Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Dian Haerani
ini aheng bukan dilan (instagram/nichinisya)

Bercerita tentang seorang mahasiswa hukum bernama Henderi yang lebih sering disapa Aheng. Dia anak beasiswa di kampusnya. Bukan, bukan karena Aheng adalah seorang mahasiswa jenius nan berprestasi. Aheng dapat beasiswa karena dirinya memenuhi standar kualifikasi.

Prinsip Aheng adalah untuk tidak pernah menangis dan menunjukkan kelemahannya di depan orang lain. Aheng tipikal pemuda yang selalu kelihatan ceria di depan semua teman-temannya. Kerjanya juga hanya becanda menghibur semua orang. Tidak pernah sekalipun Aheng terlihat lesu di depan Marko, Arjun, dan Leon. Dia selalu berusaha untuk baik-baik saja.

Sampai sebuah hari yang sial memulai masalah besar yang menimpa hidup Aheng. Tidak sengaja mahasiswa lawak tersebut menabrak mobil milik Haris, anak wakil rektor yang kaya raya dan sombong, menggunakan motor matic pink kesayangan Aheng yang diberi nama Nirmala. Aheng harus membayar ganti rugi yang besar untuk biaya servis mobil Haris. Karena hal itulah Aheng menjadi sering terlibat dengan mahasiswi cantik bernama Carelia yang menalangi utangnya pada Haris.

Entah benar-benar karena tragedi menabrak mobil Haris atau memang ini sudah waktunya, tapi semua masalah dan penderitaan yang selama ini selalu Aheng berusaha tahan dan tutupi jadi muncul ke permukaan. Rahasia besarnya terungkap. Perihal keluarga, mamanya, sampai status sosial Aheng yang sebenarnya. Seolah sangat tiba-tiba, Aheng tak menyangka dunia akan tahu semua permasalahannya dan dia harus memperlihatkan sisi lemahnya. 

Melalui cerita Aheng, saya jadi paham, sekuat apa pun kita, seberapa pintar pun kita menutupi semua kelemahan yang kita punya, kita tetaplah manusia biasa. Tidak perlu merasa takut nampak terpuruk. Tidak apa sedikit merepotkan orang lain yang peduli pada kita. Tidak harus juga kita selalu menghibur semua orang di sekitar.

Karena sebenarnya, seseorang akan merasa sangat dihargai apabila kita mau menangis dan menunjukkan sisi rapuh kita di depan mereka. Seperti Leon yang selalu memaksa Aheng untuk bercerita serius kepadanya tentang semua beban yang memberatkan hati pria itu. Leon ingin Aheng berhenti bercanda sekali saja dan meluapkan semua isi hatinya yang pasti menyesakkan dada.

Intinya, jangan pernah ragu untuk bercerita pada orang-orang tersayang. Jangan memendam terlalu banyak hal sendirian karena itu hanya akan membuat kita semakin menderita.

Dian Haerani