Hidup kita terlalu singkat hanya untuk mendengarkan perkataan orang lain. Lebih baik kita fokus pada hal penting dalam hidup kita. Ada begitu banyak hal slyag lebih pantas kita perhatikan daripada perkataan orang lain yang hanya berpotensi menjatuhkan kita.
Ada sebuah buku yang dapat membantu kita untuk lebih fokus pada diri sendiri dan belajar untuk menganggap omongan orang lain yang tidak penting hanya sebagai angin lalu. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson merupakan salah satunya.
Terdapat beberapa hal yang bisa disimpulkan dari buku ini, berkaitan dengan upaya untuk bahagia tanpa perlu repot-repot mendengarkan omongan orang lain yang tidak perlu. Berikut adalah beberapa poin pentingnya.
1. Fokus pada hal yang penting saja
Hidup adalah tentang menentukan prioritas bagi diri kita sendiri. Hidup akan berjalan dengan bahagia jika kita bisa menentukan apa yang harus kita lakukan dan enjoy saat menjalaninya.
Namun terkadang, ada saat di mana kita justru lebih fokus mendengarkan perkataan orang lain. Kita sedih ketika ada yang menjelekkan diri kita, kita merasa sedang berlomba untuk sukses dengan orang lain, dan sebagainya. Semakin fokus kita pada hsl-hal yang tidak penting, semakin jauh kita dari tujuan awal yang sudah ditetapkan.
2. Selalu ada pilihan
Ketika ada peristiwa atau pengalaman buruk yang menimpa kita, kita merasa bahwa hal tersebut adalah nasib buruk bahkan kesialan kita. Padahal, kita masih memiliki pilihan untuk menganggap peristiwa tersebut sebagai sesuatu yang positif.
Misalkan, ketika kita gagal diterima di perguruan tinggi incaran kita. Kecewa pasti kita rasakan, tapi kita bisa melihatnya dari sudut yang berbeda. Mungkin kita bisa mencoba lagi tahun depan. Jeda waktu untuk kembali ujian masuk perguruan tinggi bisa kita gunakan untuk mendalami materi atau mengasah minat dan bakat kita.
3. Kegagalan bukan masalah
Seperti contoh sebelumnya, kegagalan bukanlah sebuah masalah. Hidup kita tidak akan berakhir begitu saja ketika kita mengalami satu kegagalan. Awalnya memang terasa menyedihkan dan mengecewakan, tetapi kita bisa mengontrol respon kita terhadap kegagalan tersebut.
Selalu ada hikmah yang tersembunyi di balik setiap kegagalan. Bahkan terkadang, ada orang yang sukses besar setelah sebelumnya mengalami ratusan kegagalan.
Itulah tiga poin penting yang bisa diambil dari buku best seller karya Mark Manson. Pada akhirnya, kita tidak bisa mengontrol orang lain atas penilaian mereka terhadap hidup kita. Namun, kita bisa mengontrol sikap dan perilaku serta hidup kita sendiri.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Foto Bareng Mayor Teddy, Netizen Salah Fokus Lihat Otot Cak Imin: Hasil Retreat di Akmil?
-
HMD Global Tinggalkan Nokia, Fokus Bangun Merek Sendiri?
-
Nestapa Guru Mengajar Gen Alpha, Krisis Fokus Jadi Masalah Utama
-
Ulasan Buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck: Memilih Prioritas Dalam Hidup
-
Ekspresi Raffi Ahmad saat Ultah Rafathar Bikin Salfok, Netizen: Papa yang Baik
Ulasan
-
Ulasan Novel Little White Lies: Kehidupan Debutante yang Penuh Rahasia
-
Ulasan Buku 'Tekukur Hitam Kesayangan Pangeran': Indahnya Memberi Maaf
-
Ulasan Novel Negeri di Ujung Tanduk: Perjuangan Melawan Ketidakadilan
-
Cinta Tak Terduga di Musim Natal dalam Novel 'If This Was a Movie'
-
Ulasan Buku Legenda Danau Lipan, Perang Dua Negara Akibat Prasangka Buruk
Terkini
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Gong Yoo di Netflix, Terbaru Ada The Trunk
-
3 Rekomendasi Toner Lokal Mengandung Calendula, Ampuh Redakan Kemerahan
-
Erick Thohir Cek Kondisi Rumput GBK Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
-
Tampil Modis dengan 4 Gaya Simpel ala Kang Mi-na yang Wajib Kamu Coba!
-
BABYMONSTER Billionaire: Ketika Percaya Diri Mampu Bungkam Komentar Negatif