Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | zahir zahir
Penerbangan MiG-21 (Pixabay/Eu_eugen)

Dalam perkembangan sejarahnya, Angkatan Udara Republik Indonesia atau yang disingkat AURI pernah mengoperasikan beragam jet tempur buatan Uni Soviet pada medio 1960 hingga awal tahun 1970-an.

Meskipun terhitung tidak terlalu lama dalam mengoperasikan alutsista dari negeri beruang merah tersebut, namun dengan kekuatan Indonesia yang pada saat itu membuat Indonesia menjadi negara dengan kekuatan udara terkuat di belahan bumi selatan pada masanya.

Ragam alutsista tersebut jika ditelusuri pengadaannya dilakukan pada menjelang operasi Trikora yang ditujukan untuk merebut Irian Jaya (Papua) yang saat itu masih dikuasai oleh Belanda.

Inilah deretan jet tempur buatan Uni Soviet yang pernah digunakan Indonesia pada masa orde lama.

1. Mikoyan MiG-15

Jet Tempur Mikoyan MiG-15 (Pixabay/CanonEOS1300d)

Jet tempur yang diproduksi oleh Uni Soviet pasca berakhirnya perang dunia ini sempat didatangkan oleh pihak AURI untuk dijadikan jet latih bagi para penerbang AURI.

Dilansir dari Indomiliter.com, Indonesia mendatangkan beberapa Jet tempur MiG-15 UTI yang merupakan versi latih dua kursi. Total jet ini didatangkan oleh pihak AURI sebanyak 15 unit.

Jet tempur yang ditenagai oleh mesin tipe turbojet tunggal Klimov VK-1 ini memang sudah malang melintang dalam medan koflik di dunia.

Mulai dari medan perang Korea hingga awal perang Vietnam jet ini menunjukkan kehebatannya dan menjadi salah satu momok jet-jet barat kala itu.

2. Mikoyan MiG-17

Pesawat MiG-17 di Museum Dirgantara Adisucipto (Wikipedia)

Jet ini merupakan turunan langsung dari Mikoyan MiG-15 dengan beragam pembaharuan. Salah satunya adalah teknologi radar gunsight yang membuat jet ini dapat bersaing dengan jet-jet barat pada periode akhir tahun 1950-an.

Jet ini memiliki kode penamaan barat sebagai ‘Fresco’ dan menjadi momok bagi pilot Vietnam selatan dan tentara Amerika yang bertugas di Perang Vietnam kala itu.

Indonesia mendatangkan jet tempur MiG-17 sebagai jet tempur utama AURI pada periode 1960-an. Dilansir dari Indomiliter.com, jet ini didatangkan oleh pihak AURI sebanyak 70 unit, akan tetapi sekitar 40 unit yang didatangkan merupakan versi buatan Polandia yang memiliki nama LIM-5P-30.

Ada kisah unik yang menyertai perjalanan jet ini di Indonesia, yakni insiden seorang pilot bernama Daniel Maukar yang secara tiba-tiba memberondong tembakan dengan MiG-17 ke arah Istana Merdeka. Insiden tersebut sempat membuat heboh dan menjadi kisah tersendiri pengoperasian jet ini di Indonesia.

3. Mikoyan MiG-19

Jet Tempur MiG-19 (Pixabay/Artem_Apukhtin)

Dominasi pabrikan pesawat Mikoyan-Gurevich memang menjadi tumpuan kekuatan udara Indonesia pada periode 1960-an. Salah satu alutsista yang juga pernah digunakan oleh pihak AURI untuk mendukung operasi Trikora adalah Mikoyan MiG-19 atau yang dalam kode NATO disebut ‘Farmer’.

Jet tempur yang ditenagai oleh sepasang mesin kembar Tumansky RD-9B dengan afterburning ini didatangkan ke Indonesia sebanyak 35 unit.

Jet ini tentunya menjadi tulang punggung AURI pada saat itu dan menjadi satu-satunya jet tempur bermesin ganda yang didatangkan ke Indonesia untuk mendukung operasi Trikora.

4. Mikoyan MiG-21

Jet Tempur Mikoyan MiG-21 (Pixabay/Nedd3_89)

Dari sekian banyak alutsista udara dari Uni Soviet yang didatangkan pihak AURI pada medio 1960-an, mungkin MiG-21 merupakan jet tempur tercanggih yang dimiliki oleh Indonesia pada masa itu.

Dilansir dari laman tni-au.mil.id, jet tempur yang dikenal dengan kode ‘Fishbed’ tersebut menjadi kekuatan skuadron udara 14 yang bermarkas di Lanud Iswahyudi, Madiun.

Indonesia sendiri mendatangkan sekitar 26 jet tempur ini dan yang didatangkan merupakan varian MiG-21F-13. Jet yang ditenagai mesin tunggal Tumansky R-25-300 ini mampu mencapai kecepatan hingga 2.175 km/jam atau Mach 2.0.

Tidak heran bahwa jet dengan kemampuan pencegat ini menjadi salah satu jet tercepat di masanya. Meskipun cukup canggih namun jet ini bukannya tanpa masalah dalam pengoperasiannya di Indonesia.

Beberapa kali jet ini sempat mengalami crash atau kecelakaan hingga kemudian digrounded karena susahnya suku cadang akibat dari perubahan arah politik di negeri ini pada tahun 1965.

Nah, itulah keempat jet tempur buatan Uni Soviet yang pernah dioperasikan oleh AURI pada masa orde lama.

zahir zahir