Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Priscilla Olga Salim
Graha Maria Annai Velangkanni (Instagram.com/velangkanni)

Graha Maria Annai Velangkanni, merupakan sebuah Gereja Katolik yang berdiri dengan megah di pinggiran kota Medan dan menjadi salah satu tempat ziarah umat Katolik baik dari Indonesia maupun mancanegara. Gereja dengan arsitektur unik ini berlokasi di Jalan Sakura III no 7-10 Tanjung Selamat, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan.

Graha Maria Annai Velangkanni didedikasikan untuk Bunda Maria yang dikenal di India sebagai Annai Velangkanni Arokia Martha, Our Lady of Good Health (Bunda penyembuh). Gereja ini mulai dibangun pada tahun 2001. Bangunan ini dibangun dengan sentuhan Indonesia dikombinasikan dengan arsitektur Indo-Mughai. Beberapa symbol kepercayaan menghiasi bangunan ini dan membentuk nilai estetika dan persatuan yang indah.

Gereja ini dibangun atas inisiatif bersama dari warga Tamil yang ada di Medan bersama pastor James Bharataputra S.J di mana pada saat itu mereka sangat kesulitan untuk melakukan ibadah bersama. Singkat cerita setelah mendapat izin dari Keuskupan Agung Medan dan pemerintah setempat, maka mulailah dibangun Gereja ini. Graha Maria ini dibangun oleh para amatir dan mengandalkan dana dari para donatur.

Campur tangan Tuhan sangat nyata dibalik terciptanya gereja yang indah ini. Total semua biaya pembangunan gereja ini mencapai 4 miliar rupiah dan jumlah yang besar ini berasal dari donatur baik dari seluruh penjuru dunia. Apabila biaya ini dibandingkan dengan bangunan yang sangat kokoh dan megah, tentu saja biaya ini jauh lebih murah.

Banyak mukzijat dan keajaiban yang terjadi sebelum, selama dan sesudah pendirian gereja ini. Pernah suatu waktu kebakaran hebat pada tanggal 2 November 2002 menghanguskan semua bangunan Pastoran (tempat tinggal para Pastor). Pada saat itu kamar pastor James juga ikut habis terbakar, sementara beliau baru berangkat ke Jakarta dan baru membawa donasi sebesar 10 juta rupiah tunai dari masyarakat Aceh.

Keajaiban terjadi, uang yang diletakkan di laci meja Pastor tersebut sama sekali tidak tersentuh oleh api, sementara handuk pembungkus dan meja itu sendiri sudah hancur terbakar. Uang,Alkitab dan buku Puji Syukur masih seperti sedia kala. Setelah perjuangan panjang, akhirnya 1 Oktober 2005, Graha Maria Annai Velangkanni resmi diresmikan oleh wakil Gubernur Sumatra Utara dan Uskup Agung Medan saat itu.

Gereja ini selain untuk ibadah , juga terbuka untuk wisata ziarah atau wisata kunjungan baik umat beragama Katolik maupun umat yang berasal dari agama lain. Apabila berwisata di sini, pengunjung diharapkan berlaku selayaknya mengunjungi tempat ibadah tentu prilaku kita disana harus dijaga, dengan tetap menjaga keheningan, kebersihan dan tutur kata. 

Priscilla Olga Salim