Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Dian Widyanti
Ilustrasi lembar CV. (Unsplash/Joao Ferrao)

Curriculum Vitae atau CV memang hanya selembar kertas biasa. Namun, siapa sangka jika dari selembar kertas tersebut bisa merubah nasib seseorang.

Sudah bukan rahasia umum, bila para pelamar kerja mendapat panggilan wawancara kerja oleh HRD adalah melalui pertimbangan dari CV lamaran kerja mereka. Maka dari itu, keberadaan CV lamaran kerja sangat penting karena akan menentukan proses rekrutmen kamu ke depannya.

CV menarik dan outstanding akan meningkatkan peluang kamu untuk dipanggil tahap wawancara, dan bisa menonjol dari kandidat lainnya. Hal ini dikarenakan, ketika kamu melamar kerja di perusahaan first impression perusahaan adalah CV kamu. Sebab, CV lamaran kerja berisikan gambaran data diri kamu, bahkan bisa menjadi self-branding mengenai keahlian, dan pengalaman yang kamu punya.

Terlebih, seperti yang kita ketahui di zaman yang serba canggih banyak perusahaan yang menetapkan standar kualifikasi kandidat yang lebih tinggi. Hal ini bisa membuat persaingan kerja menjadi semakin sulit.

Dikutip dari Business Insider, setiap HRD Manager hanya membutuhkan waktu sekitar 6-7 menit untuk melihat CV para pelamar kerja. Nah, mungkin saat ini kamu bertanya-tanya, dengan waktu yang sangat singkat tersebut apa saja yang dinilai HRD dari CV kandidat? Bagaimana cara membuat CV menarik?

Kamu adalah orang yang tepat membaca artikel ini untuk mengetahui jawabannya. Yuk, simak lebih lanjut!

Apa Itu CV Lamaran Kerja?

Ilustrasi CV.[Unsplash.com]

Singkatnya, CV adalah dokumen daftar riwayat hidup atau dokumen yang menjelaskan mengenai gambaran diri kamu secara ringkas, dan jelas. 

Seperti data diri kamu, pengalaman dan keahlian yang kamu punya, serta relevansi dengan posisi yang dilamar, apa saja pencapaian yang telah kamu lakukan, dan apakah kamu orang yang tepat untuk dipilih diantara para pelamar kerja lainnya atau tidak.

CV pada umumnya digunakan untuk melamar pekerjaan.

Bagaimana Cara Membuat CV yang Menarik?

Ilustrasi cara menulis CV.[Pixabay.com]

1.  Data Diri

Poin yang pertama dan tidak boleh dilewatkan adalah data diri.  Data diri seperti nama lengkap, alamat, tempat tanggal lahir, alamat e-mail, dan nomor telepon yang aktif dan bisa dihubungi.

2.  Riwayat Pendidikan

Poin selanjutnya adalah riwayat pendidikan yang kamu tempuh. Di bagian riwayat pendidikan kamu bisa mencantumkan nama kampus dan gelar. Bila perlu, kamu juga bisa menambahkan beasiswa yang kamu raih, projects yang pernah kamu kerjakan, pertukaran pelajar, dan courses yang pernah kamu ikuti di kampus lain selama masa perkuliahan.

Tidak ada yang salah jika kamu mencantumkan latar belakang pendidikan dari SD. Namun, sebaiknya hanya mencantumkan riwayat pendidikan terakhir yang kamu tempuh saja. Sebab, HRD tidak melihat riwayat pendidikan kamu dari SD dan memakan banyak tempat.

3.  Pengalaman Kerja

Pada bagian pengalaman kerja ini meliputi posisi yang pernah ditempati, durasi bekerja, serta jangan hanya menuliskan job description saja melainkan apa saja yang kamu kerjakan secara spesifik, tantangan, dan achievement yang kamu raih. Seperti, memproduksikan 20 tulisan per bulan untuk 10.000 followers: meningkatkan 500 followers baru dalam 3 bulan.

Namun, jika kamu seorang fresh graduate dan tidak mempunyai banyak pengalaman kerja. Kamu bisa mencamtumkan pengalaman organisasi, sukarelawan, magang, freelance, atau pun kerja part time.

4.  Keahlian

Selain, mencantumkan keahlian pendukung yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar, kamu juga bisa mengisi di bagian ini dengan pelatihan atau bootcamp, dan sertifikasi yang pernah kamu ikuti.

Perlu diingat, alangkah lebih baik jika kamu mencantumkan keahlian secara spesifik. Misalnya, alih-alih menuliskan Microsoft Excel tetapi Pivot Table, dan sebagainya.

