Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Abdillah Qomaru Zaman
Ilustrasi persaingan twitter vs threads (Dok. Pribadi/abdillahqzz)

Meta, sebuah perusahaan teknologi berbasis di Amerika Serikat, telah resmi meluncurkan aplikasi baru bernama Threads pada hari Kamis (6/7/2023). Menurut laporan dari Business Insider, Threads adalah sebuah aplikasi berbasis teks yang diklaim akan menjadi pesaing yang tangguh bagi Twitter.

Ini menjadi lebih menarik karena peluncuran Threads terjadi ketika pemilik Twitter, Elon Musk, sedang menghadapi banyak kritik akibat kebijakan terbarunya yang membatasi akses twit. Threads tampaknya menjadi alternatif bagi pengguna Twitter yang merasa kecewa dan siap untuk beralih ke aplikasi lain.

BACA JUGA: Ulasan FIlm Work It: Jangan Takut Memulai dari Nol

Meta, yang merupakan pemilik Instagram, telah memulai perang melawan Twitter dengan produk terbarunya, Threads. Menurut laporan, platform microblogging baru ini telah melampaui 30 juta pengguna dan terus berkembang. Menariknya, aplikasi ini terlihat menjadi yang tercepat mencapai jumlah pengguna sebanyak itu.

Meta telah mengonfirmasi batasan jumlah karakter sebesar 500 dalam Threads, sementara pengguna Twitter yang tidak terverifikasi memiliki batasan 280 karakter. Pengguna Threads perlu memiliki akun Instagram dan dapat mengimpor informasi bio dan pengikut dari profil Instagram mereka yang sudah ada.

Threads memungkinkan pengguna (termasuk yang tidak terverifikasi) mengunggah video selama lima menit, sementara Twitter membatasi pengguna non-terverifikasi menjadi dua menit dan 20 detik. Halaman utama Twitter menawarkan topik yang sedang tren dan rekomendasi personal, sementara menjelajahi Threads saat ini terbatas pada menggulir umpan beranda.

BACA JUGA: The Confession: Sebuah Novel tentang Hukuman Mati yang Salah Sasaran

Threads juga menawarkan fitur daftar close friends, update status yang bisa disesuaikan, dan berbagi lokasi. Threads tidak tampak memiliki fitur draf posting saat diluncurkan, berbeda dengan Twitter. Proses memulai thread di Threads memerlukan penekanan tombol enter sebanyak tiga kali, dibandingkan dengan tombol tambah di Twitter.

Salah satu perbedaan mencolok antara Twitter dan Threads terletak pada penggunaan tagar (hashtag) dan ekosistem trending topics. Twitter dikenal dengan penggunaan tagar yang luas dan fitur trending topics yang memungkinkan pengguna melihat topik yang sedang tren. Di sisi lain, Threads tidak memiliki fitur serupa dan tidak fokus pada penggunaan tagar dan trending topics dalam ekosistemnya.

BACA JUGA: Belanja di Sardo Malang, Dompet Mahasiswa Pun Tenang

Threads tidak menawarkan tab terpisah untuk melihat jumlah suka profil lain, berbeda dengan Instagram. Threads mengikuti aturan konten Instagram dan menyediakan kontrol untuk mematikan suara dan memblokir akun yang mengganggu.

Threads dibangun dengan menggunakan protokol jaringan sosial ActivityPub, yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan komunitas yang lebih luas di luar Instagram. Saat ini, Threads tidak memiliki iklan. Hal ini mungkin berubah di masa depan, tetapi saat ini belum ada iklan di dalamnya.

Dengan segala fitur dan batasannya yang unik, Threads menawarkan alternatif menarik bagi pengguna yang mencari pengalaman berbagi pendek dan video yang lebih panjang daripada yang ditawarkan oleh Twitter. Dengan pertumbuhannya yang cepat dan potensi untuk berinteraksi dengan komunitas yang lebih luas, Threads dapat menjadi pesaing yang serius dalam persaingan antara Meta dan Twitter. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Abdillah Qomaru Zaman