Islam adalah agama yang mengajarkan tentang kasih sayang. Saling mengasihi sesama makhluk ciptaan-Nya, baik sesama manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Terhadap hewan saja kita diperintahkan untuk mengasihinya, apalagi terhadap sesama manusia.
Sebagaimana kita pahami bersama, Nabi Muhammad Saw. adalah Rasul atau utusan-Nya. Beliau diutus dengan membawa ajaran kasih sayang. KH. A. Mustofa Bisri dalam buku ini menuturkan bahwa Nabi Muhammad Saw. diutus Allah tiada lain untuk merahmati semesta alam (Q.s. 21: 107). Maka tentulah bukan kebetulan bila ternyata Nabi Muhammad Saw. dan agama yang dibawanya merupakan rahmat. Merupakan kasih sayang bagi semesta alam. Tentulah bukanlah kebetulan, bahkan hal yang wajar bahwa pembawa kasih sayang adalah seseorang yang pengasih dan penyayang.
Kasih sayang bisa dengan mudah Anda temui dalam kehidupan sehari-hari Rasul Saw., baik sebagai bapak dan suami dalam lingkungan keluarga, sebagai saudara di kalangan handai taulan, sebagai teman di kalangan sahabat, sebagai guru di antara para murid, sebagai pemimpin di kalangan umat, bahkan sebagai manusia di tengah makhluk-makhluk Allah yang lain (halaman 13).
Nabi Muhammad Saw. adalah sosok yang begitu mengasihi umatnya. Dalam buku Mencari Bening Mata Air ini dijelaskan, Nabi tak tahan melihat penderitaan umatnya, baik di dunia maupun di akhirat. Maka tak henti-hentinya Nabi menolong dan menyuruh umatnya menolong mereka-mereka yang memerlukan pertolongan, menyantuni, dan menyuruh menyantuni fakir miskin, anak yatim, janda, dan kaum dhu’afa. Nabi tak tahan melihat penderitaan umatnya, maka tak henti-hentinya Nabi berbuat ma’ruf, menjauhi kemungkaran, melakukan dan menganjurkan amar ma’ruf nahi munkar.
Nabi tidak tahan melihat penderitaan umatnya. Nabi yang sudah dua hari tidak makan, ketika mendapatkan makanan, mendahulukan sahabatnya yang senasib. Nabi menangis ketika seorang bocah meninggal. Nabi menanyakan tukang sapu yang cukup lama tak kelihatan. Nabi menjenguk dan menganjurkan menjenguk dan mendoakan orang sakit. Nabi melayat dan menganjurkan melayat (halaman 6).
Buku terbitan Kompas (2009) yang merupakan kumpulan tulisan beragam tema karya KH. A. Mustofa Bisri ini layak dijadikan sebagai bahan renungan dan introspeksi bagi umat Islam. Tema-tema yang dibahas oleh beliau misalnya tentang takwa dan sikap sederhana, kebersihan lahir batin, menyikapi musibah, godaan kehidupan dan kekuasaan, perempuan dan kesalehan, keluarga harmonis, dan lain sebagainya. Selamat membaca.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
-
Ulasan Buku Jadilah Pribadi Optimistis, Lebih Semangat Mengarungi Kehidupan
Artikel Terkait
-
Asal Usul Titiek Puspa, Benarkah Beragama Islam Sejak Kecil? Kerap Dikira Keturunan China
-
Presiden Prabowo dan Gibran Ikut Berduka Titiek Puspa Meninggal Dunia: Inspirasi Lintas Generasi!
-
Titiek Puspa, Irian Barat, dan Suatu Hari
-
Bahaya dan Penyebab Pendarahan Otak, Dialami Titiek Puspa Saat Kritis hingga Meninggal Dunia!
-
Titiek Puspa Sering Dikira Keturunan Cina? tapi Inilah Asal Usulnya
Ulasan
-
Review Anime Girumasu, Ketika Lembur Jadi Motivasi Memburu Monster Terkuat
-
Review The Resident: Niat Mengkritik Sistem Medis, Tapi Jadi Seklise itu?
-
Menikmati Lupis di Warung Lintau Pekanbaru, Cita Rasa Tak Terlupakan
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
Terkini
-
4 Ide Outfit Hangout ala Megawati Hangestri, Anti Ribet dan Tetap On Point!
-
Bedah Karakter dalam 'Weak Hero Class 2', Siapa yang Paling Kuat?
-
Novel 'The Champhor Tree' Keigo Higashino Akan Hadir dalam Versi Anime
-
Blaka Suta: Kejujuran dalam Daily Life dan Hukum Tabur Tuai Lintas Generasi
-
Ketika Seni Menjadi Musuh Otoritarianisme