Apa Saja Yang Dinilai HRD Dari CV Lamaran Kerja?

Ilustrasi interview kerja.[Unsplash.com]

Setiap HR Manager pasti memiliki standar dan kriterianya masing-masing untuk menilai CV apakah berhak ke seleksi selanjutnya atau tidak.

Terdapat 4 poin penting yang akan dinilai HRD dari CV lamaran kerja kamu yaitu pengalaman dan keahlian, penjelasan deskripsi kerja, prestasi, dan latar belakang pendidikan.

Menjadi nilai tambah jika 4 poin tersebut sesuai dengan posisi yang akan kamu lamar. 

Meskipun, pengalaman kerja lebih penting dari pada latar belakang pendidikan. Namun, ada beberapa perusahaan yang menysaratkan minimal tingkat pendidikan bahkan ada persyaratan asal universitas harus bereputasi baik.

Tidak hanya itu, ada beberapa posisi pekerjaan yang harus sama dengan latar belakang pendidikan yang diambil.

Namun, jika latar belakang pendidikan kamu sangat jauh dengan posisi yang kamu ambil, kamu bisa jelaskan kenapa kamu memilih posisi yang berbeda dari latar belakang pendidikan kamu saat sesi wawancara kerja.

Contoh CV Lamaran Kerja Yang Menarik Bagi HRD

Ilustrasi CV.[Pixabay.com]

Nah, selain dari isi CV, ternyata ada elemen-elemen lain yang dinilai HRD dari CV kamu yang akan dijabarkan di bawah ini.

1.  CV yang Singkat

Less is more adalah istilah yang tepat agar CV lamaran kerja kamu terlihat menarik. Pasalnya, jika CV kamu terlalu panjang dan bertele-tele akan memakan banyak waktu bagi HRD untuk melihat CV kamu. Mengingat ada ribuan CV yang diseleksi oleh HRD. Maka dari itu, susunlah CV secara ringkas padat dan jelas.

2.  Kerapian Curriculum Vitae

Tidak perlu membuat desain CV yang heboh, tapi buatlah CV yang rapi dan terstruktur supaya lebih enak dilihat oleh HRD.

Sebaiknya, jangan membuat CV dengan tulisan tangan, CV yang diketik hasilnya jauh lebih rapi. Namun, tergantung dari persyaratan perusahaan, biasanya perusahaan konvensional lebih menginginkan CV tulisan tangan.

3. Menggunakan Alamat E-mail Yang Professional

Sekilas terlihat sepele, namun penamaan e-mail kamu juga menjadi penilaian HRD. Sebab, penamaan pada alamat e-mail bisa menentukan karakter orang tersebut. Disarankan, buatlah alamat e-mail khusus kepentingan professional dan gunakan nama asli agar terlihat professional.

4.  Perhatikan Akun Media Sosial Kamu

Pertimbangan HRD selanjutnya adalah dari akun media sosial kamu. 

Dewasa ini, banyak orang yang menjadikan media sosial sebagai platform untuk self-branding. Di era teknologi seperti sekarang ini, untuk mempertimbangkan kandidat lolos ke seleksi selanjutnya adalah dilihat dari akun media sosialnya untuk menebak-nebak karakter kandidat tersebut.

Apakah seseorang yang ceria, hangat, care, rajin atau malah suka menjelek-jelekkan orang lain, dan pendendam. Seorang HRD cenderung menolak kandidat yang suka menjelek-jelekkan orang lain di media sosial karena khawatir perusahaannya juga dijelek-jelekkan, dan merusak reputasi perusahaan tersebut.

5.  Tambahkan Akun LinkedIn Pribadi

LinkedIn adalah salah satu aplikasi media sosial paling populer. LinkedIn disebut-sebut sebagai curriculum vitae online. Banyak orang yang berlomba-lomba menaikkan citra diri atau self-branding melalui LinkedIn.

LinkedIn bisa kamu manfaatkan untuk menunjukkan keahlian yang kamu punya. Maka dari itu, cukup penting untuk menaruh akun LinkedIn kamu di kontak CV lamaran kerja kamu.

Keberadaan CV lamaran kerja sangat penting karena akan menentukan proses rekrutmen kamu selanjutnya. Setelah kamu mengetahui hal-hal apa saja yang dinilai oleh HRD dari CV, saatnya giliran kamu membuat CV lamran kerja yang menjual agar HRD merekrut kamu!

Dian Widyanti