Apa yang bakal terjadi jika anak-anak SD melakukan petualangan ke tiga negara? Pasti tidak cuma seru dan mengasyikkan, namun juga menantang dan bikin jantung berdebar. Itulah yang dialami Nara, sahabat kita. Bersama 15 temannya, dia bertualang ke Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Rupa-rupa pengalaman menarik mereka peroleh. Umpamanya, menonton Wings of Time di Pulau Sentosa, Singapura, menyusuri Sungai Melaka, belajar di sekolah-sekolah Malaysia, atau mengunjungi Magic Eye 3D Museum di Thailand. Tidak cuma itu. Ada pula peristiwa-peristiwa menegangkan. Mulai dari ditahan di Bandara Changi, Singapura karena dicurigai sebagai penjahat, bertanding futsal di Seremban, Malaysia, dan sebagainya lagi.
Sekadar info, novel yang ditulis berdasarkan pengalaman sejati ini, pada awal 2019 masuk nominasi Buku Fiksi Anak Terbaik Tingkat Nasional yang diadakan Islamic Book Award bekerja sama dengan Ikatan Penerbit Indonesia di Jakarta Convention Center. Novel anak yang disunting Muridatun Ni'mah ini, memiliki sejumlah kata mutiara. Misalnya,
"Air lebih berharga dari emas. Sebab, orang tetap bisa hidup meski tidak punya emas. Tapi, orang pasti mati kalau tidak ada air."
"Perjalanan seharusnya menambah iman kita, bukan malah mengikisnya."
"Luar negeri bukanlah teladan, melainkan perbandingan."
Jika merujuk artikel Surasono I. Soebari berjudul Motivasi dalam Bacaan Anak-Anak Indonesia, dimuat di majalah Horison edisi Oktober 2015, disebutkan, David McClelland, pakar psikologi sosial dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, menyatakan bahwa perilaku manusia didorong oleh tiga motivasi: motivasi untuk berprestasi (n-ACH), motivasi untuk berkuasa (n-POW), dan motivasi untuk berafiliasi atau bersahabat (n-FIIL). Ia melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa apa yang dibaca oleh anak-anak, akan berpengaruh terhadap kehidupannya setelah dewasa kelak.
Ia meneliti dongeng dan cerita anak-anak di Inggris dan Spanyol. Bacaan anak-anak Inggris bertema mengubah nasib, tidak mudah menyerah, kepahlawanan, optimisme, semangat untuk maju, penuh gairah, penuh ide, gagasan dan sikap mandiri. Bacaan anak-anak Spanyol banyak yang berupa komedi, mengandung kelicikan, tipu daya, dan sejenisnya.
Diketahui, bangsa Inggris kemudian dapat meraih kemajuan yang mengagumkan, sementara bangsa Spanyol kondisinya semakin tertinggal dibanding bangsa Inggris. Disimpulkan bahwa dongeng yang mengandung unsur n-ACH, dapat membangkitkan motivasi dan semangat generasi mendatang. Maju mundur suatu bangsa tergantung pada apa yang dibaca anak-anak di masa kecil.
Baca Juga
-
Pelajaran Tekad dari Buku Cerita Anak 'Pippi Gadis Kecil dari Tepi Rel Kereta Api'
-
Cerita-Cerita yang Menghangatkan Hati dalam 'Kado untuk Ayah'
-
Suka Duka Hidup di Masa Pandemi Covid-19, Ulasan Novel 'Khofidah Bukan Covid'
-
Akulturasi Budaya Islam, Jawa, dan Hindu dalam Misteri Hilangnya Luwur Sunan
-
Pelajaran Cinta dan Iman di Negeri Tirai Bambu dalam "Lost in Ningxia"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film The Thursday Murder Club: Aksi Detektif Lansia Mengupas Kasus
-
Review Film Maryam: Teror dan Cinta Gaib yang Mengikat Jiwa!
-
Ulasan Novel Mayday, Mayday: Berani untuk Berdiri Setelah Apa yang Terjadi
-
Review Film Red Sonja: Petualangan Savage yang Liar!
-
Review Film DollHouse: Ketika Boneka Jadi Simbol Trauma yang Kelam
Terkini
-
4 Pelembab dengan Ekstrak Semangka untuk Rahasia Kulit Kenyal dan Cerah
-
Gen Z Sering Pakai Akun Alter di Medsos, Apa Sih Yang Dicari?
-
Effortless Abis! Intip 4 OOTD Kasual Kece ala Huening Bahiyyih Kep1er
-
Pendidikan Etika Digital sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero