sayangnya memang Aiman ini cowok yang keterlaluan pendiamnya sehingga susah bagi Menik untuk mendekati Aiman. Meski begitu, diam-diam Aiman juga merasakan debaran aneh kala bersama dengan Menik.
First of all, ulasan novel ini akan dimulai dari interaksi Menik dan Aiman yang gemas banget. Buat novel teenlit, menurutku romansa di Etnik Menik sudah ditulis pas. Kalau khawatir dengan cerita yang menye-menye atau cringe, novel ini jauh dari kesan itu. Malahan romansa dua sejoli ABG ini bikin kita mesem-mesem sendiri karena tingkahnya yang polos dan serba sederhana.
Kalau biasanya tokoh cewek yang ceriwis dan suka ngomong ini bisa membuat pembaca terganggu dengan karakternya, malah sifat Menik membuat novel ini makin asyik. Karakternya bukan tipe yang resek karena Menik bisa menempatkan diri dengan baik. Kalau disandingkan dengan Aiman yang pendiam itu, mereka jadi tokoh yang saling melengkapi.
Walaupun unsur romansanya bikin betah baca, tetapi kehidupan Menik tidak kalah menarik untuk dibahas. Sebagaimana novel remaja pada umumnya yang mengangkat persoalan tentang pencarian jati diri, novel ini pun hadir dengan topik serupa. Di balik sifatnya yang ceria, Menik menyimpan pemikiran tentang masa depannya yang belum jelas.
Semua itu bermula di hari pertama masuk sekolah. Kelas Menik mendapat tugas untuk membuat esai bertajuk "Langkah Pertama". Tugas ini mengharuskan siswa untuk menuliskan impian dan rencana mereka ke depannya untuk mencapai cita-cita. Berbeda dengan teman-teman Menik yang sudah tahu akan jadi apa nantinya, Menik belum kepikiran pasal cita-citanya itu.
Teman-temannya menyarankan Menik untuk menekuni pekerjaan di bidang menjahit. Selain karena Menik yang sudah bisa melakukan pekerjaan itu, ia adalah gadis yang ulet dan kreatif. Bahkan suatu hari Menik mendapat pesanan untuk membuat bantalan kursi dengan kain perca dari Ibu Aiman karena kagum melihat kemampuan Menik menjahit potongan kain untuk jadi bed cover. Namun, Menik masih ragu-ragu dengan kemampuannya itu sehingga ia terus bingung dengan mimpinya.
Kisah Menik dilema dengan masa depannya ini menurutku sangat relate dengan kondisi banyak remaja. Di usia menuju pendewasaan, cita-cita dan masa depan memang suatu perkara yang membingungkan. Melalui tokoh Menik, penulis berhasil mereprentasikan upaya mengenal diri dan pencarian jati diri dengan sangat bagus.
Apalagi buku ini disusun dengan kosakata sederhana, tetapi tetap bermakna. Kalimat-kalimat di dalamnya ditulis secara lugas dan mudah dipahami. Begitu pula dengan dialognya yang dibuat secara natural membuat novel ini menyenangkan untuk dibaca.
Identitas buku
Judul: Etnik Menik
Penulis: Netty Virgiantini
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2021
Tebal buku: 304 halaman
Baca Juga
-
Ulasan Buku Honest World: Perjalanan Mencari Empat Kunci Kebahagiaan Hidup
-
Ulasan Novel Satu Kelas: Dilema Ketika Sekelas dengan Mantan dan Gebetan
-
Buku Jingwei Menimbuni Lautan: Reinkarnasi Tragis dalam Mitologi Tiongkok
-
Ulasan Buku Hello Stress: Cara Sederhana Kenali dan Atasi Gangguan Stres
-
Ulasan Buku Pede Aja!: Perihal Menerima dan Mencintai Diri Sendiri
Artikel Terkait
Ulasan
-
Golden dari HUNTR/X, Lagu tentang Jadi Versi Terbaik dan Terus Bersinar
-
Tingkatkan Potensi dan Raih Mimpimu dalam Buku The Potential Dream
-
Review Anime Takopi's Original Sin: Pesan Tersirat dan Tamparan Realita
-
Ulasan Novel 40 Hari: Takdir itu Bernama Hidup dan Mati
-
Menyusuri Jejak Dakwah Islam di Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar
Terkini
-
Crab Mentality: Ketika Kesuksesan Teman Justru Jadi Beban
-
Sony Garap Film Spider-Punk, Daniel Kaluuya Ditunjuk Tulis Naskahnya
-
4 Padu Padan Simpel ala Mingyu SEVENTEEN Cocok Buat Inspirasi OOTD Harian!
-
Laptop Kencang Gak Harus Mahal, Ini 5 Rekomendasi Mulai dari Rp 4 Jutaan Saja
-
HP Kamu Lemot? Bisa Jadi Cache Numpuk! Begini Cara Bersihkan