Dalam perkembangan sejarahnya, Angkatan Udara Republik Indonesia atau yang disingkat AURI pernah mengoperasikan beragam jet tempur buatan Uni Soviet pada medio 1960 hingga awal tahun 1970-an.
Meskipun terhitung tidak terlalu lama dalam mengoperasikan alutsista dari negeri beruang merah tersebut, namun dengan kekuatan Indonesia yang pada saat itu membuat Indonesia menjadi negara dengan kekuatan udara terkuat di belahan bumi selatan pada masanya.
Ragam alutsista tersebut jika ditelusuri pengadaannya dilakukan pada menjelang operasi Trikora yang ditujukan untuk merebut Irian Jaya (Papua) yang saat itu masih dikuasai oleh Belanda.
Inilah deretan jet tempur buatan Uni Soviet yang pernah digunakan Indonesia pada masa orde lama.
1. Mikoyan MiG-15
Jet tempur yang diproduksi oleh Uni Soviet pasca berakhirnya perang dunia ini sempat didatangkan oleh pihak AURI untuk dijadikan jet latih bagi para penerbang AURI.
Dilansir dari Indomiliter.com, Indonesia mendatangkan beberapa Jet tempur MiG-15 UTI yang merupakan versi latih dua kursi. Total jet ini didatangkan oleh pihak AURI sebanyak 15 unit.
Jet tempur yang ditenagai oleh mesin tipe turbojet tunggal Klimov VK-1 ini memang sudah malang melintang dalam medan koflik di dunia.
Mulai dari medan perang Korea hingga awal perang Vietnam jet ini menunjukkan kehebatannya dan menjadi salah satu momok jet-jet barat kala itu.
2. Mikoyan MiG-17
Jet ini merupakan turunan langsung dari Mikoyan MiG-15 dengan beragam pembaharuan. Salah satunya adalah teknologi radar gunsight yang membuat jet ini dapat bersaing dengan jet-jet barat pada periode akhir tahun 1950-an.
Jet ini memiliki kode penamaan barat sebagai ‘Fresco’ dan menjadi momok bagi pilot Vietnam selatan dan tentara Amerika yang bertugas di Perang Vietnam kala itu.
Indonesia mendatangkan jet tempur MiG-17 sebagai jet tempur utama AURI pada periode 1960-an. Dilansir dari Indomiliter.com, jet ini didatangkan oleh pihak AURI sebanyak 70 unit, akan tetapi sekitar 40 unit yang didatangkan merupakan versi buatan Polandia yang memiliki nama LIM-5P-30.
Ada kisah unik yang menyertai perjalanan jet ini di Indonesia, yakni insiden seorang pilot bernama Daniel Maukar yang secara tiba-tiba memberondong tembakan dengan MiG-17 ke arah Istana Merdeka. Insiden tersebut sempat membuat heboh dan menjadi kisah tersendiri pengoperasian jet ini di Indonesia.
3. Mikoyan MiG-19
Dominasi pabrikan pesawat Mikoyan-Gurevich memang menjadi tumpuan kekuatan udara Indonesia pada periode 1960-an. Salah satu alutsista yang juga pernah digunakan oleh pihak AURI untuk mendukung operasi Trikora adalah Mikoyan MiG-19 atau yang dalam kode NATO disebut ‘Farmer’.
Jet tempur yang ditenagai oleh sepasang mesin kembar Tumansky RD-9B dengan afterburning ini didatangkan ke Indonesia sebanyak 35 unit.
Jet ini tentunya menjadi tulang punggung AURI pada saat itu dan menjadi satu-satunya jet tempur bermesin ganda yang didatangkan ke Indonesia untuk mendukung operasi Trikora.
4. Mikoyan MiG-21
Dari sekian banyak alutsista udara dari Uni Soviet yang didatangkan pihak AURI pada medio 1960-an, mungkin MiG-21 merupakan jet tempur tercanggih yang dimiliki oleh Indonesia pada masa itu.
Dilansir dari laman tni-au.mil.id, jet tempur yang dikenal dengan kode ‘Fishbed’ tersebut menjadi kekuatan skuadron udara 14 yang bermarkas di Lanud Iswahyudi, Madiun.
Indonesia sendiri mendatangkan sekitar 26 jet tempur ini dan yang didatangkan merupakan varian MiG-21F-13. Jet yang ditenagai mesin tunggal Tumansky R-25-300 ini mampu mencapai kecepatan hingga 2.175 km/jam atau Mach 2.0.
Tidak heran bahwa jet dengan kemampuan pencegat ini menjadi salah satu jet tercepat di masanya. Meskipun cukup canggih namun jet ini bukannya tanpa masalah dalam pengoperasiannya di Indonesia.
Beberapa kali jet ini sempat mengalami crash atau kecelakaan hingga kemudian digrounded karena susahnya suku cadang akibat dari perubahan arah politik di negeri ini pada tahun 1965.
Nah, itulah keempat jet tempur buatan Uni Soviet yang pernah dioperasikan oleh AURI pada masa orde lama.
Baca Juga
-
Daftarkan Anak Ikut Futsal Sedini Mungkin? Ini Dia 3 Dampak Positifnya!
-
Sandy Walsh Gabung Buriram United, akan Duet dengan Shayne Pattyanama?
-
Rizky Ridho Dianggap Layak Main di Eropa, Mengapa Tak Langsung Abroad?
-
Diisukan Diincar Schalke 04, Akankah Thom Haye Pilih Karir di Liga Jerman?
-
Demi Menit Bermain, 4 Pemain Abroad Timnas Indonesia Ini Rela Pindah Klub
Artikel Terkait
-
Amankan KTT G20 di Bali, TNI AL Siapkan 12 Kapal Perang
-
Manusia Selalu Bikin Masalah! Sampah Seberat 6.800 Kg Ada di Mars
-
NATO Ketakutan usai Jet Tempur Jerman Tembak Jatuh Pesawat Indonesia, Ini Faktanya
-
Viral Video NATO Ketakutan Jet Tempur Jerman Tembak Pesawat Perang Indonesia hingga Terjatuh, Begini Faktanya
-
Heboh NATO Ketakutan Jet Tempur Jerman Tembak Jatuh Indonesia, Berikut Faktanya
Ulasan
-
Ulasan Novel Selamat Tinggal: Ketika Hukum Tak Lagi Gagah dalam Kebenaran
-
Ulasan Film Merah Putih: One For All, Niat Baik yang Tersandung Eksekusi!
-
Ulasan Film Panggilan dari Kubur: Ketika Cinta Ibu Jadi Teror Mengerikan!
-
Novel Love Unmasked: Ketika Ekstrovert Meluluhkan Hati Seorang Introvert
-
Ulasan Novel On The Road: Kisah Dua Pemuda Melintasi Negara Amerika Serikat
Terkini
-
3 Alasan Kenapa Kamu Harus Ikut Andil dalam Gerakan Jaga Hutan
-
Premier League: Altay Bayidir Blunder, Ini Kata Pelatih Manchester United
-
4 Rekomendasi Serum yang Ampuh Redakan Jerawat dan Lawan Penuaan
-
Siap Jajal Persijap Jepara, Marc Klok Ungkap Target Utama Persib Bandung
-
BRI Super League: Eduardo Perez Dedikasikan Kemenangan Perdana untuk Fans