
Siapa yang tak mengenal HB Jassin? Para penikmat karya-karya sastra Indonesia atau pemerhati sejarah sastra Indonesia tentu mengenal tokoh yang satu ini. Pria yang memiliki nama lengkap Hans Bague Jassin ini lahir di Gorontalo, 31 Juli 1917 dan meninggal di Jakarta pada 11 Maret 2000. Beliau merupakan seorang esais, cerpenis, kritikus sastra, editor, hingga pendokumentasi karya-karya sastra.
Sejak kecil, HB Jassin sudah menggandrungi karya-karya sastra, dengan banyak membaca buku-buku sastra di perpustakaan pribadi milik ayahnya. Hingga di masa remaja beliau pindah ke Medan bersama keluarganya dan berteman akrab dengan Chairil Anwar, penyair yang kelak dielu-elukan karena kepiawaiannya dalam meramu sajak.
Sebagai seorang sastrawan dan kritikus sastra, HB Jassin sangat disegani oleh kawan-kawan se-profesinya. Hal itu dikarenakan keakuratannya dalam mengulas dan mengkritik karya-karya sastra. Dan karena hal itu pula, beliau dijuluki 'Paus Sastra Indonesia' oleh Gayus Siagian, yang saat itu merasa kesal karena perkataan Jassin selalu dinanti-nanti, didengarkan, diikuti, dan diamini, layaknya seorang Paus di Vatikan.
Selain berprofesi sebagai sastrawan dan kritikus sastra, Jassin juga berprofesi sebagai pengumpul karya-karya sastra, meskipun kegiatan tersebut tak lain hanya hobinya belaka. Sejak tahun 1970, Jassin sangat rajin dalam mengumpulkan karya-karya sastra, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, baik yang sudah berupa buku maupun yang masih berupa potongan tulisan (kliping).
Atas usahanya tersebut, Jassin kemudian mendirikan sebuah perpustakaan yang kelak diberi nama oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin dan diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin pada 21 Juni 1976.
Atas kegigihan HB Jassin dalam mengumpulkan karya-karya sastra hingga terciptanya Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, diharapkan kiranya banyak orang yang tertarik akan sastra dan banyak riset yang dilakukan lebih lanjut terhadap perkembangan sastra di Indonesia.
Sebab, Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin merupakan Pusat Dokumentasi Sastra terlengkap di dunia, dan kita tentu harus berbangga dan bersedia untuk merawat perkembangan bahasa dan sastra Indonesia, seperti halnya HB Jassin yang sangat mencintai bahasa dan sastra Indonesia dan terus merawat perkembangannya hingga akhir hayatnya.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Film Never Back Down: Kisah Remaja yang Mendalami Mix Martial Arts
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
Artikel Terkait
-
WSKT Diisukan Bakal Delisting dari BEI, Pengamat: Masih Terlalu Dini
-
14.000 Pekerja Dirumahkan, Pemerintah Diminta Lindungi Industri Padat Karya dan Pertanian
-
Aplikasi Buatan Anak Bangsa Janjikan Produk Lokal Tembus Pasar Global
-
Kurangi PHK, Pengusaha Usul Pemerintah Deregulasi Aturan di Industri Padat Karya
-
Ulasan Buku James Karya Percival Everett: Kisah Jim yang Akhirnya Bersuara
Ulasan
-
Review Film The Surfer: Semacam Studi Karakter yang Suram
-
Review Outer Banks, Petualangan Remaja Mencari Harta Karun Legendaris
-
Ariana Grande Bahas Kekuatan Cinta Lewat Lagu Supernatural
-
4 Rekomendasi Buku Tetralogi Karya Ilana Tan yang Wajib Kamu Baca
-
Ulasan Novel A Place Called Perfect: Rahasia Tersembunyi di Kota Perfect
Terkini
-
AI Masuk ke Kurikulum, Peluang atau Masalah?
-
Terinspirasi Satu Sama Lain, Perjalanan Deku dan Bakugo di My Hero Academia
-
Sinopsis Drama Truck Girl 2, Dibintangi Sakura Endo dan Ayumu Mochizuki
-
Bukan Cuma Berburu Poin, Pertarungan Lawan China Juga Bisa Jadi Laga Pemupus Harapan
-
Nasihat Ashanty dan Anang Hermansyah di Pernikahan Luna-Maxime: Harus Bisa Saling Jaga dan Mengerti