Pada bulan Oktober lalu, 2 remaja di Korea Utara dijatuhi hukuman mati karena telah menonton dan menyebarkan film drama Korea. eksekusi ini dilaksakan dilapangan terbuka dan para petugas eksusekusi memaksa para warga untuk menonton proses hukuman tersebut.
Seperti yang kita ketahui, Korea utara merupakan negara yang cukup ketat mengawasi warganya dari pengaruh budaya Korea selatan. Presiden yang sedang berkuasa saat ini Kim Jong-Un sampai membuat sebuah undang-undang tentang konsumsi produk dari Korea selatan, mulai dari Drama korea, musik k-pop, hingga produk-produk korsel lainnya.
BACA JUGA: Usai Pelecehan Seksual, Wanita Emas Kini Tuding KPU Desain Ganjar Pranowo Jadi Presiden
Pemerintah Korea Utara tak segan-segan memberikan hukuman bagi warganya yang melanggar peraturan tersebut. Merangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa hukuman dan sanksi bagi yang menonton drakor ataupun pelanggar hukum di Korea Utara.
1. Penjara
Seperti di negara pada umumnya, yang melanggar hukum akan dikenakan hukuman penjara. Di Korut sendiri seperti itu, Masa hukuman penjara yang paling cepat bisa mencapai 15 tahun, hukuman tersebut bisa lebih berat lagi hingga penjara seumur hidup.
2. Kerja paksa
Hukuman selanjutnya yaitu kerja paksa. Bagi para pelanggar akan dipaksa untuk terus bekerja dalam waktu berjam-jam. Pekerjaan yang didapat berupa memikul batu, membuat sebuah lubang, dan pekerjaan berat lainnya. Masa di kamp kerja paksa ini mencapai 1 sampai 3 tahun. masa tahanan bisa saja terus bertambah jika masih terus melanggar hukum.
3. Eksekusi mati
Hukuman yang terakhir yaitu di eksekusi mati. Hukuman ini diberikan kepada pelanggar yang menyebarkan konten-konten dari korsel ataupun kepada pelanggar yang terus berulang kali melakukan kesalahan yang sama.
Dari beberapa jenis hukuman di atas merupakan hal yang mutlak, baik remaja ataupun orang dewasa bisa kena tanpa memandang usia. Jika ada seorang remaja yang melanggar, maka yang dijatuhi hukuman bukan hanya kepada anak tersebut, orang tua dari remaja itu juga terkena hukuman. Hal ini dianggap bahwa orang tua tersebut gagal untuk mendidik anaknya.
BACA JUGA: Pedas! Demokrat Tuding Jokowi Lagi Cuci Tangan Usai Curhat Ogah Disalahkan soal Koalisi Gagal
Selain larangan untuk mengonsumsi produk atau konten dari korsel. pemerintah Korut juga melarang penyebaran konten-konten dari negara lain, khususnya dari negara Amerika dan jepang. Tujuan dari dibuatnya undang-undang ini salah satunya adalah agar para anak muda di Korut tidak hilang jiwa nasionalismenya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Video yang Mungkin Anda Suka.
Tag
Baca Juga
-
Timnas Indonesia Wajid Pertajam Lini Serang jika Ingin Lolos Piala Dunia 2026!
-
Kenapa Penalti Justin Hubner Diulang? Ternyata Begini Alasannya!
-
Bak Emi Martinez, Ernando Ari Unjuk Tarian Usai Blok Tendangan Penalti
-
Miliki Squad Lebih Mahal, Apakah Timnas Indonesia U-23 Bisa Taklukan Qatar?
-
Menerka Peluang Timnas Indonesia Lawan Qatar di Piala Asia U-23
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
-
Review Film Went Up the Hill: Kala Duka Nggak Pernah Mau Pergi
-
Ulasan Never Have I Ever: Saat Cinta, Budaya dan Kekacauan Jadi Satu Kisah
-
Ulasan Novel A Whole Lotto Love: Romansa Manis di Balik Kemenangan Lotre
-
Ulasan Buku Generasi 90an, Kenangan Jadul dan Nostalgia Kaum Milenial
Terkini
-
Menggiring Bola Melawan Stigma: Perempuan dan Kesetaraan di Lapangan Futsal
-
Mau Hangout Pas Weekend? 4 Ide OOTD Kasual ala Jennie BLACKPINK yang Nyaman
-
Adaptasi Game Populer, Sengoku: No Defeat Akan Tayang Perdana Tahun 2026
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
4 OOTD Jo A Ram yang Simpel dan Stylish, Ide Buat Pecinta Gaya Playful