Apakah kamu termasuk anak yang merasa awkward untuk memberi pelukan, mengungkapkan rasa sayang atau bahkan meminta maaf kepada orang tua? Tenang, kamu tidak sendiri.
Karena kebanyakan anak-anak di Asia mengalaminya. Kamu harus tahu bahwa setiap generasi dari budaya yang berbeda memiliki cara yang beragam untuk meminta maaf. Anak yang sulit meminta maaf bisa jadi dipengaruhi oleh pola asuh orang tuanya.
Mengutip dari Quora dan Womenstherapyinstitute, ternyata kebanyakan orang tua Asia sulit untuk meminta maaf kepada siapa pun, apalagi kepada anak-anaknya sendiri. Orang tua Asia sejak masih anak-anak telah diajarkan tentang hierarki dalam keluarga.
Mereka diajari untuk menghormati orang yang lebih tua, jadi tidak sepatutnya orang tua meminta maaf terlebih dahulu. Mereka juga diajarkan pemahaman bahwa orang tua lebih tahu yang terbaik untuk anaknya. Kedudukan tinggi dalam keluarga membuat anak tidak bisa mengharapkan permintaan maaf dari orang tua.
Orang tua Asia gengsi untuk mengatakan "maaf" karena hal tersebut membuat mereka terkesan lemah atau menghilangkan otoritas mereka. Meskipun begitu, banyak orang tua yang cukup peduli untuk bertanggung jawab atas tindakan negatif mereka dan menebus kesalahan meski dengan tidak mengucapkan kata maaf.
Menurut Psikolog, Roslina Verauli, M.Psi., terkait sulitnya anak dan orangtua Asia untuk mengucapkan maaf dan cinta adalah karena pola budaya yang dinamakan high context.
Apa itu high context? Sebuah pola untuk menyampaikan perasaan sayang dan maaf dengan perbuatan, sehingga ungkapan tidak diperlukan. Berarti orang-orang Asia cenderung 'talk less do more' ya dalam hal ini.
Nah, kalau kita hubungkan dengan bahasa cinta atau love language, maka dapat disimpulkan bahwa orang tua di Asia memiliki bahasa cinta 'Act Of Service' alias menyampaikan rasa sayang dengan tindakan langsung.
Seorang ibu yang memasak makanan favorit anaknya, seorang anak yang membelikan barang kesukaan ibunya, saling memberi barang satu sama lain adalah beberapa bentuk act of service. Sama halnya dalam konteks meminta maaf, daripada mengatakannya, orang tua Asia akan menunjukkan perilaku konkret untuk menebus kesalahan.
Nah, itulah penyebab orang tua di Asia gengsi meminta maaf. Bagaimana, sudah paham, kan, sekarang?
Tag
Baca Juga
-
Mengenal Efek Barnum, Alasan Seseorang Memercayai Ramalan Zodiak
-
5 Cara Menghilangkan Pikiran Negatif agar Hidup Jadi Lebih Tentram
-
Tidak akan Sembuh Sendiri, Ini 5 Cara Menyembuhkan Luka Batin
-
Filosofi Jiraiya: Memaknai Kegagalan Dalam Hidup dari Salah Satu Karakter 'Naruto'
-
Kenali Call of The Void, Rasa Tiba-tiba Ingin Mencelakai Diri
Artikel Terkait
-
Dituduh Aniaya Anak Polisi, Guru Supriyani Curhat Selama Ditahan: Tiap Pagi Cabut Rumput, Tidurnya Beralas Tikar
-
Masuk Grup Neraka Piala Asia U-20 2025, Timnas Indonesia U-20 Bakal Ketambahan 3 Pemain Naturalisasi
-
Lesti Kejora Hamil Lagi, Rizky Billar Berharap Dapat Anak Perempuan
-
Donald Trump Menangi Pilpres AS, Inilah Anak Hingga Cucunya Yang Jadi Dinasti Politik
-
KPK Keliru Soal Jet Pribadi Kaesang! Pakar: Pemberian Fasilitas ke Keluarga Inti Pejabat Tetap Gratifikasi
Ulasan
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
-
Ulasan Film REC, Horor Found Footage yang Mencekam
Terkini
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings
-
Comeback Memukau! VIVIZ Umbar Pesona dan Rasa Percaya Diri di Video Musik Lagu Baru 'Shhh!'
-
4 Rekomendasi Liquid Blush Warna Mauve, Tampil Cantik dan Natural!
-
Denny Cagur Akui Ada 27 Artis Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Dugaan Judi Online
-
Rizky Ridho, dan Akselerasi Kejutannya yang Selalu Jadi Ancaman bagi Pertahanan Lawan