Selain dikenal sebagai Bapak Pluralisme dan Guru Bangsa, Gus Dur juga dikenal sebagai sosok humanis, inovatif, sekaligus kontroversial. Dari sifat-sifat Gus Dur tersebut, tidak sedikit dari masyarakat luas yang menaruh simpati dan mengaguminya. Meskipun tidak sedikit pula yang merasa risi dengan jalan pemikirannya yang selalu menimbulkan perdebatan.
Gus Dur merupakan sosok yang hangat dan tersohor dengan lelucon-leluconnya. Ia adalah pribadi yang sangat humoris. Selain itu, mantan presiden ke-4 ini juga terkenal berani merealisasikan apa yang menjadi keyakinannya. Di tengah radikalisme agama yang sedang kencang-kencangnya bertiup, Gus Dur menentangnya dengan berani. Keberpihakannya kepada kelompok minoritas dan tidak membedakan keberagaman agama membuatnya selalu dihormati dan dikenang oleh dunia internasional. Tentu tidak semua pemimpin berani mengambil tindakan seperti Gus Dur.
Melalui buku ini, M. Hamid memaparkan berbagai gebrakan dari pemikiran Gus Dur yang dianggap selalu menimbulkan kontroversi. Selain itu, Hamid juga merekam jejak sang Guru Bangsa ini, mulai dari kelahiran, awal menitih karir, hingga kewafatannya.
Sisi lain dari pribadi Gus Dur yang membuat orang lain “sangsi” adalah Gus Dur terkesan membuat enteng dan remeh berbagai persoalan yang dihadapi. Dengan slogan khasnya, “gitu aja kok repot”, seolah-olah Gus Dur tidak menghadapi persoalan dengan serius. Padahal slogan yang terdengar enteng tersebut sesungguhnya mengandung makna yang cukup berat dan dalam (halaman 21).
Gus Dur terkenal sebagai pribadi yang cemerlang. Semasa kecil, Gus Dur telah menunjukkan kelebihan yang khusus. Ia dianugerahi daya ingatan yang kuat, yang dalam dunia santri disebut sebagai ilmu laduni, yakni ilmu pencerahan lahir dan batin secara spiritual. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila hari-harinya selalu diisi dengan membaca berbagai macam buku. Bahkan pada usia 10 tahun, Gus Dur telah akrab dengan buku-buku serius, seperti buku filsafat, sejarah, cerita silat, hingga buku sastra. Sifat inilah yang terus dibawanya dalam menapaki singgasana kepresidenan RI keempat.
Lantaran keberlimpahannya akan ilmu pengetahuan, wajar jika semasa hidup Gus Dur sangat percaya diri akan pemikiran-pemikiran yang dilontarkannya, meskipun pemikiran tersebut kerapkali menyulut percikan kontrovesi.
Melalui buku ini, kita bisa menengok pemikiran-pemikiran Gus Dur sebagai Guru Bangsa dalam memajukan negeri ini. Selain itu, kita bisa mengenang sosok yang begitu tinggi tingkatan moralitasnya dalam memandang kehidupan secara tulus, sederhana, dan penuh kebersahajaan, serta mengenang pribadi yang hangat, lucu, dan murah hati kepada sesama yang membutuhkan.
Baca Juga
-
Bali dalam Gerusan Globalisasi, Ulasan Buku Ajeg Bali
-
Ulasan Novel Yang Miskin Dilarang Maling: Nestapa Seorang Pencuri Ayam
-
Sejarah Keistimewaan Jogja, Ulasan Buku Catatan Perjalanan Keistimewaan Yogya
-
Sisi Tragis Kehidupan Ibnu Sina, Ulasan Buku Benteng Lapis Tujuh
-
Disebut Pohon Ajaib, Ini Keunggulan Daun Kelor Dibandingkan Sayuran Lain
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
-
Teluk Kiluan, Spot Terbaik untuk Menyaksikan Kawanan Lumba-lumba di Lampung
-
Final Destination Bloodlines: Tawarkan Kedalaman Karakter dan Teror Mencekam
-
Ulasan Lagu Paranormal: Teman Minum Kopi di Pagi Hari Saat Sedang Jatuh Hati
-
Review Film Dasim: Ketika Teror Jin Ikut Campur Urusan Rumah Tangga
Terkini
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
-
Realme GT 7T Segera Hadir dengan Sensor Selfie 32 MP dan Baterai Jumbo 7000 mAh
-
Garuda Calling 2025: Rizky Ridho Bertahan di Tengah Kepungan para Pemain Diaspora
-
Lukisan Raden Saleh Tampil dalam MV Jin BTS 'Don't Say You Love Me'