Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Ariya Gesang
Ilustrasi menulis novel (pixabay.com/janeb13)

Plot hole adalah alur cerita yang tidak sesuai dengan logika. Dalam sebuah novel seharusnya tidak ada plot hole sama sekali. Namun, kurangnya pengetahuan dan pengalaman membuat plot hole baru disadari setelah novel selesai. Malah biasanya polt hole tersebut justru ditemukan oleh pembaca.

Banyaknya plot hole yang ada bisa membuat pembaca kecewa telah membaca novel kita hingga selesai. Hal itu juga membuat novel kita jadi tidak berkualitas dan mengurangi minat editor untuk menerbitkannya. Sebenarnya apa saja sih yang menjadi faktor adanya plot hole dalam novel? 

Nah, berikut 4 hal yang membuat novel kita memiliki banyak plot hole:

1. Tidak Memakai Outline

Outline adalah kerangka dalam sebuah cerita, memiliki alur dari awal sampai akhir secara lengkap. Dengan adanya outline, terjadinya plot hole pun bisa diminimalisir.

Jangan mengabaikan outline jika kita adalah penulis pemula. Tanpa adanya outline, kita bisa memiliki ide cerita baru yang ingin dituangkan pada novel yang sedang ditulis, sehingga ceritanya bercabang ke sana kemari dan akhirnya menimbulkan banyak plot hole.

2. Kurang Riset

Riset sangat penting dalam menulis sebuah cerita, tanpa riset cerita kita tak terasa relate. Plot hole juga sering datang karena kurangnya riset. Misalnya kita menulis seorang penembak jitu yang telah memasangkan peredam suara pada senapan laras panjangnya.

Namun, saat menembakkan, kita menuliskan kata "dor" pada narasi. Padahal secara logika, dengan adanya peredam suara akan membuat senapan melesakkan peluru dengan senyap. Ini adalah salah satu contoh plot hole dalam sebuah cerita, karena itu riset menjadi sangat penting.

3. Proses Editing yang tidak Efektif

Sebagai seorang penulis, kita juga harus membaca ulang dari awal sampai akhir novel yang sudah kita selesaikan. Dengan begitu kita bisa menemukan plot hole dan mengeditnya satu per satu.

Dalam proses editing kita harus fokus membaca kata per kata agar plot hole tidak luput dari perhatian kita. Bukan hanya mengecek typo, tapi pahamilah alurnya dengan baik, adegan per adegan, sampai analogi yang dituangkan.

4. Terburu-buru

Hendaknya jangan terburu-buru dalam menyelesaikan sebuah novel. Terburu-buru bisa membuat kita mengabaikan alur cerita yang seharusnya masih berjalan panjang dan menarik. Karena terburu-buru, biasanya kita lebih memilih untuk mengakhiri cerita tanpa adanya penyelesaian tujuan beberapa tokoh yang sudah ditulis.

Kita malah hanya menyelesaikan tujuan untuk tokoh yang penting-penting saja. Tidak adanya penyelesaian tujuan pada beberapa tokoh yang sudah ditulis adalah salah satu contoh plot hole.

Itulah 4 hal yang membuat novel kita memiliki banyak plot hole. Tentunya hal ini wajar terjadi jika kita masih pemula, karena itu proses belajar sangat penting untuk kemajuan kita. Dengan memahami poin-poin di atas, berarti kita sudah belajar bagaimana cara menghindari adanya plot hole pada novel yang kita tulis. Yuk, kita tulis novel tanpa plot hole!

Ariya Gesang