Ayo siapa yang pernah ke Centraal Werkplaats atau Balai Yasa Pengok, Yogyakarta. Bengkel kereta untuk perbaikan lokomotif Diesel ini punya sejarah panjang perkeretaapian mulai dari jaman Hindia Belanda, masa pendudukan Jepang, masa kemerdekaan hingga saat ini.
Dilansir dari heritage.kai.id Balai Yasa Pengok ini sudah ada sejak tahun 1914 dan sesuai dengan fungsinya. Balai Yasa ini berdekatan dengan Statsiun Tugu dan sudah tiga kali berganti nama. Wah, menarik yah lantas ada fakta sejarah apalagi yang di Balai Yasa Pengok ini, kita telusuri bersama di bawah ini yah.
1. Dibangun tahun 1914
Untuk merawat dan memperbaiki lokomotif usai mengangkut hasil bumi seperti teh, kopi, gula dan lainnya, Nederland Indische Spoorweg Maatschapij (NISM) tahun 1914 membangun Centraal Werkplaats Pengok, Yogyakarta. Adapun tugas pokoknya adalah melaksanakan perbaikan besar (overhaul) lokomotif, gerbong dan kereta.
2. Tiga Kali Berganti Nama
Pada tahun 1914, bernama Centraal Werkplaats, kemudian pada 28 September 1945 oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) namanya berubah menjadi Balai Karya. Kemudian di tahun 1959, Balai Karya diubah lagi menjadi Balai Yasa Traksi dan tugas pokoknya melaksanakan overhaul lokomotif Diesel Hidrolik (DH) maupun Diesel Electrik (DE) sampai sekarang.
3. Saksi Bisu Pemindahan Ibu KotaMenurut Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus, dari buku Sejarah Perkeretaapian Indonesia, Dulu, Kini dan Mendatang, Balai Yasa Pengok, Yogyakarta menjadi saksi bisu saat perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta karena alasan keamanan.
"Di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta, Kereta Luar Biasa (KLB) yang ditarik Lokomotif C 2849 menjalani pemeriksaan dan perawatan dalam peristiwa bersejarah itu" ujarnya.
Dengan Alasan keamanan pada 4 Januari 1946 sampai 17 Agustus 1950 Ibu kota Jakarta pindah ke Yogyakarta. Dalam proses perpindahan tersebut, Presiden memilih menggunakan kereta sebagai sarana transportasinya. Presiden Soekarno, Wakil Presiden Hatta beserta rombongan lainnya menggunakan KLB yang ditarik lokomotif C 2849. Rombongan turun di statsiun Yogyakarta, sedang KLB terus bergerak ke Balai Yasa Pengok untuk menjalankan pemeriksaan dan perawatan.
4. Bengkel Lokomotif Terbesar di Indonesia
Memiliki luas tanah 128.800 m2 dan luas bangunan 43.700 m2 menjadikan Balai Yasa Pengok ini sebagai bengkel perbaikan lokomotif terbesar di Indonesia. Adapun secara garis besar tugas pokok Balai Yasa Pengok adalah Merencanakan dan melaksanakan program pemeliharaan serta perbaikan lokomotif, baik Pemeliharaan Akhir (PA), Semi Pemeliharaan Ahir (SPA), Perbaikan/Rehabilitasi (PB/RH), maupun Modifikasi (MOD).
Selain itu juga menjamin kualitas hasil pemeliharaan dan perbaikan lokomotif dari Dipo dan dan mempertahankan lokomotif yang siap operasi di lintas.
Nah, itu dia 4 fakta sejarah dari Balai Yasa Pengok yang mewarnai perjalanan panjang "si ular besi" di Indonesia.
Baca Juga
-
4 Jenis Gerbong Ini Punya Fungsi Berbeda, Jangan Sampai Salah Sebut
-
4 Fakta Sejarah Balai Yasa Manggarai, Bengkel Kereta Modern Sepanjang Masa
-
3 Ekor Tewas Kena Jerat, Ini 6 Fakta Harimau Sumatera yang Terancam Punah
-
Dibawa Sri Mulyani ke G20, Ini 6 Filosofi Nasi Kuning Asli Indonesia
-
Ini 5 Fakta Unik Energi Surya! Nomer 3 Bikin Bumi Adem
Artikel Terkait
-
CEK FAKTA: Prabowo Marah Rakyat Bikin Pusing Pemerintah
-
Kereta Api Jayakarta Dilempari Batu, KAI Daop 6 Yogyakarta Geram dan Ancam Pidana Berat
-
CEK FAKTA: AHY Minta Ikhaskan Dana Haji yang Dibawa Kabur Yaqut Cholil Qoumas
-
Sinopsis The Remarried Empress, Drama Korea yang Dibintangi Shin Min Ah dan Lee Jong Suk
-
Siapkan Rp 20 triliun, Kang Dedi Mulyadi Akan Aktifkan 11 Jalur Kereta Api di Jabar
Ulasan
-
Review Sinners: Bukan Film Soal Vampir Doang
-
Novel Petualangan ke Tiga Negara: Perjalanan Edukasi yang Sarat Pengetahuan
-
Needs You Cafe: Ngopi dengan View Danau Sipin yang Bikin Betah Berlama-lama
-
Novel The Drowning Woman: Saat Sebuah Pertolongan Menjadi Pengkhianatan
-
Review Anime Zenshu, Potret Industri Animasi Jepang yang Sesungguhnya
Terkini
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
-
Produksi Serial Prekuel Pacific Rim Dilanjutkan dan Tayang di Prime Video
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Lawson Ajak Jurnalis dan Influencer Kenali Arabika Gayo Lebih Dekat