Netty Virgiantini merangkum isu sosial dalam novel remaja berjudul Bandar Bola Cuy!. Realita kehidupan remaja yang kompleks dibawakan dengan gaya cerita yang lucu dan ringan. Meski begitu, novel ini berhasil menyinggung isu kekeluargaan, asmara, dan konflik sosial yang sangat dekat dengan kehidupan anak muda.
Bercerita tentang siswi SMA kelas XII IPA 3 bernama Tari yang gemar sepak bola, membuatnya sebagai satu-satunya perempuan yang menjadi manajer tim sepak bola kelas di sekolahnya. Ia bertugas bersama Noni, teman dekatnya yang cantik sebagai pengurus konsumsi tim. Namun, tugas Tari tidak hanya mengurus tetek bengek keperluan tim saja karena ia juga kerap meng-handle uang taruhan dari pertandingan sepak bola antarkelas.
Pada suatu hari, tiba-tiba Rashid yang merupakan anggota OSIS SIE olahraga sekaligus kakak kelas yang Tari suka mendekatinya. Mulai dari mengajak kelas Tari tanding sepak bola, membantu Tari saat motornya mogok, hingga mengajaknya makan berdua. Tanpa curiga, Tari pun menerima Rashid sebagai pacarnya saat lelaki itu menembaknya.
Namun, dari sinilah semua persoalan bermula. Rahasia soal tradisi taruhan yang sebenarnya sudah terendus sekolah perlahan mulai terungkap. Bahkan Tari ditetapkan sebagai tersangka tunggal atas taruhan sepak bola sehingga ia dijatuhi hukuman yang berat. Sayangnya, permasalahan Tari tidak hanya soal taruhan belaka. Ada sosok terdekat yang ternyata menjadi dalang dari peristiwa terungkapnya ia sebagai bandar bola.
Topik sepak bola yang diangkat penulis menurutku sangat pas dipakai untuk membingkai persoalan remaja. Lewat olahraga universal ini, kita bisa merepresentasikannya sebagai impian, persahabatan, kekeluargaan, dan ironi kehidupan. Apalagi keputusan membuat Tari sebagai gadis yang gila bola bisa dibilang sebagai pilihan segar untuk mendesain karakter novel teenlit yang anti mainstream.
Sepak bola dalam novel ini tidak hanya sebagai impian atau hobi anak sekolahan. Lewat kekompakkan tim sepak bola antarkelas, kita bisa melihat bahwa olahraga mampu menyatukan berbagai kelompok orang yang berbeda-beda. Semuanya berkolaborasi atas nama persaudaraan dan kekeluargaan.
Tema tersebut sangat pas dipakai untuk novel remaja karena pada usia ini pertemanan cenderung didasari oleh rasa solidaritas. Terlihat dalam novel bahwa uang taruhan justru sebagian digunakan untuk membantu Rendi, Agus, dan Singgih membayar biaya SPP. Selain itu, tampak juga dari tindakan para siswa yang aktif bermain bola tetap mendukung Tari, meski aktivitas ilegal mereka sudah diketahui pihak sekolah.
Memang moral isu perjudian di novel ini sedikit abu-abu, karena di sisi lain ternyata uang taruhan dipakai untuk hal positif. Namun, penulis masih tetap menyinggung dampak negatif sebagai konsekuensi perjudian. Seperti yang dialami Tari saat harus menanggung hukuman dari sekolah dan beban moral karena menyadari kesalahannya.
Selayaknya novel teenfiction yang lain, ada beberapa isu tambahan yang menjadi bumbu pelengkap. Tidak terkecuali persoalan ekonomi keluarga yang membuat Rendi rela bekerja untuk membantu meringankan beban keuangan keluarga. Permasalahan ini juga terlihat dari tokoh Bagas yang berkali-kali mengulur pembayaran uang taruhan karena kakaknya sering berhutang.
Meskipun konfliknya terlihat berat, pembaca juga disuguhi kisah asmara menggemaskan antara Tari dengan Rashid. Interaksi keduanya yang malu-malu mau terkadang membuat pembaca ikut salah tingkah. Ditambah dengan tingkah Tari yang kocak bisa membuat pembaca tergelak.
Kalau dari pemilihan kata, terkadang memang ada dialog yang terkesan cheesy. Namun, narasinya masih bisa dinikmati dan lawakan yang dilontarkan tokoh juga cukup renyah. Akhir kata, novel ini berhasil membingkai kehidupan remaja dengan cara yang tidak biasa.
Identitas buku
Judul: Bandar Bola, Cuy!
Penulis: Netty Virgiantini
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2019
Tebal buku: 256 halaman
Baca Juga
-
Belajar Menerima Diri dan Merangkul Perbedaan dari Buku Flo si Gadis Bunga
-
Ulasan Novel Light in a Maze: Cinta Bersemi dalam Kabut Ingatan yang Kelam
-
Bendera One Piece Berkibar Jelang HUT RI, Saat Budaya Pop Jadi Simbol Perlawanan dan Kritik Sosial
-
Ulasan Buku Honest World: Perjalanan Mencari Empat Kunci Kebahagiaan Hidup
-
Ulasan Novel Satu Kelas: Dilema Ketika Sekelas dengan Mantan dan Gebetan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Famous Last Words: Menguak Misteri Suami yang Menghilang
-
5 Fakta Viral Remaja Diikat dan Dihajar Massa di Sukabumi, Dikira Curanmor Saat Ngantar Ayah Kerja!
-
Ulasan Film Bertaut Rindu: Drama Keluarga yang Bikin Hati Meleleh!
-
Liga Putri Indonesia Digelar Musim 2027/2028, PSSI Sarankan Trial Dulu
-
Cara Mudah Verifikasi Umur di Roblox dan Identitas Lainnya, Orang Tua Wajib Tahu
Ulasan
-
Ulasan Novel Rose in Chains: Intrik Politik dan Romansa di Dunia Magis
-
Manis Tapi Menyakitkan, Kupas Tuntas Perihnya Lagu 'Tampar' Juicy Luicy
-
Ulasan Novel Famous Last Words: Menguak Misteri Suami yang Menghilang
-
Ulasan Film My Daughter Is a Zombie: Perjalanan Emosional yang Bikin Haru
-
Ulasan Novel Ceros dan Batozar: Rahasia Kelahiran Tuan Muda Ali
Terkini
-
Tak Kompetitif Musim Ini, Maverick Vinales Motivasi Dirinya Sendiri
-
Siapakah Fali Cande? Pemain yang Disebut dalam Klausul Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo?
-
Calvin Verdonk Tampil Menggila bersama NEC Nijmegen, Excelsior Jadi Korban
-
Tuah STY Mulai Bekerja! Ulsan HD Langsung Akhiri 3 Bulan Paceklik Kemenangan
-
4 Ide Mix and Match OOTD Soft Pria ala Huta BTOB yang Stylish Banget!