Kasang merupakan sebuah desa yang terletak di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Desa Kasang memiliki air terjun yang terletak di perkampungan persisnya di salah satu perkebunan karet warga. Warga menamainya air terjun Mamughai, tak jarang warga memanfaatkan air terjun ini untuk mandi pagi maupun sore sembari menikmati kesegaran air alam dan bahkan beberapa warga mengambil air di lokasi ini kemudian dimasak dan dikonsumsi.
Rute menuju air terjun
Bagi pengunjung yang ingin menikmati asrinya air terjun mamughai dapat menuju kantor camat Kuantan Mudik dan melewati jalan semenisasi persis berada di samping kantor. Disarankan bagi pengunjung untuk dapat menggunakan kendaraan roda dua saja sebab akses menuju air terjun belum dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat. Namun, bagi pengunjung yang mengendarai kendaraan roda empat dapat parkir di halaman rumah warga dan berjalan kaki menuju air terjun. Jarak dari kantor camat menuju air terjun Mamughai berjarak kurang lebih dua kilometer.
Sisi kiri dan kanan perjalanan menuju air terjun akan terlihat perkebunan warga yang ditanami sawit, karet dan sayur-sayuran bahkan sesekali akan menjumpai pohon-pohon durian yang biasanya berbuah pada musimnya.
Saking asiknya menikmati perjalanan, tak terasa akhirnya mendengar sayup-sayup gemericik air terjun Mamughai. Mata pun tertuju ke arah air terjun yang berada dibawah tebing yang mengalir anak sungai dibawahnya.
Fasilitas
Air terjun Mamughai ini masih sangat asri dan belum menjadi wisata yang dikelola oleh pemerintah. Belum tersedia fasilitas apapun di area ini, termasuk toilet dan fasilitas pendukung lainnya yang biasa ditemukan di beberapa tempat wisata lainnya. Silahkan bawa bekal makanan dan minuman jika berkunjung ke air terjun Mamughai, Desa Kasang.
Turunan tebing menuju air terjun pun belum dibuatkan tangga sehingga harus ekstra hati-hati menuruninya. Harap berhati-hati menyusuri tebing apalagi ketika kondisi basah tentu membuat tekstur tanah licin, pilihlah jalan yang aman sehingga dapat menuruni tebing menuju air terjun.
Bagi pengunjung yang membawa kendaraan roda dua, dapat memarkirkan kendaraannya di perkebunan warga, meskipun dari air terjun kendaraan pengunjung dapat terlihat sangat jelas harap mengunci kendaraannya agar tetap aman.
Air terjun dia tingkat
Mamughai memiliki dua tingkat air terjun dengan masing-masing ketinggian lima meter. Mengalir di sela-sela batu besar dengan kejernihan air yang dapat memanjakan mata. Tak sabar untuk segera berenang menikmati keindahan pesona alam Desa Kasang ini.
Pengunjung akan merasakan pasir di dasar air terjun, berbeda dengan beberapa air terjun lainnya yang memiliki kerikil dan bebatuan ketika menginjakkan kaki di dasar airnya.
Terdapat batu alam yang sangat besar di sisi kanan air terjun, pengunjung dapat duduk sembari menikmati derasnya air terjun Mamughai ini. Kicauan burung terdengar bersenandung dengan merdunya mengintip di sela-sela ranting pohon yang menumbuhi sekitar area air terjun.
Ayo keluar dan nikmati keindahan alam titipan Tuhan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Batik Kuansing, Ikon Budaya Pacu Jalur yang Bisa Dibawa Pulang
-
Saat Istirahat Dianggap Dosa, Menggugat Budaya Toxic Productivity
-
Healing atau Konsumsi? Mengungkap Ilusi di Balik Tren Pemulihan Diri
-
Menikmati Menu di Lesehan Selera Malam Jambi, Sambalnya Bikin Nagih
-
Savior Complex, Luka Batin yang Merusak Organisasi
Artikel Terkait
-
Pabrik Sarung Tangan Terbesar di Kebumen akan Serap 1000 Tenaga Kerja, Lebih Besar dari Klaten
-
3 Tempat Wisata Kuliner Bernuansa Pedesaan di Yogyakarta, Bikin Betah!
-
Surga Dunia, Pesona Danau Gunung Tujuh di Balik Hutan Kerinci
-
Pesonanya Membius! 3 Rekomendasi Desa Wisata di Malang, Auto Gagal Move On
-
Intip Pesona 5 Tempat Wisata di Flores yang Bikin Takjub, Bak Surga Dunia
Ulasan
-
Ulasan Novel 2 Menantu: Ketika Keserakahan Merenggut Kedamaian
-
Melintasi Gelap Jakarta di Novel Antara Aku dan Dia karya Agnes Jessica
-
Review Jujur Film Omniscient Reader: The Prophecy, Lagi Tayang di Bioskop
-
Batik Kuansing, Ikon Budaya Pacu Jalur yang Bisa Dibawa Pulang
-
Membuka Luka Sejarah PKI 1965 Lewat Fiksi di Novel Noda Tak Kasat Mata
Terkini
-
Demi Prestasi, Pemerintah Izinkan Timnas Tambah Pemain Naturalisasi Baru!
-
Alwi Farhan Raih Gelar Pertama Nomor Tunggal Putra di Macau Open 2025
-
Bendera One Piece dan GenZ: Antara Ekspresi Budaya Pop dan Etika Kebangsaan
-
4 Tinted Sunscreen Proteksi Kulit dan Bantu Pudarkan Noda, Cuma Rp40 Ribuan
-
Futsal dan Nepotisme: Saat Kesempatan Bermain Ditentukan oleh Kedekatan