Ada begitu banyak manfaat menulis yang mungkin tak diketahui oleh banyak orang. M. Iqbal Dawami dalam buku The Miracle of Writing memaparkan bahwa dalam bentuk paling sederhana, menulis dapat mengurangi beban pikiran, ‘mengurut’ pikiran, menyamankan operasional otak, sebab bebannya bergulir hingga tidak menjadi kerak-kerak yang bisa merusak otak. Menulis itu juga menyehatkan.
Bagi Iqbal, menulis adalah bentuk lain dari aktualisasi pengakuan. Selain melafalkan, tentu tidak salah menuliskan, sebagai pencurahan pikiran dan perasaan, yang juga sebagai penyucian diri. Menulis bentuk katarsis dapat menyehatkan pikiran dan perasaan, serta jiwa.
Kitty Klein, Ph.D., adalah peneliti di The Social Cognitive Laboratory, North Carolina State University, yang mengatakan bahwa menulis tentang pengalaman yang menegangkan bisa mendorong fungsi kekebalan, mengurangi kemungkinan penularan beberapa penyakit infeksi, dan mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain yang menyangkut sistem kekebalan (The Miracle of Writing, halaman 25).
Saat bekerja di laboratoriumnya, baru-baru ini Kitty memberikan kesan bahwa menulis juga bisa memperbaiki perhatian atau kemampuan berkonsentrasi yang dalam pengertian para psikolog disebut sebagai kerja memori. Perbaikan-perbaikan dalam kemampuan untuk berkonsentrasi tersebut diwujudkan ke dalam hasil dunia nyata seperti ke tingkat fakultas di sebuah universitas yang lebih baik (The Miracle of Writing, halaman 26).
Iqbal juga menjelaskan bahwa menulis merupakan salah satu kegiatan yang paling spektakuler. Banyak manfaat menulis yang bisa kita peroleh. Termasuk sebagai terapi diri untuk meraih kesuksesan. Menulis diary adalah salah satunya. Menulis diary ini merupakan kegiatan yang sangat populer bagi sebagian orang, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa.
Sebagian orang menganggap, manfaat menulis diary adalah untuk menuliskan peristiwa unik dan berkesan agar dapat dikenang di kemudian hari. Sebenarnya, ini bukan pendapat yang salah. Namun, ada satu hal yang tidak kita sadari ketika menulis diary, yaitu sebagai terapi diri yang efektif (The Miracle of Writing, halaman 61).
Sangat menarik membaca buku The Miracle of Writing terbitan Leutika (2010) karya M. Iqbal Dawami ini. Semoga terbitnya buku ini dapat membantu membangkitkan motivasi dan semangat menulis para pembaca dan orang-orang yang ingin menekuni dunia kepenulisan.
Baca Juga
-
Rangkaian Kisah Penuh Hikmah dalam Buku Berguru pada Saru
-
Pentingnya Memiliki Prinsip Hidup dalam Buku Menjadi Diri Sendiri
-
Menjalani Hidup dengan Tenang dalam Buku Hujan Bahagia
-
Menciptakan Kehidupan yang Harmonis dalam Buku Komunikasi Bebas Konflik
-
Sebuah Upaya Menghindari Penyakit: Buku 'Jagalah Sehatmu Sebelum Sakitmu'
Artikel Terkait
-
Belajar dari Tabiat Tom Lembong di Sidang, Intip Manfaat Menulis Menurut Ahli
-
Manajemen OVT Tengah Malam: Ketika Pikiran Jadi Pesta dan Kita Tak Diundang
-
Thom Haye Ungkap Punya Hobi Tak Biasa, Netizen Bingung: Bagaimana Konsepnya?
-
Fenomena Tsundoku: Mengapa Sering Membeli Buku Tapi Tidak Membacanya?
-
Ulasan Buku Momwriter's Diary, Jadi Ibu Berdaya sekaligus Penulis Produktif
Ulasan
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Review Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, dari Ritual Mistis sampai Jumpscare Kejam
Terkini
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Generasi Unggul: Warisan Ki Hajar Dewantara, Mimpi Indonesia Emas 2045?