Bali menjadi salah satu pulau di Indonesia yang eksotis sekaligus menyimpan banyak misteri. Sejumlah antropolog Barat dalam karya etnografisnya menggambarkan pulau Bali dengan penuh pesona dan gairah, dikarenakan relasi sinergis antar masyarakat lokal Bali, agama, serta keindahan alamnya sebagai corak khas kebudayaan Bali. Namun, Bali sedang mengalami pengikisan budaya serta identitas. Globalisasi telah masuk, mulai menggerus pesona dan daya sakral pulau Dewata itu.
Dalam konteks demikian, Prof. Nengah dalam buku Ajeg Bali: Gerakan, Identitas Kultural, dan Globalisasi ini merajut benang korelasi antara Bali, tradisi lokal, dengan globalisasi. Buku setebal 550 halaman ini mencoba menguak seluk-beluk pulau Dewata yang mana telah diklaim memiliki corak negatif oleh khalayak pada umumnya
Menurut Prof. Nengah, akar pemicu pergolakan kebudayaan Bali bermula ketika rezim Orde Baru menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi melalui sektor pariwisata. Dalam waktu relatif cepat, pariwisata tumbuh dan berkembang di pulau Dewata ini. Pelbagai lahan pertanian beralih guna menjadi tempat wisata.
Parahnya, berbagai kawasan wisata yang terdapat di pulau Dewata itu seperti Denpasar, Kuta, Sanur, dan Badung dipenuhi oleh reklame yang carut-marut serta dihuni oleh berbagai wisatawan asing dengan membawa semangat yang tidak sesuai dengan khazanah lokal kebudayaan Bali. Di sekeliling kawasan wisata itu pula dipenuhi kafe-kafe temaram yang berfungsi sebagai media transaksi harga diri. Maka kisah industri seks di pulau Dewata bukan lagi menjadi mitos belaka (halaman 171-248).
Tentu kita masih ingat ketika dirilisnya film dokumenter ihwal lelaku gigolo di kawasan pantai Kuta oleh Amit Virmani (Cowboys in Paradise) yang sempat menyulut api kontroversi pelbagai pihak. Namun ternyata tidak sedikit pula pelbagai kalangan yang diam-diam mengamini bahwa pulau Dewata kini telah mengalami penggerusan budaya oleh Globalisasi.
Menurut penelusuran Prof. Nengah, terjadi pergelutan memanas antara etnisitas masyarakat lokal Bali dengan para pendatang. Posisi para pendatang yang semula di pinggiran, kini mulai mendominasi sektor perekonomian di kawasan pariwisata yang cukup strategis. Sehingga kondisi tersebut menimbulkan berbagai ketegangan yang serius (hlm. 336).
Secara keseluruhan buku ini layak untuk diapresiasi, meskipun telah banyak buku-buku yang mengkaji dan menelaah tentang pulau Bali, seperti Sisi Gelap Pulau Dewata; Sejarah Kekerasan Politik (2006); dan Bali yang Hilang (2008), buku ini tetap memberi corak warna baru dan perspektif yang berbeda. Salah satu hal yang ingin diungkapkan penulis buku adalah bahwa nilai-nilai tradisi Bali merupakan kesatuan komitmen yang bersemayam pada masanya, bukan sesuatu yang nir-konflik, melainkan suatu tatanan yang aktif dan dinamis serta terus melibatkan diri dalam tatanan nilai global seiring dengan kebutuhan masyarakat Bali masa kontemporer.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Gus Gerr: Guru Bangsa Paripurna
-
Ulasan Novel Yang Miskin Dilarang Maling: Nestapa Seorang Pencuri Ayam
-
Sejarah Keistimewaan Jogja, Ulasan Buku Catatan Perjalanan Keistimewaan Yogya
-
Sisi Tragis Kehidupan Ibnu Sina, Ulasan Buku Benteng Lapis Tujuh
-
Disebut Pohon Ajaib, Ini Keunggulan Daun Kelor Dibandingkan Sayuran Lain
Artikel Terkait
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Belajar Menerima Trauma Masa Lalu dari Buku Merawat Trauma
-
Ulasan Buku Tahu Gak Tahu, Bahas Fenomena Sosial Lewat Ilustrasi yang Unik
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
Ulasan
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024