Pernahkan kalian bertanya-tanya mengapa alasan jeruk Mandarin identik dengan kebudayaan masyarakat Tionghoa, terutama ketika perayaan Imlek sedang berlangsung?
Di Indonesia sendiri, perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina merupakan momen yang sangat dinantikan. Selain karena termasuk hari libur nasional, perayaan Imlek juga sangat kental dengan berbagai jenis hidangan lezat yang menggugah selera.
Salah satu hidangan khas Imlek adalah jeruk Mandarin. Buah yang memiliki ukuran kecil dengan kulit berwarna orange ini selalu tersaji di meja makan ketika sedang kumpul keluarga untuk merayakan Imlek.
BACA JUGA: 7 Hidangan Makanan yang Membawa Keberuntungan saat Tahun Baru Imlek, Sudah Tahu?
Dikutip dari situs Fairprice.com, ada empat alasan yang membuat buah satu ini selalu hadir untuk menyegarkan suasana ketika perayaan Imlek sedang berlangsung, berikut informasi lengkapnya.
1. Membawa keberuntungan
Sebagai orang Tionghoa, mereka meyakini bahwa setiap benda termasuk hidangan yang tersaji saat Imlek memiliki filosofi tersendiri. Nah untuk jeruk Mandarin sendiri ternyata sering dikaitkan dengan kepercayaan bahwa jeruk ini membawa keberuntungan.
Filosofi ini diambil dari konsep ‘yin dan yang’, yang menyatakan bahwa setiap benda yang ada memiliki sisi baik dan buruk. Masyarakat Tionghoa juga percaya bahwa bentuk dari jeruk Mandarin ini menyimbolkan keberuntungan.
Bentuk buah tersebut dianggap mirip dengan bentuk matahari, sehingga memberi vibes positif dan dikaitkan dengan hal kekayaan, nasib baik, dan kesuburan.
2. Punya makna yang baik dari segala sisi
Seperti yang kalian tahu bahwa intonasi ketika mengucapkan kata dalam bahasa Cina bisa menimbulkan makna yang berbeda.
Uniknya, jika kalian menerjemahkan kata “jeruk Mandarin” dari bahasa Inggris ke bahasa Cina maka kata yang muncul memiliki makna emas dan kekayaan. Alasan itulah yang membuat banyak orang percaya bahwa jeruk satu ini memiliki makna yang baik dari segala sisi.
BACA JUGA: 4 Fakta Unik Seputar Kue Keranjang, Kue yang Selalu Disajikan saat Imlek!
3. Menyimbolkan kesuburan
Pada budaya masyarakat Tionghoa, mereka biasanya membawa jeruk Mandarin sebagai buah tangan untuk mengunjungi pasangan pengantin baru.
Alasannya, selain terkesan menyegarkan jeruk Mandarin juga dipercaya menyimbolkan kesuburan. Alhasil buah satu ini sering dibawa sebagai bingkisan atau hidangan untuk menyambut tamu sebagai tanda selamat datang.
4. Jadi item untuk Hari Valentine di China
Selain coklat dan bunga mawar, masyarakat Cina juga sering menjadikan buah Mandarin sebagai item untuk meramaikan perayaan Hari Valentine.
Menurut Wikipedia, Hari Valentine Cina atau lebih dikenal dengan Festival Qixi diperingati pada hari ke-7 di bulan ke-7 berdasarkan penanggalan Imlek.
Nah, sebagai ganti coklat dan bunga mawar, masyarakat Tiongho biasanya memberi pasangan berupa jeruk Mandarin karena buah satu ini rasanya asam dan manis, sama seperti cinta.
Itulah 4 alasan jeruk Mandarin sangat identik dengan budaya masyarakat Tionghoa, menarik sekali bukan?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
5 Idol Kpop yang Dikenal Piawai Bermain Gitar, Sering Bikin Cover Lagu Lho!
-
4 Grup Kpop yang Jadi Incaran Noona Fans Saat Ini, Membernya Brondong Semua
-
4 Cara Ampuh Kembalikan Minat Membaca setelah Lama Vakum, Wajib Dicoba Nih!
-
5 Rahasia Sukses Bisnis Fotokopi Rumahan, Pemula Wajib Tahu!
-
Tak Melulu soal Gaji, Ternyata Ini 5 Alasan Seseorang Resign dari Pekerjaannya
Artikel Terkait
-
Sudah Lama Ngarep RK Pindah ke Jakarta Karena Toleran, Komunitas Tionghoa Deklarasi Dukungan ke Pasangan RIDO
-
Mau Bangun Hunian di Atas Pasar, RK Bakal Ajak Orang-orang Tionghoa Kembali ke Glodok jika Menang Pilkada
-
Azmi Pandemi 'Xa Wang Xie Na Wang': Asimilasi Budaya Ngapak dan Tionghoa yang Sarat Makna
-
Bekal Bikinan Ibu Dibuang dan Diejek "Tionghoa Bukit", Kisah Haru Bocah Ini Bela Adik Perempuan yang Dibully
-
Filosofi Investasi Ternyata Mirip dengan Olahraga Padel: Sama-Sama Membutuhkan Mitra yang Bisa Dipercaya
Ulasan
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Ulasan Novel Quatre Karya Venita Beauty: Memilih Antara Mimpi Atau Realita
-
Selalu Best Seller, 3 Buku Ini Gak Pernah Nangkring di Event Cuci Gudang
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg
-
Hazelight Studios Umumkan Game Baru, Siap Hadirkan Inovasi Co-Op Unik!