Au pair menjadi jalan bagi Tina Ceu Entin, Icha Ayu, Ragil, dan Rora April mewujudkan mimpinya menyambangi benua Eropa. Keempatnya berangkat ke negara impiannya dengan semangat dan harapannya masing-masing. Tina menjadi au pair di Belanda, Icha Ayu di Prancis, Ragil dan Rora April di Jerman.
Aku juga baru tahu istilah au pair saat membaca buku ini. Au pair merupakan program di mana kita dapat tinggal selama satu tahun di luar negeri bersama satu keluarga (host family). Umumnya, program au pair dapat kita temukan di negara-negara di Eropa.
Selama mengikuti program au pair, biaya hidup kita akan ditanggung oleh host family yang menerima kita. Bahkan, kita juga mendapatkan gaji, fasilitas les bahasa yang biayanya juga ditanggung oleh host family, dan hak-hak lain yang dicantumkan di kontrak kerja, seperti jam kerja hingga jadwal libur.
Sebagai timbal balik dari hak yang sudah kita dapatkan, ada kewajiban yang harus kita lakukan. Biasanya, kewajiban utama sebagai au pair adalah menjaga children host (anak) dalam keluarga yang menerima kita.
Sekilas, menjadi au pair terlihat menyenangkan, ya? Kita bisa tinggal selama satu tahun dengan biaya hidup yang ditanggung oleh host family. Tapi, apakah benar demikian? Jawabannya tentu saja tidak. Tina, Icha Ayu, Ragil, dan Rora April menceritakan dengan cukup detail suka duka menjadi au pair dalam buku Saat Eropa Jadi Rumah Kedua ini.
Membaca buku Saat Eropa Jadi Rumah Kedua, membuatku juga ikut merasakan bagaimana struggle-nya hidup jauh di negara orang tanpa ada yang bisa diandalkan selain diri sendiri.
Menjadi au pair tidaklah mudah. Masuk ke dalam sebuah keluarga yang memiliki karakter dan budaya yang sangat berbeda dengan mereka merupakan tantangan besar yang harus mereka taklukkan agar dapat bertahan sedikit lebih lama di negara yang sudah lama mereka impikan untuk disambangi tersebut.
Selain cerita personal pengalaman keempat tokoh dalam buku ini sebagai au pair bersama tiap-tiap host family-nya, ada banyak hal baru yang aku dapatkan setelah membaca buku Saat Eropa Jadi Rumah Kedua. Tina, Icha Ayu, Ragil, dan Rora April juga banyak menceritakan kehidupan orang-orang Eropa secara umum dan budaya yang mereka yakini.
Jika kamu memiliki keinginan untuk pergi ke luar negeri tapi kamu memiliki batasan secara finansial, membaca buku ini dapat menjadi jalan awal untuk merealisasikan impian kamu.
Ada banyak informasi tentang menjadi au pair yang dapat coba kamu ikuti. Tokoh-tokoh dalam buku ini juga menceritakan bagaimana mereka dapat mengeksplor benua Eropa dengan keadaan yang serba terbatas. Selamat mewujudkan mimpi kamu!
Baca Juga
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Konsumerisme dalam Tren Baju Lebaran 2025
-
Berkaca dari Menteri Pariwisata, Pentingkah Pejabat Publik Kuasai Public Speaking?
-
Bukber Zaman Sekarang, Ajang Silaturahmi atau Adu Pencapaian?
-
Perlukah Kebijakan Libur Panjang Selama Ramadan?
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Quiet Karya Susan Cain: Kekuatan Seorang Introvert
-
Ulasan Novel A Pocket Full of Rye: Pengkhianatan dan Keserakahan Keluarga
-
Joey Pelupessy: Saya Mau Lihat Rizky Ridho Main di Liga Eropa
-
Ulasan Novel Tuesdays With Morrie: Menemukan Makna pada Setiap Perjalanan
-
Ulasan Novel The Love Hypothesis: Perpaduan Sains dan Romance Menggemaskan
Ulasan
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Review Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, dari Ritual Mistis sampai Jumpscare Kejam
Terkini
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Generasi Unggul: Warisan Ki Hajar Dewantara, Mimpi Indonesia Emas 2045?