Bagi orang-orang yang hobi membaca buku tentu sudah tidak asing lagi dengan Taman Bacaan Hendra atau biasa disingkat TB Hendra. Terletak di Jalan Sabang, Kota Bandung, tempat ini menjadi salah satu destinasi favorit orang-orang yang ingin bersantai menghabiskan waktu dengan membaca buku.
TB Hendra adalah taman bacaan tertua di Bandung. Taman bacaan ini didirikan pada Maret 1967 oleh Juliana Huwae. Beliau merupakan sosok yang gemar membaca novel. Hobinya itu didukung penuh oleh sang suami, terlebih lagi keluarga mereka memang memiliki hobi yang sama.
Kesukaan Juliana terhadap buku lalu berkembang menjadi peluang bisnis. Juliana yang saat itu masih bekerja memutuskan keluar untuk fokus mengurus anak dan membuka usaha taman baca di garasi rumahnya.
Juliana kemudian menurunkan bisnis taman bacaan ini kepada menantunya, Atie Hendra. Atie bercerita jika awalnya pengujung TB Hendra didominasi oleh warga di sekitar Jalan Sabang.
Lambat laun taman baca ini semakin berkembang dan populer. Orang berbondong-bondong datang hingga rela mengantri panjang demi membaca buku. Hingga akhirnya garasi kecil itu tidak cukup lagi menampung jumlah pengunjung yang terus bertambah.
“Tadinya cuma tetangga-tetangga di sekitar sini. Terus dari mulut ke mulut kali ya, anak-anak sekolah pada ke sini. Jadi akhirnya dibuka separuh dari sini (ruang tamu),” jelas Atie.
Pada tahun 90-an, ruangan Taman Baca Hendra diperluas. Fasilitasnya pun diperbaiki dengan menambahkan meja dan kursi karena sebelumnya para pengunjung harus duduk di lantai jika ingin membaca buku di tempat.
TB Hendra lalu berinovasi dengan menambahkan cafe. Para pengunjung bisa menikmati kegiatan membaca mereka sembari menikmati makanan dan minuman. Cafe ini dikelola langsung oleh Derian, cucu dari pendiri TB Hendra.
Koleksi yang Membludak
Pada awal masa pendirian, jumlah buku TB Hendra hanya memenuhi setengah dari garasi kecil. Variasi koleksinya pun masih sebatas novel. Baru pada tahun-tahun berikutnya, Juliana menambahkan cerita bergambar serta komik seperti Tintin dan Nina ke dalam koleksi taman bacaan.
Penambahan koleksi buku dulunya rutin dilakukan. Atie menyebut dalam sekali pembelian TB Hendra bisa menambah 10 buku. Buku-buku itu biasanya didapatkan di Gramedia, Togamas, sampai Palasari. Namun, rutinitas itu harus terhenti karena keterbatasan ruang
“Ya terpaksa kita milih-milih. Soalnya kalau kita isi buku berarti harus ada yang diangkat. Nah kalau diangkat kan kasihan orang yang mencari buku jadi kita juga susah (memilih). Jadi artinya jika nambah baru, harus dikeluarin karena di belakang dan di samping banyak buku-buku yang belum dibuka karena ga ada tempatnya,” ujar Atie.
Koleksi TB Hendra kini memang terbilang cukup lengkap. Mulai dari komik, novel fiksi, hingga buku non-fiksi tersedia untuk dipinjam. Bahkan beberapa di antaranya bernilai tinggi karena langka dan sulit untuk ditemukan.
Pengunjung bisa membaca buku di tempat secara gratis jika memesan minuman atau makanan di Cafe. Jika ada pengunjung yang ingin meminjam buku, maka pengunjung tersebut harus membuat kartu anggota.
Untuk mendaftar keanggotaan diperlukan biaya administrasi sebesar Rp55.000, sedangkan biaya peminjaman per buku dimulai dari Rp 3.000. Jadi apakah Anda tertarik untuk mengunjungi taman bacaan legendaris di Bandung ini?
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Murka Puan Maharani Soal Aksi Mesum Dokter Priguna: Pengkhianatan Serius Terhadap Etika Kemanusiaan!
-
Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
-
Perkosa Wanita usai Dibius, Kegiatan PPDS Anestesi di RSHS Disetop Imbas Kasus Cabul Dokter Priguna
-
Dokter Residensi Bandung Perkosa Pasien: Visum Ungkap Fakta Mencengangkan!
-
Beda Reaksi Dedi Mulyadi Soal Lucky Hakim ke Jepang demi Anak vs Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor
Ulasan
-
Menikmati Lupis di Warung Lintau Pekanbaru, Cita Rasa Tak Terlupakan
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Novel The New Girl: Sisi Gelap Draycott Academy yang Penuh Diskriminasi
-
Ulasan Film Qodrat 2: Atmosfer Horor Terbangun Kuat Sejak Menit Pertama
Terkini
-
Spin-off dari Hospital Playlist, 4 Alasan Resident Playbook Wajib Ditonton!
-
5 Rekomendasi Drama Jepang Dibintangi Rina Kawaei, Terbaru Ada Damemane
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal