Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Buku berjudul “KH. Maimoen Zubair, Sang Maha Guru” (Dokumen pribadi/ Sam Edy)

Orang yang berilmu dan tidak berilmu tidaklah sama. Orang berilmu akan melakukan segala sesuatu berdasarkan aturan atau hukum yang akan membuatnya menapaki jalan lurus yang diridhai oleh-Nya. Sementara orang yang tidak berilmu akan menjalani hidup dengan ketidaktahuan terhadap beragam hal sehingga ia akan mudah tersesat ke jalan yang salah.

Karenanya, menuntut atau mencari ilmu dalam Islam merupakan sebuah kewajiban yang tak bisa ditawar-tawar. Dengan menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kehidupan umat manusia akan benderang seperti malam yang diterangi lampu-lampu yang akan menerangi jalan hidup kita.

Bicara tentang ilmu, kita harus berguru pada orang-orang yang memiliki keluasan ilmu dan kebijaksanaan hidup. Seperti para ulama dan kiai yang selama ini dikenal luas oleh mayarakat luas perihal keilmuannya yang luas dan kiprahnya yang begitu besar di tengah masyarakat. 

Salah satu sosok kiai yang patut diteladani perjuangannnya dalam menghidupkan agama ialah KH. Maimoen Zubair. Dalam buku berjudul “KH. Maimoen Zubair, Sang Maha Guru” karya Dr. Jamal Ma’mur Asmani, M.A. dijelaskan, secara fisik KH. Maimoen Zubair sudah pergi meninggalkan santri-santrinya, masyarakat yang mencintainya, dan tentu saja kita semua. 

Namun, pemikiran dan jejak perjuangan KH. Maimoen Zubair akan terus dikaji seluruh anak negeri. Lebih dari itu, dakwah kebangsaan beliau dalam mengembangkan Islam dan bangsa harus dilanjutkan generasi sekarang dan yang akan datang. Dakwah kebangsaan KH. Maimoen Zubair ada dalam banyak bidang. Salah satunya ialah dakwah keilmuan (halaman 192).  

Dr. Jamal Ma’mur Asmani, M.A. menjelaskan, sebagai ulama besar, kiprah KH. Maimoen Zubair sangat menonjol dalam bidang keilmuan. Maka, bidang keilmuan ini harus dilanjutkan karena dakwah Islam tidak boleh surut dan padam. Justru, ketika KH. Maimoen Zubair sudah membangun pondasi kokoh, maka generasi selanjutnya tinggal mengembangkan dan meningkatkan secara optimal, sesuai dengan tantangan global.

KH. Maimoen Zubair mempunyai karisma tinggi di tengah masyarakat tidak hanya karena beliau merupakan keturunan ulama besar, tetapi benar-benar karena perjuangannya yang ikhlas dan tidak kenal lelah di tengah masyarakat. Banyak jejak perjuangan beliau di tengah masyarakat, antara lain beliau adalah sosok pribadi yang senang bersedekah di jalan Allah, seperti rajin menyumbang pembangunan masjid dan sejenisnya (halaman 195-196). 

Membaca perjuangan dan kiprah tokoh-tokoh ternama dan memiliki dedikasi tinggi terhadap agama dan bangsa memang menarik dan dapat memotivasi kita untuk meneladani kebaikan-kebaikannya. Semoga ulasan buku ini bermanfaat.

Sam Edy Yuswanto