Cukup santai, tidak menggurui dan lucu, inilah kesan saya saat membaca tulisan-tulisan Denny Siregar yang tertuang dalam buku Tuhan dalam Secangkir Kopi. Isinya ringan untuk dibaca sehingga mudah dipahami. Membaca artikel-artikel pendek dalam buku ini seolah mengajari kita untuk berpikir kritis melihat fenomena yang terjadi.
Salah satu bahasan yang dikemukakan Denny Siregar dalam buku ini adalah tentang paranoid dan menyikapi takdir Allah.
Mengutip dari website alodokter.com, paranoid merupakan masalah psikologis yang ditandai dengan munculnya rasa curiga dan takut berlebihan. Orang yang paranoid cenderung sulit atau bahkan tidak bisa memercayai orang lain.
Kata paranoid ini telah mengilhamkan benak sosok Denny Siregar untuk menuliskan beberapa paragraf agar bisa kita renungkan bersama. Berikut ini petikannya:
Kita curiga ketika orang yang lebih susah mendatangi kita. Padahal, ketika seseorang itu sedang diuji, kita juga diuji bagaimana kita bersikap kepadanya.
Kita curiga ketika orang lain lebih sukses dari kita. Padahal, itu adalah masalah usahanya yang lebih keras dari kita.
Kita curiga ketika keyakinan kita ada yang mempertanyakan kebenarannya. Padahal, jika kita benar, siapa pun tidak akan mampu menggoyahkannya.
Kita curiga ketika harus mengulurkan tangan kepada mereka yang beragama lain. Padahal, uluran tangan adalah tanda kasih sayang, yang merupakan bagian dari kesempurnaan keyakinan kita.
Kita curiga Allah tidak membukakan pintu rezeki ketika apa yang kita usahakan dan harapkan sekian lama kandas. Kita pun berteriak dalam doa: Kenapa, ya Allah? Padahal, Allah mencoba menyelamatkan kita dari situasi yang paling buruk seandainya hal yang kita usahakan itu terlaksana. (hlm. 192).
Paranoid kita ternyata bukan hanya pada hal-hal materiel, namun juga telah melebar ke hal-hal spiritual. Kata kita yang digunakan oleh penulis menunjukkan bahwa renungan spiritual tersebut tidak hanya ditujukan kepada sidang pembaca, namun juga dikhususkan kepada diri penulis sendiri.
Selain tentang paranoid, Denny Siregar juga mengajak pembaca agar tidak mengeluh ketika takdir yang diterima kurang sesuai dengan yang diharapkan.
Kita tidak diberikan jodoh, kita mengeluh. Padahal, jika diberikan sekarang, dalam posisi kedewasaan mental belum mencukupi, bisa jadi kita cepat bercerai.
Kita mengeluh, karena selalu salah memahami maksud Allah. Allah tidak pernah mengeluh, meskipun kita selalu saja berpikiran buruk tentang nikmat-Nya. (hlm. 189).
Dengan hati yang tulus dan bersih, jika kita membaca dan mengamalkan isi yang terkandung dalam buku ini, insya Allah kadar keimanan kita kepada Allah akan meningkat dan kita mampu setahap demi setahap menjadi hamba terbaik-Nya.
Baca Juga
-
Oppo A5 Hadir, HP Murah Teranyar Usung Chipset Snapdragon dan Baterai Jumbo
-
Tecno Spark 40, Smartphone Entry Level Bawa Fitur Pengisian Super Cepat
-
Moto G100 Pro Rilis, Usung Baterai 6720 mAh dan Sertifikat Kelas Militer
-
Vivo Y19s GT 5G Rilis, HP Murah Terbaru dan Model Pertama dari Seri GT
-
Infinix Hot 60i Resmi Rilis, HP Rp 1 Jutaan Bawa Memori Lega dan Chipset Helio G81 Ultimate
Artikel Terkait
-
5 Poin Penting dari Buku 'Filosofi Teras' Karya Henry Manampiring
-
Saling Memuji Kehebatan Anak di Suasana Duka dalam Buku Fofo dan Senggring
-
Review Buku 'Hidup Sekali Bijak Mengeksekusi' Karya Mareta Firdhausa
-
Kisah Pilu tentang Cinta dan Perang dalam Buku Gerimis Senja di Sebuah Desa
-
Watak Keras Tak Perlu Dilestarikan dalam Buku 'Warisan' Karya Zoya Herawati
Ulasan
-
Bukan Cuma tentang Restu, Ini Makna Lain di Balik Lagu 'Rude' oleh Magic!
-
Review Polite Society, Hubungan Adik-Kakak dengan Komedi dan Aksi Silat
-
Ulasan Buku Kinar & Poco: Kisah Hangat Persahabatan Anak dan Kucing
-
Review Series One Night in Idaho: Dokumenter True Crime Menolak Eksploitasi
-
Mengurai Sisi Gelap Cinta dan Cemburu di Novel Nebula Karya Tere Liye
Terkini
-
4 Padu Padan OOTD Modis ala Lee Ho Jung, Anti-Ribet tapi Tetap Fashionable
-
Jelang Jeda Paruh Musim MotoGP, Apakah Posisi Jack Miller di Pramac Aman?
-
6 Ban Belakang Scoopy yang Enggak Cuma Bulat, Tapi Bikin Hidup Lebih Lancar!
-
Love Insane oleh Max Feat. Jay ENHYPEN: Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
-
Bintangi Film Horor, Sophie Turner dan Kit Harington Reuni sebagai Pasangan