Berangkat dari ketagihan yang tak bisa ditepis, menjadi musabab saya memburu dan mengoleksi buku-buku karya Bakdi Soemanto. Sebelumnya, saya telah menghatamkan kumpulan cerpen karya Guru Besar Sastra Inggris ini yang berjudul Bibir (GPU, 2002) dan Tart di Bulan Hujan (Penerbit Buku Kompas, 2014). Kesimpulannya; ajaib! Cerita-cerita Bakdi Soemanto dengan peristiwa yang mengalir alami, layak dibaca siapa pun yang ingin hidupnya lebih bermakna.
BACA JUGA: Mengungkap Efek Kasus Bullying Melalui Drama Korea Fenomenal 'The Glory'
Sama halnya dengan buku Bardas (Pabrik Tulisan, 2020) ini. Seno Gumira Ajidarma tak memungkiri kenyataan itu. SGA memuji bahwa Bakdi Soemanto merupakan sosok dengan kepribadian yang piawai, jenaka, dan cendekia dalam meramu cerita-cerita. Pembaca yang menelaah untaian kisah-kisahnya akan terhibur, tercerahkan, dan bersyukur karenanya.
Di dalam buku Bardas ini terdapat 21 cerpen pilihan. Namanya pilihan, tentu telah dipilih yang paling baik di antara tumpukan cerpen yang terbaik. Salah satunya berjudul Empat Pasang Sepatu, Surat Wasiat, Kaki yang Cuti, Lelaki yang Takut Tertidur, Sepucuk Surat Cinta, Seorang Lelaki Terkurung dalam Gelas, Gatotkaca, Sebatang Lilin Menyala dalam Kabut, dan Bardas yang kemudian dinobatkan sebagai judul utama dan menjadi judul buku.
BACA JUGA: Novel Nikah Tanpa Pacaran, Inspirasi Pengalaman Hidup dari Asma Nadia
Bardas mengangkat kisah kehidupan rumah tangga. Bardas yang merupakan seorang kepala rumah tangga, pengatur kebutuhan keluarga, namun akhirnya mati mengenaskan sebab serangan jantung.
Rosella, istrinya, selalu memaksakan kehendak untuk segera membeli lapangan tenis milik temannya, Abduh, yang akan dijualnya itu. Setiap Bardas berkunjung ke rumah Abduh, Rosella tak lupa berpesan untuk membicarakan rencananya untuk membeli lapangan tenis itu.
Padahal, kedatangan Bardas ke rumah Abduh hanyalah untuk mendengarkan istri Abduh bermain piano dan mendengarkan kisah-kisah Abduh yang berhasil membebaskan diri dari cengkeraman mekanisme kantor tempatnya bekerja, tanpa ia keluar dari kantor itu, dan kisah-kisah ajaib lainnya. Dengan mendengarkan kisah-kisah seperti itu, Bardas merasa menemukan dirinya kembali.
BACA JUGA: Cocok Buat Belajar, Ini 10 Link Lengkap Rumus Latihan Microsoft Excel
Setiap kali Bardas pulang, Rosella memberondongnya dengan banyak pertanyaan mengenai lapangan tenis itu. Rosella ingin sekali membelinya, sementara Bardas sama sekali tak ada keinginan. Akhirnya, selama tiga hari keduanya tak saling ngomong.
Kemudian saat terduduk dan terdiam, muka Bardas menunduk, tangannya terkulai. Bardas terjatuh dan tak bernapas lagi. Kata dokter, Bardas mati karena serangan jantung.
Membaca kisah ini mengajarkan kita agar dalam mengarungi kehidupan rumah tangga hendaknya mengutamakan musyawarah, berkomunikasi dengan baik tanpa satu hal pun yang perlu ditutup-tutupi, serta menjaga keharmonisan dengan tak memaksa kehendak kepada pasangan.
Ini baru mengulas satu cerita, lalu bagaimana dengan 20 cerita lainnya? Pastinya mencerahkan, mengangkis kita dari jurang durjana ke puncak bahagia tanpa harus menggurui. (*)
==================
Tentang Buku
Judul Buku: Bardas
Penulis: Bakdi Soemanto
Penerbit: Pabrik Tulisan
Cetakan: I, 2020
Tebal: xiv + 182 halaman
ISBN: 978-623-92598-6-0
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Cerai dengan Sabrina Chairunnisa, Deddy Corbuzier Masih Anggap Mantan Istrinya Adik
-
Onad Ditangkap Kasus Narkoba, Deddy Corbuzier dan Habib Jafar Bahas Masa Depan Podcast 'Login'
-
Usai Diperiksa Akibat Kasus Narkoba, Onad Jalani Rehabilitasi 3 Bulan di Panti Rehab Jaksel
-
Pandji Pragiwaksono Dituntut Sanksi Hukuman 50 Kerbau usai Stand Up Comedy Singgung Adat Toraja
-
Video Lawas Raisa Soal Reaksi Jika Diselingkuhi Kembali Viral: Aku Nggak Perlu Turun Tangan
Artikel Terkait
-
10 Alasan Kenapa Kamu Perlu Lebih Rajin Membaca, Banyak Keuntungannya!
-
Ulasan Buku The Psychology of Money Karya Morgan Housel
-
Ulasan Buku Ten Years Challenge: Perjalanan Mengulang Kembali Masa SMA
-
Ulasan Buku A Moveable Feast: Menjelajahi Paris Era 1920-an
-
Diprotes karena Solo Kena Banjir, Gibran Langsung Blusukan ke Pengungsian hanya Gunakan Kaos Putih
Ulasan
-
Kepekaan Luar Biasa Film Pangku yang Terlalu Jujur, Tulus, dan Mendalam
-
Fame Cafe Jambi: Suasana Santai, Rasa Juara, Bikin Tak Mau Pulang
-
Review Film Good Fortune: Komedi Malaikat yang Menggelitik Hati dan Pikiran
-
Maksa Penonton Nangis! Film Regretting You Rasa Sinetron Dilengkapi Iklan
-
Review Air Mata Terakhir Bunda: Magenta yang Bikin Mata Menganak Sungai!
Terkini
-
Segera Tayang! Intip 4 Fakta Menarik di Balik Film 'Belum Ada Judul'
-
Takut Beli Mobil Bekas? 5 Mitos Populer yang Harus Kamu Coret dari Pikiran
-
Lawan Brasil, Nova Arianto Minta Timnas Indonesia Bangun Determinasi Tinggi
-
Feminine vs Masculine Energy: Kunci Biar Hubungan Nggak Capek Sendiri!
-
Timnas Indonesia U-17 dan Label 'Kalah Terhormat' yang Layak untuk Mereka Sandang