Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar telah memasuki babak semifinal. Empat negara telah memastikan lolos dan saling berhadapan di fase ini, yakni Maroko yang akan menghadapi Prancis dan Kroasia yang akan kembali berjumpa Argentina. Duel antara Prancis melawan Maroko tentunya merupakan duel yang cukup ditunggu-tunggu. Pasalnya, timnas Maroko membuat sejarah baru sebagai tim benua Afrika pertama yang lolos ke fase semifinal, sedangkan Prancis sedang dalam misi mempertahankan gelar juara dunianya setelah sukses merengkuhnya pada edisi 2018 silam.
Rivalitas keduanya mungkin tidak terlalu ketat dibandingkan rivalitas antara Prancis-Aljazair ataupun Aljazair-Maroko. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa relasi antara Prancis dan Maroko sudah terjalin sejak lama. Bahkan, menurut catatan sejarah relasi antara kedua negara sudah terjadi sejak abad ke-8, tepatnya saat itu Dinasti Umayyad melakukan invasi islam ke daratan Gaul yang kini menjadi Prancis. Namun, ternyata relasi kedua belah pihak tersebut lebih dari sekadar itu.
Dipengaruhi Sejarah Dalam Dunia Olahraga
Maroko dan Prancis pernah berperang satu sama lain pada abad ke-19, perang ini dikenal dengan nama Franco-Moroccan War. Peristiwa tersebut kemudian diikuti dengan pembentuka wilayah Protektorat Prancis di Maroko pada abad ke-20. Hal inilah sekaligus yang memulai masa kolonialisasi Prancis di Maroko. Uniknya, pada masa kolonialisasi tersebut olahraga menjadi salah satu bagian penting dalam sejarah masyarakat Maroko. Saat itu olahraga khususnya sepak bola mulai diperkenalkan oleh para pendatang Prancis yang sebagian besar adalah tentara kepada masyarakat Maroko.
BACA JUGA: 13 Fakta Menarik Jelang Argentina vs Kroasia di Semifinal Piala Dunia 2022: Kans Messi Lampaui Rekor Maradona
Dilansir dari historia.id, sepak bola mulai dibawa ke Maroko pada abad ke-20 oleh para serdadu Prancis. Bahkan, beberapa kalangan berpendapat sepak bola menjadi sebuah sarana politik bagi pihak yang menggunakannya. Di sisi kolonialis Prancis, sepak bola dianggap sebagai wadah peredam pemberontakan sekaligus menjadi ‘jembatan’ antara pihak Prancis dan dunia Islam, khususnya daerah kolonialisasi Prancis di Afrika seperti Tunisia, Aljazair dan Maroko.
Bagi pihak Maroko sendiri sepak bola digunakan sebagai alat perjuangan dalam melepaskan diri dari cengkaram kolonialisasi dan pemersatu rasa nasionalisme. Hal tersebut kemudian mengalami pasang-surut hingga Maroko kemudian merdeka pada tahun 1956. sepak bola juga menjadi salah satu wadah bagi insan muda di Maroko untuk mengembangkan kemampuan di dunia Internasional hingga hari ini.
Rekor Pertemuan Kedua Tim
Prancis dan Maroko tercatat sudah bertemu 5 kali dalam event resmi, dengan perbandingan 2 kali kemenangan untuk Prancis dan 3 sisa laga berakhir imbang. Akan tetapi, laga yang akan berlangsung Kamis dini hari nanti akan menjadi pertemuan pertama mereka di event sekelas Piala Dunia. Tentunya hal ini membuat laga tersebut akan berlangsung ketata dan dipastikan cukup menyedot perhatian publik sepak bola dunia.
Pasalnya, Maroko merupakan tim yang penuh kejutan dalam gelaran piala dunia kali ini. Setelah sukses mengalahkan Spanyol lewat adu pinalti dengan skor 3-0, pada fase perempat final kemarin mereka sukses memulangkan timnas Portugal dengan skor tipis 1-0 sekaligus membuat sejarah sebagai tim benua Afrika pertama yang lolos ke semifinal.
BACA JUGA: 3 Alasan Timnas Prancis Bisa Pecundangi Maroko di Semifinal Piala Dunia 2022
Prancis juga tentunya tidak bisa dianggap remeh. Mengusung misi mempertahankan gelar, Prancis di fase gugur ini sukses menghancurkan Polandia dengan skor 3-1 di babak 16 besar, kemudian mereka sukses mengalahkan Inggris dengan skor tipis 1-2.
Hasil kemenangan tentunya menjadi harga mati bagi kedua tim di laga nanti. Belum lagi peran sejarah di masa lalu juga kemungkinan akan membuat laga semifinal ini akan dibumbui rasa gengsi antara kedua pemain dari masing-masing negara. Belum lagi akan ada pertemuan dua rekan di klub yakni Kylian Mbappe di Prancis dan Achraf Hakimi di Maroko yang sama-sama membela klub raksasa Ligue 1 atau kasta liga teratas Prancis, yakni Paris Saint-Germain.
Video yang Mungkin Anda Suka.
Baca Juga
-
Eks-Kapten Timnas U-19 Akui Sulit Ikuti Porsi Latihan Bersama STY, Mengapa?
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Calvin Verdonk Singgung Taktik Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ini Alasannya
-
Bersaing dengan 2 Seniornya, Apakah Arkhan Kaka Bisa Dilirik oleh STY?
-
Indonesia Perlu Waspadai Myanmar di AFF Cup 2024, Jadi Tim Kuda Hitam?
Artikel Terkait
-
Apakah Matematika Sebuah Penemuan atau Ciptaan?
-
Calvin Verdonk di Jakarta: dari Hotel ke Mall Jalan Kaki 45 Menit
-
Heboh Pengamat Sepak Bola Kalah Taruhan Rp 200 Juta Usai Timnas Indonesia Menang, Netizen Seret Nama Bung Towel
-
Calvin Verdonk 'Minta Bantuan' ke Jepang: Semoga...
-
Jadwal F1 GP Qatar 2024: Masih Menantikan Juara Dunia Konstruktor
Ulasan
-
Ulasan Buku Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Lowa, Fiksi di Dalam Fiksi
-
Menguak Sisi Gelap Cinta Seorang Ibu, Ulasan Novel Holly Mother
-
Realita yang Menyebalkan dalam Perhaps Mine: Kamu Kerja Apa Dikerjain Sih?
-
Ulasan Film Wolfs: Kolaborasi Dua Fixer Profesional dalam Misi Sarat Intrik
-
Review Buku Hidup Tak Selalu Baik-Baik Saja, Ketika Hidup Tak Sesuai Ekspektasi
Terkini
-
Kasus Dugaan Tindak Pidana Seksual Choi Min-hwan Ditutup Imbas Kurang Bukti
-
4 Ide Outfit Kasual ala Seunghee OH MY GIRL, Tampil On Point Kapan Pun!
-
4 Faktor Kerajinan Bambu Masih Eksis
-
3 Rekomendasi Oil Serum yang Mengandung Retinol, Ampuh Atasi Tanda Penuaan
-
Tantangan UMKM Prinxmas, Menyongsong Persaingan di Era Digital