Sebagai orang yang lama hidup di pesantren, bahkan masih hingga sekarang, membaca novel tentang dunia pesantren menjadi kenikmatan tersendiri. Kita bisa merasakan kembali suasananya, ruhnya, semangat belajarnya, kajian-kajiannya, bahkan hal-hal lain yang berkenaan dengan napas pesantren.
Novel Kyai Tanpa Pesantren ini termasuk novel istimewa, sebab ditulis oleh pengasuh pesantren yang menapak jalan tasawuf. Tasawuf termasuk bahasan yang tidak mudah di kalangan santri pesantren, namun sebab disajikan dengan bahasa ringan dan sederhana, pembaca dengan mudah menangkap isi yang terkandung dalam novel karya Imam Sibawaih El-Hasany ini.
Novel pesantren biasanya berisi dialektika dan romantika kehidupan di lingkungan pesantren, tetapi novel ini memaparkan secara detail laku spiritual tokohnya. Perjalanan spiritual kyai dalam buku ini ditulis dengan bentuk novel, sehingga mempunyai daya pikat tersendiri bagi kalangan pembaca.
Dengan menuangkan dalam bentuk novel, pelajaran spiritual seperti ini dengan mudah masuk dalam pikiran para pembaca, tanpa sadar membentuk pemahaman baru dan beralih menjadi tindakan nyata.
Tersebutlah Muhammad Ainu Sidqi sebagai tokoh sentral dalam novel ini. Ia putra dari Kyai Muhyiddin dan kerap disebut Gus Ainu. Ainu mewarisi kealiman abahnya, sekaligus kelembutan ibadah umminya, Umi Marhamah. Setelah lama menunggu, yaitu 14 tahun dari usia pernikahan, barulah lahir Gus Ainu.
Lahirnya Gus Ainu menjadi anugerah sangat besar bagi keluarga, pesantren, dan masyarakat sekitar. Sejak kecil ia memiliki kejailan yang jarang dilakukan oleh keluarga pesantren.
Satu persatu hadirin mendoakan, mencukur sedikit bagian rambut lalu tangan mereka diolesi minyak wangi oleh Kyai Zulkifli. Namun, ada kejadian yang cukup unik ketika bayi mungil itu (Gus Ainu) dicium oleh beberapa habib dan kyai yang datang. Mungkin ini kebetulan atau apa, namun nyatanya bayi itu selalu bersin dan ingusnya mengenai wajah para tamu yang mulia. (hlm. 15).
Tindakannya sering menghawatirkan semua orang. Hal ini berlanjut sampai ia dewasa dan menimba ilmu di pesantren Kyai Misbah. Perbuatannya yang tidak lumrah kerapkali meresahkan santri lain.
Suatu ketika ia mengajak teman-teman sebayanya untuk mencuri mangga di rumah orang kaya. Pagi buta setelah salat Subuh, ia memberi pesan teman-temannya untuk berkumpul di belakang masjid. Sebelum berangkat, ia memberi arahan kepada teman-temannya. (hlm. 21).
Perjalanan spiritual tokoh ini mengalami jalan yang terjal dan berliku. Ia bertemu dengan banyak guru yang sabar, utamanya saat mengais ilmu di Maroko. Setiap kejadian membuat pembaca tertegun. Membaca novel ini membuat kita terus berdebar sepanjang cerita.
Tag
Baca Juga
-
Farhat Abbas Ngaku Tak Pernah Hina Denny Sumargo: Kalau Dia Terang-terangan Menghina Saya
-
Makin Panas, Denny Sumargo Ajak Farhat Abbas Main Fisik: Jangan Cuma Omong Doang
-
Tak Gentar Dapat Ancaman Farhat Abbas, Denny Sumargo Langsung Datangi Rumahnya
-
Amanda Manopo Diduga Dapat Bunga dari Arya Saloka, Publik Beri Simpati ke Putri Anne
-
Meski Sudah Cerai, Ruben Onsu dan Sarwendah Masih Kompak Ngonten Bareng di TikTok
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Heboh Beredar Buku Gibran The Next President, Effendi Gazali: Waktunya Terburu-buru, Harusnya Sabar Saja
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
-
Ulasan Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan, Kunci Hidup Bahagia
-
Ulasan Novel Hujan Karya Tere Liye: Menemukan Harapan di Tengah Kesedihan
Ulasan
-
4 Toko Kain Lokal Terbaik, Temukan Kain Impianmu di Sini!
-
Ulasan Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan, Kunci Hidup Bahagia
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
Terkini
-
Sambut Hari Anak Sedunia PBB, Doyoung NCT Donasi Rp1,1 Miliar ke UNICEF
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
TVXQ Resmi Merilis Album Perayaan Debut 20 Tahun di Jepang Bertajuk 'Zone'