Dengan perkembangan teknologi yang sangat maju, dampaknya bukan hanya mempermudah kegiatan manusia, melainkan membuka peluang kerja baru.
Saat ini, profesi bidang IT (Informasi Teknologi) sedang populer dan salah satu profesi yang paling dibutuhkan. Saking populernya, banyak orang yang rela menghabiskan uang belasan juta untuk mengikuti boot camp IT. Dikarenakan, bekerja di bidang IT cukup menjanjikan pada saat ini atau pun masa yang akan datang.
Seiring perkembangan waktu, banyak pilihan bidang IT yang bisa kamu pilih salah satunya adalah application development. Untuk mengetahui application development lebih dalam, yuk, simak pada ulasan berikut ini!
Apa Itu Application Development?
Lengkapnya, application development adalah serangkaian proses dimulai dari pembuatan awal aplikasi, membuat prototype aplikasi, tahap implementasi, hingga pengujian akhir aplikasi yang menandakan aplikasi selesai dan siap untuk digunakan.
Masih banyak orang yang mengira application development dikerjakan oleh programmer. Namun, sebenarnya orang yang membuat application development adalah application developer.
Bagaimana Tahapan Application Development?
Application development juga berkaitan erat dengan Software Development Life-Cycle (SDLC) atau tahapan-tahapan dalam application development yang terbagi menjadi 7, yaitu:
A. Perencanaan
B. Analisa
C. Desain
D. Pengembangan
E. Testing
F. Implementasi
G. Support
Apa Saja Metodologi Application Development?
A. Waterfall
Metode waterfall pertama kali diciptakan pada tahun 1970. Nah, pada metode waterfall ini sudah dianggap sebagai metode tradisional yang kuno dan tidak fleksibel.
Pasalnya, dalam metode ini jika ternyata ada kesalahan atau ada suatu perubahan maka harus dimulai lagi dari awal. Untuk membuat proyek ini harus benar-benar sempurna.
Selain itu, metode ini juga kaku dan biasanya berpola sebagai berikut: menentukan ruang dan persyaratan proyek, menganalisa, membuat desain, menerapkannya, melakukan uji coba, lalu mempertahankan atau memeliharanya.
B. Agile
Bisa dibilang metode pengembangan agile hadir dengan peningkatan kualitas yang jauh lebih baik dari metode sebelumnya yaitu waterfall.
Berbeda dengan metode waterfall, pendekatan metode agile dirancang untuk menghasilkan perangkat lunak dengan cepat.
Pada metode ini lebih ditekankan untuk mengatasi munculnya berbagai variabel dan kekompleksan yang mungkin terjadi di dalam application development.
C. Rapid Application Development (RAD)
Metode Rapid Application Development adalah metode yang paling terkenal. Bagaimana tidak, pada metode ini proses pengembangannya ringkas serta efisien karena menghasilkan sistem dengan kualitas tinggi, namun dengan biaya investasinya rendah.
Tidak hanya itu, biaya pada metode RAD dapat ditekan karena memiliki penyesuaian diri yang cepat. Terdapat empat tahapan pada metode RAD, di antaranya adalah: perencanaan kebutuhan, desain dari pengguna, konstruksi, dan pengalihan dari sistem lama ke sistem baru.
Apa Saja Jenis-jenis Application Development?
A. Mobile App Development
Dewasa ini, orang-orang lebih sering menggunakan gadget untuk kebutuhan personal atau perusahaan. Karena lebih praktis dibandingkan dengan komputer.
Maka dari itu, perangkat di aplikasi mobile pun kian berkembang. Mobile app development adalah pengembangan aplikasi mobile untuk kebutuhan personal mau pun perusahaan.
Pada umumnya, mobile app development menggunakan bahasa pemrogaman C, C++, Phyton atau pun Java.
B. Android App Development
Pasti kamu sudah tidak asing, nih, dengan aplikasi social media, game, e-commerce dan editing foto yang tersedia di android. Android app development adalah proses pengembangan aplikasi yang mana aplikasi dibuat untuk perangkat yang menjalankan sistem operasi android.
Bahasa pemrogaman yang sering dipakai oleh android development adalah Kotlin, Java atau C++.
C. IOS Development
IOS atau iPhone Operating System app development merupakan proses pembuatan mobile aplikasi hanya untuk perangkat Apple saja seperti iPhone, iPad dan iPod Touch.
Nah, bahasa pemrogaman yang biasa dipakai iOS app development adalah Swift dan Objective-C yang nantinya akan diserahkan ke App Store untuk diunduh oleh para pengguna.
Akhir kata, application development adalah salah satu pilihan bidang IT yang wajib untuk kamu coba!
Baca Juga
-
Chat GPT Hanyalah Sebuah Percakapan AI, Apa yang Perlu Ditakutkan?
-
5 Tipe Kepribadian yang Ideal untuk INFJ, Apakah Benar Cocok dengan INTP?
-
7 Macam Map yang Sering Ada di Kantor, Kalian Punya yang Mana?
-
Benarkah Artikel SEO Sama dengan Artikel Blog?
-
Wajib Perhatikan! Hal Ini yang Membuat CV Lamaran Kerja Kamu Gagal
Artikel Terkait
-
Waspadai Lonjakan Aplikasi Berbahaya, Menyamar sebagai VPN
-
Bisa Bikin Karier Melejit, Ini 3 Skill IT Paling Dicari di Masa Depan
-
Tersesat di Dunia Maya: Literasi Digital yang Masih Jadi PR Besar
-
Wamen Stella Christie Tak Masalah Mahasiswa-Dosen Pakai AI, Asalkan Tetap Kritis
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi
Ulasan
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Ulasan Buku Bob Sadino Karya Edy Zaqeus: Mereka Bilang Saya Gila!
-
Review Film R.I.P.D: Petualangan Polisi dalam Menangkap Berbagai Roh Jahat
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
Terkini
-
Calvin Verdonk Berharap Jepang Pakai Tim B saat Jamu Timnas Indonesia
-
Ulasan Film Exhuma, Aksi Dua Dukun Muda Menaklukkan Arwah Misterius Penunggu Tanah
-
Kandungan Paraben dalam Kosmetik Dianggap Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Review Film Do Patti: Ketika Ikatan Saudara Kembar Berubah Menjadi Neraka
-
Sadar Posisi, Marc Marquez Tak Ingin Melompati Pecco Bagnaia di Ducati