Orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu tentu sangat jauh berbeda. Kalau harus memilih, tentu kita harus berusaha menjadi yang pertama, yakni orang yang berilmu. Ilmu pengetahuan, terlebih ilmu agama, sangat penting dikuasai atau dipelajari. Tak hanya dipelajari saja, tetapi juga berusaha diamalkan dalam kehidupan keseharian.
Orang yang tak berilmu, tentu hidupnya akan jauh dari kebahagiaan sejati. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena dia tidak bisa melihat mana yang benar dan mana yang salah, mana yang halal dan yang haram, mana yang wajib dan yang sunah, dan lain sebagainya.
Ada penjelasan menarik yang saya temukan dalam Majalah Gizone, majalah kepribadian remaja, edisi 14/2 Mei 2010. Dalam Rubrik Spiritual Zone, Dr. Muinudinillah Bashri, M.A. menjelaskan tentang keutamaan menuntut ilmu. Beliau menguraikan bahwa ilmu dan Islam tidak dapat dipisahkan, karena Islam merupakan addin dan ilmu yang tidak dipahami kecuali dengan ilmu. Allah berfirman: “Janganlah Anda mengikuti sesuatu yang Anda tak memiliki ilmunya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semua akan dimintai pertanggungjawaban” (QS. al-Isra’: 36).
Dr. Muinudinillah Bashri menjelaskan, Islam tidak dapat ditegakkan kecuali atas dasar ilmu. Amalan yang baik semuanya haruslah didasari atas ilmu, maka dikatakan bahwa ilmu itu sebelum amal. Orang yang berilmu diangkat derajatnya oleh Allah Swt. sebagaimana yang Dia katakan dalam surat al-Mujadilah ayat 11: “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang berilmu derajat yang tinggi”.
Beliau menguraikan bahwa menuntut ilmu bernilai ibadah, membawa rahmat dan ampunan Allah Swt. Ilmu yang terpuji mencakup semua ilmu yang bermanfaat dan dicari dengan nama Allah, untuk menggapai ridha Allah, dengan cara yang Allah ajarkan. Ilmu yang dicari mencakup ilmu tujuan hidup seperti aqidah tauhid dan iman, syariat, halal-haram, akhlak yang mulia, atau ilmu sarana hidup yang mengantarkan seseorang dapat mengelola alam semesta dengan cara yang Allah ridhai.
Mudah-mudahan kita semua dapat tergolong orang-orang yang selalu haus akan ilmu pengetahuan. Sehingga di mana pun kita berada, kita akan terus berusaha mencari ilmu pengetahuan yang akan berguna bagi kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Mempertanyakan Keperwiraan Rama dalam Novel Sitayana
-
An Yu Jin Ungkap IVE Selaras dengan Citra Diri yang Diinginkannya dalam Wawancara Marie Claire Korea
-
Tes Kepribadian: Ini Gembok atau Hantu? Yuk Cari Tahu Apa yang Membuatmu Merasa Tak Aman
-
Majalah Singles Edisi Bulan Juni: Suho EXO Ungkapkan Mimpi besarnya
-
Sempat Viral, Komplotan Pelajar Curi Kotak Infak Masjid di Meranti Ditangkap
Ulasan
-
Review Film The Thursday Murder Club: Aksi Detektif Lansia Mengupas Kasus
-
Review Film Maryam: Teror dan Cinta Gaib yang Mengikat Jiwa!
-
Ulasan Novel Mayday, Mayday: Berani untuk Berdiri Setelah Apa yang Terjadi
-
Review Film Red Sonja: Petualangan Savage yang Liar!
-
Review Film DollHouse: Ketika Boneka Jadi Simbol Trauma yang Kelam
Terkini
-
Sinopsis Growing Together Season 2, Drama China Baru Bertema Keluarga
-
4 Pelembab dengan Ekstrak Semangka untuk Rahasia Kulit Kenyal dan Cerah
-
Gen Z Sering Pakai Akun Alter di Medsos, Apa Sih Yang Dicari?
-
Effortless Abis! Intip 4 OOTD Kasual Kece ala Huening Bahiyyih Kep1er
-
Pendidikan Etika Digital sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan