Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Thomas Utomo
Petualangan ke Tiga Negara.[Dokumentasi pribadi/ Thomas Utomo]

Apa yang bakal terjadi jika anak-anak SD melakukan petualangan ke tiga negara? Pasti tidak cuma seru dan mengasyikkan, namun juga menantang dan bikin jantung berdebar. Itulah yang dialami Nara, sahabat kita. Bersama 15 temannya, dia bertualang ke Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Rupa-rupa pengalaman menarik mereka peroleh. Umpamanya, menonton Wings of Time di Pulau Sentosa, Singapura, menyusuri Sungai Melaka, belajar di sekolah-sekolah Malaysia, atau mengunjungi Magic Eye 3D Museum di Thailand. Tidak cuma itu. Ada pula peristiwa-peristiwa menegangkan. Mulai dari ditahan di Bandara Changi, Singapura karena dicurigai sebagai penjahat, bertanding futsal di Seremban, Malaysia, dan sebagainya lagi.

Sekadar info, novel yang ditulis berdasarkan pengalaman sejati ini, pada awal 2019 masuk nominasi Buku Fiksi Anak Terbaik Tingkat Nasional yang diadakan Islamic Book Award bekerja sama dengan Ikatan Penerbit Indonesia di Jakarta Convention Center. Novel anak yang disunting Muridatun Ni'mah ini, memiliki sejumlah kata mutiara. Misalnya,

"Air lebih berharga dari emas. Sebab, orang tetap bisa hidup meski tidak punya emas. Tapi, orang pasti mati kalau tidak ada air."

"Perjalanan seharusnya menambah iman kita, bukan malah mengikisnya."

"Luar negeri bukanlah teladan, melainkan perbandingan."

Jika merujuk artikel Surasono I. Soebari berjudul Motivasi dalam Bacaan Anak-Anak Indonesia, dimuat di majalah Horison edisi Oktober 2015, disebutkan, David McClelland, pakar psikologi sosial dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, menyatakan bahwa perilaku manusia didorong oleh tiga motivasi: motivasi untuk berprestasi (n-ACH), motivasi untuk berkuasa (n-POW), dan motivasi untuk berafiliasi atau bersahabat (n-FIIL). Ia melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa apa yang dibaca oleh anak-anak, akan berpengaruh terhadap kehidupannya setelah dewasa kelak.

Ia meneliti dongeng dan cerita anak-anak di Inggris dan Spanyol. Bacaan anak-anak Inggris bertema mengubah nasib, tidak mudah menyerah, kepahlawanan, optimisme, semangat untuk maju, penuh gairah, penuh ide, gagasan dan sikap mandiri. Bacaan anak-anak Spanyol banyak yang berupa komedi, mengandung kelicikan, tipu daya, dan sejenisnya.

Diketahui, bangsa Inggris kemudian dapat meraih kemajuan yang mengagumkan, sementara bangsa Spanyol kondisinya semakin tertinggal dibanding bangsa Inggris. Disimpulkan bahwa dongeng yang mengandung unsur n-ACH, dapat membangkitkan motivasi dan semangat generasi mendatang. Maju mundur suatu bangsa tergantung pada apa yang dibaca anak-anak di masa kecil.

Thomas Utomo