Tuhan menganugerahkan cinta kepada setiap hamba-Nya. Cinta yang senantiasa dijaga agar tetap suci sehingga kelak bisa menemukan tempat yang tepat. Tempat yang layak untuk menerima cinta dari sang Maha Pencinta.
Cinta, yang menghinggapi semua makhluk di dunia, kadang diperlakukan dengan tidak layak oleh si empunya. Cinta yang seharusnya dijaga dan dipelihara, justru ternoda oleh si empunya cinta itu sendiri. Bagaimanakah agar cinta tetap terjaga dari segala noda dan nista yang bisa merusak wujud cinta itu sendiri?
Dalam buku Kecelup Tinta Pink, Burhan Sodiq memaparkan banyak hal tentang cinta, terutama di saat menghinggapi hati para remaja. Cinta yang kadang disalahgunakan karena salah pergaulan. Karena pergaulan yang salah, cinta berubah menjadi petaka yang merusak masa depan remaja.
Sebagaimana diketahui, masa remaja adalah masa-masa yang penuh dengan gairah dan gelora. Cinta adalah perasaan wajar yang menghinggapi hati mereka. Karena itulah, cinta yang hadir di saat masa-masa remaja tersebut harus dibina dengan sebaik mungkin. Jangan sampai cinta yang suci itu menjadi jalan untuk menjerumuskan dan menghancurkan cita-cita mereka.
Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh para remaja. Mereka harus serius belajar agar masa depan mereka tidak suram. Belajar dengan rajin dan penuh semangat adalah salah satu cara agar remaja tidak terpedaya dengan perasaan-perasaan berbau “merah jambu” yang bisa merusak dan mengganggu konsentrasi mereka dalam menuntut ilmu.
Penulis menjelaskan, masa muda adalah masa yang dipenuhi dengan problematika hidup, termasuk perasaan suka kepada lawan jenis. Seorang remaja yang jatuh cinta, biasanya akan mengalami berbagai pergolakan, jika tidak didampingi, akan menumbuhkan sikap frontal seperti pemberontakan atau perlawanan.
Salah satu contoh konkret adalah saat seorang remaja nekat saat jatuh cinta. Hanya karena dilarang orangtua, misalnya, lalu memutuskan untuk pergi dan tidak kembali. Anggapannya bahwa cinta bisa membuat dia bahagia tanpa restu keluarga (halaman 33).
Kehadiran buku ini cukup menginspirasi remaja untuk senantiasa menjaga masa remaja agar tetap penuh dengan semangat ceria, bukan untuk melakukan hal yang tidak bermanfaat dan membuang waktu secara percuma. Buku ini bisa menjadi pedoman bagi para orang tua untuk selalu menjaga dan mengawasi putra-putrinya di saat memasuki masa-masa pubertas. Masa-masa yang penuh dengan gejolak dan pemberontakan.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Viral! Pria Cabuli Remaja di CSB Mall Cirebon, Sempat Diamuk Massa
-
Lama Pisah Baru Gugat Cerai, Simak Lagi Perjalanan Cinta Putri Anne dan Arya Saloka
-
Siap-siap! Remaja Indonesia Tak Lagi Bisa Live Instagram, Harus Izin Orang Tua
-
5 Sekuel Film Indonesia Lebih Laris dari Film Pertama, Ada Qodrat 2!
-
5 Film Indonesia Adaptasi Lagu, Komang Jadi yang Terlaris
Ulasan
-
Lucunya Hantu Pemula Berjuang Takuti Manusia di Film Dead Talents Society
-
Review Film Without Arrows: Dokumenter yang Diam-Diam Menancap di Hati
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
-
Review Serena: Story Berat, Art Cakep, dengan Tension yang Menembus Layar
-
Ulasan Film No More Bets: Jerat Penipuan Online dan Perdagangan Manusia
Terkini
-
Jin BTS Siap Temui ARMY Lewat Tur Solo Perdana RUNSEOKJIN_EP.TOUR
-
Couple Favorit Hospital Playlist Ini Dikabarkan Tampil di Resident Playbook
-
Pilih Tekuni Musik Trot, Sungmin Super Junior Tinggalkan SM Entertainment
-
Manusia Is Value Ekonomi, Bukan Sekadar Objek Suruhan Kapitalisme
-
Sindrom Marie Antoniette: Karakter Anime Berambut Putih Ini Punya Trauma!