Drama Korea ‘The Glory’ yang dibintangi oleh Song Hye Kyo ini memang akhir-akhir ini sedang hangat diperbincangkan. Bukan hanya alurnya yang memukau, tetapi di dalam drama yang rilis di Netflix ini menceritakan tentang kekerasan yang terjadi di dalam sekolah. Bahkan dalam serial ini juga mengisahkan tentang seorang perempuan yang balas dendam kepada seorang pembully yang dulu membully-nya.
Kasus bullying memang menjadi suatu fenomena paling besar yang sering terjadi di kehidupan sosial. Bahkan dari kasus bullying ini memberikan dampak buruk bagi sisi psikis orang lain. Lantas, apa saja dampak yang disebabkan oleh kasus bullying ini? Berikut ini hal yang menjadi dampak dari bullying menurut drama Korea ‘The Glory’.
1. Dampak Psikis yang Abadi
Di dalam drama yang dibintangi oleh Lim Ji Yeon, Park Sung Hoon, Kim Hieora, Cha Joo Young, Son Myeong Oh, Kim GunWoo dan Song Hye Kyo ini juga menampilkan masalah besar pasca pembully-an yakni seperti berdampak pada perkembangan psikososial seseorang hingga dewasa yang mana membentuk rasa kekhawatiran berlebih, tidak percaya diri, trust-issue, rendahnya self-esteem, dan juga kemarahan yang mendalam. Korban juga akan merasa kesulitan dalam menjalani dan mempercayai orang lain.
2. Dapat Mengubah Kepribadian Seseorang
Dampak bullying yang ditampilkan dalam drakor ‘The Glory’ ini juga mengubah sosok Dong-Eun yang sebelumnya adalah seseorang pendiam dan tak pernah melawan para pembully, hingga akhirnya memutuskan untuk membuka suara karena ketidakadilan hukum yang tidak membelanya semasa dirundung di masa sekolahnya. Hal inilah justru yang membuat sosok Dong-Eun menjadi seseorang yang dingin dan kejam tuk membalaskan dendam dengan oknum pelaku bullying.
3. Memberikan Edukasi Terhadap Isu Perundungan
Salah satu hal yang positif dari drama Korea ini adalah ketika sosok Dong-Eun beranjak dewasa dan menjadi pengajar di salah satu sekolah dasar, ia menemukan seorang anak dari pelaku pembully-an masa lalunya yang membuat Dong-Eun memilih untuk tidak membalaskan dendamnya dengan sang anak walaupun orang tuanya adalah pembully yang dulu merundungnya.
Dalam film ini juga, ia mengajarkan murid-muridnya agar tidak membully orang lain dari status sosialnya dan ia juga melarang serta mengecam perilaku bullying.
Kasus perundungan memang sedang gencar-gencarnya terjadi di lingkungan sosial, bahkan perilaku ini juga akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan korban. Di mana dendam pun akan tetap tersimpan. So, stop bullying dan cintai sesama.
Baca Juga
-
Viral Kasus Tumbler Tuku: Benarkah Ini Gara-Gara Tren Hydration Culture?
-
Bahasa Rahasia Musik: Bagaimana Beat Mengatur Fokus dan Kreativitas
-
Refleksi Hari Guru Nasional, Fakta dan Harapan Para Pendidik Bangsa
-
Review Drama Dear X: Kisah Manipulatif Kim Yoo Jung yang Menguras Emosi
-
Pendidikan Inklusi atau Ilusi, Realita Pahit dan Harapan Besar Bangsa
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan Baru di Kota Hewan yang Penuh Makna
-
Ulasan Film Pipeline: Seo In Guk Jadi Tukang Bor Nyentrik yang Bikin Ngakak
-
Ulasan Novel The Game of Love: Hidup Bersama Tanpa Menaruh Rasa
-
Review Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Lebih Ngakak, Hangat, dan Menyala
-
Ulasan Film Pawn, Perjalanan Haru Jaminan dan Rentenir yang Jadi Keluarga
Terkini
-
Efek Domino Bullying di Sekolah: Prestasi Turun hingga Trauma Jangka Panjang
-
Baru 3 Hari Tayang, Agak Laen 2 Raup 1.205.917 Juta Penonton di Bioskop
-
Saat Generasi Z Lebih Kenal Algoritma daripada Sila-sila Pancasila
-
Diduga Punya Pacar Baru, Teuku Ryan Kepergok Jalan Bareng Cewek di Mal
-
Nggak Cuma soal Ngekos Bareng! 5 Alasan Kenapa Co-living Jadi Pilihan Anak Muda di Kota Besar